Tanda Kamu Terserang Hay Fever yang Mirip dengan Flu, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Bersin, serta hidung gatal dan tersumbat memang mirip dengan gejala flu. Namun tidak selalu flu, karena mungkin saja kamu mengalami hay fever (rhinitis alergi). Gangguan ini muncul karena adanya alergen seperti bulu hewan, serbuk sari, atau debu.
Selain bersin-bersin yang mengganggu aktivitas, penderita hay fever biasanya juga akan mengalami sakit tenggorokan dan mata berair. Kenapa gejala ini muncul? Seberapa besar bahayanya untuk kesehatan?
Simak ulasan berikut ini!
Apa Itu Hay Fever?
![]() Ilustrasi Hay Fever/Foto: Pexels.com/Andrea Piacquadio |
Dilansir dari Cleveland Clinic, hay fever adalah reaksi alergi terhadap alergen berupa partikel-partikel kecil yang ada di udara. Gejala-gejalanya antara lain adalah bersin-bersin, hidung tersumbat, dan rasa gatal di area wajah terutama hidung. Dalam kasus yang parah, penderita juga bisa mengalami ruam di kulit, disertai sakit tenggorokan, serta mata berair.
Seperti gejala flu, rhinitis juga menyebabkan batuk-batuk dan sakit kepala. Beberapa penderita juga menunjukkan gejala mata bengkak dan menggelapnya kelopak mata bagian bawah (mata panda). Dalam beberapa kasus, kondisi ini membuat penderita lemas dan mengalami gangguan tidur.
Pada anak-anak, hay fever juga bisa menyebabkan gangguan telinga, seperti munculnya suara berdenging, rasa sakit, dan munculnya cairan. Gejala lain yang bisa diamati adalah kecenderungan untuk bersin terlalu sering di pagi hari.
Penyebab
![]() Ilustrasi Hay Fever/Foto: Pexels.com/Mona |
Umumnya tidak banyak orang yang menyadari hay fever di dalam tubuhnya. Kondisi ini baru terlihat saat penderita berada di lokasi berdebu, dekat dengan hewan berbulu, atau tempat yang ditumbuhi tanaman dengan serbuk sari.
Saat alergen terhirup melalui hidung atau mulut, tubuh akan langsung bereaksi dan mengeluarkan zat kimia bernama histamine. Dalam kondisi normal, alergen tersebut sebenarnya tidak berbahaya. Namun penderita hay fever akan menganggapnya berbahaya sehingga timbul reaksi alergi.
Pemicunya bukan hanya debu, namun juga bisa berupa kutu, jamur, tungau, lateks, serbuk gergaji, spora, dan partikel kecil lainnya. Kondisi ini bisa terjadi kepada siapa saja, dengan kondisi sebagai berikut:
- Sering terpapar asap rokok
- Memiliki alergi lain atau penyakit tertentu, misalnya asma
- Faktor keturunan.
Selain munculnya partikel kecil, beberapa pemicu lainnya adalah suhu yang dingin, kelembapan tinggi, polusi udara, atau bau menyengat.
Cara Mengatasi
![]() Ilustrasi Hay Fever/Foto: Pexels.com/Engin Akyurt |
Jika kamu menunjukkan gejala-gejala di atas, sebaiknya segera cari tahu apakah kamu mengidap hay fever atau kondisi lain, dengan memeriksakannya ke dokter. Setelahnya, kamu akan menjalani pemeriksaan fisik untuk mengetahui adanya alergi.
Setelah mengetahui kondisi pasien, dokter akan mengambil tindakan. Jika hay fever terbilang ringan, maka kamu cukup melakukan tindakan pencegahan dengan menghindari sumber alergi serta meminum obat tertentu jika perlu. Berikut adalah hal-hal yang harus kamu lakukan untuk mencegah timbulnya alergi:
-Menggunakan masker untuk menutup hidung dan mulut saat beraktivitas di luar rumah.
-Menjaga kebersihan tubuh dan tempat tinggal.
-Pasang filter pada ventilasi rumah untuk mencegah debu masuk.
-Hindari barang-barang yang bisa menjadi sarang partikel kecil, misalnya karpet bulu.
Kondisi ini umumnya tidak berbahaya, namun dalam beberapa kasus, hay fever juga bisa memicu asma, sinusitis, infeksi telinga, dan gangguan tidur. Jika dirasa mengganggu, kamu bisa minta bantuan dokter.
---
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!


