
Waspada! Ini 3 Isu Vaksin Covid-19 yang Salah dan Masih Beredar di Masyarakat

Vaksin covid-19 merupakan salah satu upaya yang dilakukan pemerintah dalam mengurangi penularan virus covid-19 dan untuk mencegah virus menginfeksi tubuh kita. Pemerintah pun melakukan berbagai cara agar seluruh masyarakat Indonesia bisa menerima vaksin secara merata.
“Walaupun vaksin sudah terbukti efektif untuk mencegah banyak penyakit, namun masih banyak yang tidak ingin melakukan program imunisasi, bahkan tidak percaya akan vaksin,” ujar Juru Bicara satuan Tugas Penanganan Covid-19, dr. Reisa Broto Asmoro yang dilansir dari detikNews.
![]() Isu vaksin covid-19 yang beredar di masyarakat/ Foto: Freepik/ Rawpixel.com |
Dr. Reisa mengungkapkan bahwa masih banyak masyarakat yang menganggap adanya vaksin sama saja dengan memasukkan penyakit ke dalam tubuh. Sebenarnya, vaksin dibuat hanya menggunakan satu bagian dari kuman yang kemudian direkayasa secara bioteknologi kemudian dilemahkan, dengan begitu tubuh bisa merespon adanya kuman dengan membentuk antibodi yang kuat.
Selain itu, banyak juga isu atau mitos mengenai vaksin covid-19 yang beredar di masyarakat dan membuat mereka ragu dan enggan untuk imunisasi. Padahal imunisasi, dapat memberikan perlindungan dan melawan terhadap ancaman penyakit. Lalu apa saja mitos vaksin covid-19 yang masih beredar di Mayarakat? Simak penjelasannya berikut.
Vaksin Bisa Menghasilkan Varian Covid-19
![]() Isu mengenai adanya varian Covid-19/ Foto: Freepik/ Freepik |
Isu mengenai adanya varian covid-19 karena vaksin masih beredar di masyarakat dan membuat mereka tidak mau melakukan imunisasi. Isu tersebut adalah salah Beauties, dilansir dari Healthline, vaksin tidak menyebabkan bertambahnya varian covid, tetapi virus itu sendiri yang memproduksinya.
Dr. William Schaffner, seorang profesor kedokteran preventif dan penyakit menular di Vanderbilt University Medical Center di Nashville mengatakan bahwa virus covid-19 yang berada pada manusia akan berkembang biak dan menciptakan virus baru yang menghasilkan variasi genetik (mutasi). Sebagian besar varian tersebut tidak berbahaya.
Tetapi mengenai isu yang beredar, Schaffner menekankan bahwa adanya varian baru berasal dari virusnya, bukan dari vaksin.
Vaksin Bisa Sebabkan Autisme
![]() Isu vaksin bisa menyebabkan autisme/ Foto: Freepik/ freepik |
Ada sebuah penelitian yang terbukti bahwa kandungan dalam vaksin tidak ada kaitannya terhadap autisme pada anak. Dr. Windhi Kresnawati, seorang dokter spesialis anak dari Yayasan Orangtua Peduli mengatakan jika thimerosal merupakan salah satu kandungan yang ada dalam vaksin dan sempat dituduh dapat memicu autisme, padahal kandungan tersebut berfungsi sebagai pengawet vaksin.
Sebuah penelitian yang dilakukan pada anak yang autis dan tidak autis dengan melihat kadar thrimerosal. Hasilnya menunjukan bahwa tidak ada perbedaan di antara keduanya.
“jadi jangan termakan hoax dengan thrimerosal yang menyebabkan autisme,” ujarnya yang dikutip dari laman Covid19.go.id.
Mengandung Bahan Haram
![]() Isu vaksin dengandung hal haram/ Foto: Freepik/ Jcomp |
Isu atau mitos ini beredar luas di kalangan masyarakat mengenai vaksin covid-19 yang mengandung hal yang diharamkan. Banyak masyarakat yang percaya akan isu tersebut, sehingga mereka mengurungkan niatnya untuk imunisasi. Dr. Windhi mengatakan bahwa masyarakat harus memahami jika tidak ada bagian babi yang masuk dalam vaksin.
Ia juga menyampaikan, hanya di Indonesia saja yang ribut mengenai isu vaksin mengandung hal haram.
“Makanya saya bilang lucu, kenapa di kita doang. Jadi pemicunya ada Trypsin yang dipinjam dari enzim babi untuk menghasilkan panen yang baik. Supaya dapat komponen vaksin,” katanya.
Enzim tersebut akan dimurnikan kembali sehingga komponen perantara tidak ikut masuk pada vaksin. Ketika dalam proses pembuatannya bersinggungan dengan enzim dari babi, tetapi pada produksi akhirnya hanya virus yang masuk dalam vaksin. Jadi bisa dipastikan bahwa vaksin memiliki kandungan yang halal ya, Beauties.
Nah Beauties, itulah beberapa isu atau mitos tentang vaksin covid-19 yang telah beredar di masyarakat. Sebaiknya kita jangan langsung percaya mengenai isu yang entah sumbernya dari mana dan belum tentu kebenaranya. Jadi Beauties, ayo kita vaksin!