Terlambat Kenali Gejala, Klinik Sebut Perempuan Ini Baik-baik Saja, Padahal Idap Kanker Stadium 4! Ini Kisahnya

Camellia Quinita Ramadhani | Beautynesia
Selasa, 30 Aug 2022 22:30 WIB
Terlambat Kenali Gejala, Klinik Sebut Perempuan Ini Baik-baik Saja, Padahal Idap Kanker Stadium 4! Ini Kisahnya
Kisah Klinik Gagal Kenali Kanker Staium 4 pada Pasien/Foto: Instagram/@philecia

Kanker payudara adalah penyakit ganas yang berpotensi merenggut nyawa. Oleh karenanya, diharapkan penderitanya mampu mengenali gejala dan memeriksakan diri lebih dini sebelum sel kanker semakin tak terkendali.

Sayangnya, meski telah memeriksakan diri sejak dini, seorang pengidap kanker payudara asal California bernama Philecia La Bounty, mengaku tidak mendapat pelayanan medis maksimal dari klinik yang ia kunjungi. Akibatnya, benjolan di payudaranya yang semula didiagnosis dokter sebagai kista kini telah berkembang menjadi kanker stadium 4.

Philecia La Bounty/Foto: Instagram/@philecia
Philecia La Bounty/Foto: Instagram/@philecia

Bermula dari kecurigaan La Bounty akan benjolan aneh di payudaranya, Bounty kemudian mendatangi sebuah klinik gratis untuk periksa karena ia tidak memiliki asuransi kesehatan. Mulanya, hasil pemeriksaan ultrasound menunjukkan bahwa tidak ada tanda-tanda penyakit ganas. Namun karena merasa tidak tenang, Bonty mengajukan permintaan untuk melakukan mammografi. Menurut laman detikHealth, mammografi adalah pencitraan payudara dengan menggunakan radiasi sinar x-ray dosis rendah. Dengan mammografi, La Bounty ingin mengetahui apakah terdapat sel kanker payudara di tubuhnya secara lebih akurat.

Sayangnya, pihak klinik dianggap tak menganggap serius kecurigaan Bounty. Pengajuannya untuk melakukan mammografi bahkan ditolak sebanyak dua kali hanya karena Bounty dianggap terlalu muda untuk bisa mengidap kanker payudara. Selain itu, riwayat keluarga Bounty tidak mengidap kanker sehingga kemungkinan Bounty terkena kanker dianggap terlalu kecil.

Diagnosis dokter mengatakan bahwa benjolan di tubuhnya hanyalah kista ringan yang tidak perlu perawatan khusus. Bounty pun dipersilahkan memeriksakan diri kembali ke klinik apabila kista tersebut mengganggu stabilitas dan aktivitas kesehariannya.

Philecia La Bounty/Foto: Instagram/@philecia
Philecia La Bounty/Foto: Instagram/@philecia

Selama delapan bulan Bounty bertahan dengan mempercayai diagnosis dokter, ia menyadari bahwa benjolannya tumbuh semakin besar hingga mencapai 8 cm dan kondisi kesehatannya kian menurun. Untuk menjawab kekhawatirannya, Bounty kembali ke klinik yang sama untuk periksa dan mengajukan pemeriksaan lebih lanjut dengan mammografi.

Melihat penyakit Bounty yang semakin parah usai terakhir kali periksa, klinik akhirnya memutuskan untuk menjalankan prosedur mammografi dan ultrasound. Bounty mengatakan bahwa ia bisa melihat para tenaga medis bolak-balik ke ruangan dengan kepanikan yang menunjukkan bahwa ada sesuatu yang tidak beres pada dirinya.

Ternyata benar saja, Bounty mendapati dirinya telah mengidap kanker stadium 4. Kepada laman Insider, Bounty menjelaskan kekecewaannya pada pihak klinik yang salah mendiagnosanya dan hanya berpegang pada kepercayaan pribadi untuk menentukan kondisi kesehatan pasien. Padahal, kecerobohan klinik bisa membahayakan keselamatan pasien.

Pengajuan Pengecekan Ditolak 2 Kali, Kini Perempuan Ini Idap Kanker Stadium 4

Ditolak mammografi 2 Kali Berujung Kanker Stadium 4/Instagram/@philecia

Ditolak mammografi 2 Kali Berujung Kanker Stadium 4/Foto: Instagram/@philecia

Sebenarnya, persepsi bahwa kanker payudara hanya bisa dialami perempuan dewasa saja telah berkembang dan dipercaya khalayak luas, bahkan tenaga medis sendiri. Padahal, Dr. Ronald pernah menjelaskan data yang membantah mitos tersebut.

Dilansir dari laman CNN Indonesia, kanker payudara paling banyak ditemukan pada perempuan dengan rentang usia 15-39 tahun. Di dalam rentang tersebut, memang perempuan di bawah usia 34 tahun hanya 2 persen yang berisiko terkena kanker payudara. Namun, kemungkinan sekecil apapun tidak boleh disepelekan karena hal ini menyangkut keselamatan pasien.

Selain mitos tentang usia, banyak yang percaya bahwa keturunan dari keluarga tanpa riwayat kanker payudara mustahil mengalaminya. Faktanya, dilansir dari laman detikHealth, perempuan manapun bisa mengidap kanker payudara terlepas dari adanya faktor genetik, salah satunya adalah dari gaya hidup dan pola makan.

Philecia La Bounty/Foto: Instagram/@philecia
Philecia La Bounty/Foto: Instagram/@philecia

Dilansir dari laman Insider, La Bounty mengungkap bahwa ia percaya fenomena menyepelekan keluhan medis dari kaum muda, khususnya perempuan, adalah kasus yang sudah umum. Oleh karena itu, La Bounty terdorong untuk berbagi kisahnya kepada warganet.

Media sosialnya yakni akun Instagram @philecia dan akun Tik Tok @philecialabounty dijadikan tempat propaganda untuk menyebar kesadaran tentang bahaya kanker payudara dan segala hal yang berkaitan dengannya. Harapannya, para perempuan yang mengidap kanker payudara dapat mengenali gejalanya lebih awal dan dapat lebih sigap mengatasi situasi tersebut.

Saat ini, La Bounty masih berjuang untuk melawan kankernya. Meski Bounty diperkirakan harus menjalani kemoterapi seumur hidup, namun ia optimis agar dapat bangkit dari kondisinya.

***

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE