Trauma Tak Selamanya Negatif, Ini Tips Psikologi untuk Capai 'Post Traumatic Growth'

Patricia Astrid Nadia | Beautynesia
Selasa, 25 Jul 2023 18:30 WIB
Trauma Tak Selamanya Negatif, Ini Tips Psikologi untuk Capai 'Post Traumatic Growth'
Foto: Freepik/freepik

Trauma sering kali dikaitkan dengan hal negatif yang harus segera dilupakan. Perasaan tidak nyaman dan menyedihkan sering menghantui pikiran seseorang saat bersinggungan dengan trauma.

Namun faktanya, trauma juga dapat mendatangkan pertumbuhan, lho Beauties seperti yang diungkapkan oleh Richard G. Tedeschi dan Lawrence Calhoun. Kedua peneliti psikologi ini berpendapat kalau Post Traumatic Growth terjadi saat adanya pertumbuhan usai seseorang mengalami krisis kehidupan.

Beauties, berikut beberapa tips yang dikutip dari jurnal Positive Psychology untuk mencapai Post Traumatic Growth. Yuk disimak!

1. Kenali Kekuatan atau Potensi Diri yang Dimiliki

Kenali potensi diri. foto freepik.com: benzoix
Kenali potensi diri. foto freepik.com: benzoix

Setiap orang pasti memiliki kekuatan atau potensi yang dapat jadi keunggulan dirinya. Hanya saja kadang kamu belum menyadarinya dan perlu menggalinya. Potensi diri sangat membantumu untuk menyesuaikan diri dengan masa-masa kritis atau berat yang jadi hambatan tersendiri dalam hidupmu, seperti halnya bangkit dari trauma masa lalu yang sangat menyedihkan. Contohnya saja, harus kembali bekerja setelah punya pengalaman traumatik pernah di PHK secara mendadak dari kantor sebelumnya.

2. Ekspresikan Perasaan yang Tak Menyenangkan

Ekspresikan Perasaan yang Tak Menyenangkan. foto freepik.com: freepik
Ekspresikan Perasaan yang Tak Menyenangkan. foto freepik.com: freepik

Pengalaman tak menyenangkan yang kamu rasakan tidak perlu kamu lupakan secara terburu-buru atau kamu sangkal. Kalau kamu merasa sedih karena ditinggal oleh pacarmu, maka kamu dapat menerima dan mengakui perasaan sakit hati tersebut, Beauties.

Namun bukan berarti kamu menyepelekan masalah itu atau mengabaikannya. Tapi kamu mau jujur mengakui bahwa kamu memang merasa sakit hati dan sedih. Kamu dapat mengekspresikannya dengan cara menggambar atau membuat coretan dengan warna-warna tertentu di kertas kosong.

Ingat ya, Beauties jangan lakukan dengan cara-cara yang destruktif.

Tips Psikologi untuk Capai Post Traumatic Growth

Tips Psikologi untuk Capai Post Traumatic Growth. foto freepik.com: cookie_studio

Foto: freepik.com/cookie_studio

3. Terbuka dan Berani untuk Cari Bantuan

Terbuka untuk cari bantuan. foto freepik.com: tirachardz
Terbuka untuk cari bantuan. foto freepik.com: tirachardz

Punya pengalaman traumatis bukan aib yang perlu ditutupi. Kamu berhak merasa sedih, kecewa, dan marah untuk pengalaman traumatis dan kamu juga punya hak untuk mendapat dukungan sosial dari orang terdekatmu.

Kamu dapat meluapkan perasaanmu pada sahabat kepercayaanmu. Namun jika kamu ingin menghindari subjektivitas, Beauties bisa banget lho konsultasi dengan tenaga profesional seperti pergi ke psikolog untuk mendapatkan insight dari pengalaman traumatis, Beauties. 

4. Sabar dan Berproses Sesuai Ritme Kamu

Beberapa aturan Ikigai yang diterapkan orang Jepang untuk hidup lama dan bahagiaIlustrasi/ Foto: Freepik.com/benzoix

Masing-masing orang memiliki pengalaman traumatis yang berbeda dan punya detail yang spesifik. Jika ada orang lain yang lebih cepat bangkit dari pengalaman traumatisnya, Beauties tidak perlu memaksakan diri di saat kamu masih merasa sangat kecewa dan larut dalam rasa sedih.

Ada proses dan tantangan yang harus kamu lalui secara perlahan. Hal terpenting kamu berprogres dari hari ini menuju hari esok yang lebih baik, Beauties. Kalau perlu kamu dapat mencatatnya dalam jurnal perkembanganmu di buku harian tentang perasaanmu dari hari ke hari.

Oke, Beauties itu tadi beberapa tips untuk mencapai Post Traumatic Growth, memetik pengalaman bermakna dari pengalaman traumatis kamu. Selamat mencoba ya, Beauties!

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE