JADI LEBIH BAIK
Toxic Nggak Hanya dari Orang lain! Kenalan dengan Self Sabotage dan 6 Kebiasaan yang Bisa Jadi Pemicunya
Kata toxic kini sudah sering digunakan sebagai label untuk hal-hal yang sifatnya negatif, seperti dalam hubungan, perilaku dan sikap seseorang. Namun ternyata, perilaku toxic nggak hanya terbatas antar dua orang atau lebih, lho! Faktanya, kamu juga bisa jadi toxic atau racun untuk diri sendiri. Perilaku semacam ini termasuk sebagai self sabotage.
Istilah self sabotage atau sabotase diri kini memang sedang hangat dibicarakan terkait kesehatan mental. Melansir Positive Psychology, sabotase diri merupakan perilaku menghancurkan diri sendiri baik secara fisik, mental, dan emosional sehingga menghambat kesuksesan. Yuk, kenalan lebih jauh dengan self sabotage dan kebiasaan yang bisa memicu perilaku ini!
Penyebab Munculnya Self Sabotage
Dilansir dari Mind Body Green, menurut psikolog klinis Judy Ho, sabotase diri disebabkan oleh adanya pengalaman atas peristiwa yang sifatnya negatif sehingga mempengaruhi pikiran, kemudian perasaan, dan berakhir pada perilaku. Seringkali kebiasaan sabotase terhadap diri sendiri ini tidak disadari oleh banyak orang. Hal ini biasanya disebabkan karena faktor dari perasaan yang tidak tersalurkan.
Self sabotage bisa terjadi karena beberapa faktor seperti trauma, pola asuh keluarga, hingga adanya pengalaman penolakan yang pernah dialami. Hal ini dapat berdampak pada kehidupan sehari-hari seperti karier, percintaan, kehidupan sosial, hingga kesehatan.
Agar hal ini tidak terjadi terus-menerus, kamu perlu mengenali kebiasaan-kebiasaan yang jarang disadari yang menjadi tanda self sabotage. Berikut 6 kebiasaan yang menjadi tanda self sabotage, yuk simak!
Overthinking
![]() Overthinking/Foto: Pexels.com/ekaterinabolovtsova |
Beauties, apakah kamu termasuk tipe yang sering overthinking? Ada baiknya kamu mulai mengontrol kebiasaan satu ini. Sebab, overthinking bisa jadi salah satu pemicu utama terjadinya self sabotage.
Memikirkan hal-hal yang belum terjadi bahkan sampai memikirkan kemungkinan paling terburuk yang membuat kamu mengurungkan niat melakukan sesuatu ini membuat overthinking secara nggak sadar sudah jadi bentuk sabotase diri sendiri.
Menunda-nunda atau Prokrastinasi
![]() Mengulur waktu dengan Main Gadget /Foto: Pexels.comketutsubiyanto |
Kebiasaan menunda-nunda atau prokrastinasi juga bisa menjadi salah satu kebiasaan yang mengindikasikan perilaku self sabotage yang sering nggak disadari, nih, Beauties. Misalnya, kata-kata yang sering kamu ucapkan ketika hendak mengerjakan tugas, seperti "ah, 5 menit lagi deh" yang berulang-ulang. Atau bisa pula berupa scrolling media sosial tanpa tujuan. Menunda-nunda hanya akan membuat pekerjaanmu menumpuk dan dapat berujung pada rasa cemas dan stres, lho!
Minder
![]() Minder/Foto: Pexels.com/almightyshilref |
Terkadang, perasaan minder atau menilai diri dengan rendah memang nggak bisa dihindari. Namun kamu harus cepat menyadari dan tidak membiarkan rasa minder terus berlanjut.
Ketika melihat kehidupan orang lain yang seakan sudah lebih sukses dibanding dirimu, kamu pun merasa minder yang akhirnya menghambatmu untuk menggapai mimpi. Jika kamu memiliki kebiasaan semacam ini, sudah waktunya kamu menyadari bahwa setiap orang memiliki waktu dan cara suksesnya masing-masing. So, stop membandingkan diri dengan orang lain, ya!
Menyalahkan Diri Sendiri
![]() Ilustrasi depresi/Foto: Pexels.com/katsmith |
Saat kamu mengalami peristiwa yang buruk atau perlakuan negatif dari orang lain, kamu mungkin sering menyalahkan diri dan berujung pada sikap menyakiti diri sendiri atau self harm. Sabotase diri bisa terjadi karena adanya pola pikir dan dialog negatif terhadap diri sendiri. Jika sudah begitu, kadang secara tidak sadar kamu bisa menyakiti diri sendiri sebagai bentuk kekecewaan. Mulai sekarang, yuk coba belajar berikan afirmasi kepada diri sendiri secara positif!
Perfeksionis
![]() Perfectionis/Foto: Freepik.com/wayhomestudio |
Beberapa orang dengan sikap perfeksionis selalu mengedepankan nilai kesempurnaan di setiap hal yang dilakukannya dan berfokus pada hasil. Hal ini biasanya disebabkan adanya perasaan takut gagal dan dikritik orang lain. Sebenarnya perfeksionis tidak selalu buruk. Namun jika kamu selalu berusaha mencapai nilai sempurna, bisa saja kamu melewatkan banyak waktu untuk mencapai rencanamu selanjutnya.
Sulit Menolak dan Menyampaikan Kebutuhan
![]() People pleaser/Foto: Freepik.com/cookie_studio |
Jadi orang yang 'nggak enakan' benar-benar nggak enak. Setuju? Apalagi dalam hal menolak permintaan orang lain. Seringkali beberapa orang yang sulit menolak juga kesulitan dalam menyampaikan apa yang menjadi kebutuhan untuk dirinya sendiri.
Jika kamu memiliki kebiasaan ini, mulai berbenah diri, yuk! Ini bisa jadi tanda-tanda kamu sudah menyabotase dirimu sendiri. Jangan lupa untuk dengarkan diri, dahulukan kebutuhanmu terlebih dahulu dan love yourself, Beauties!
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!





