Waspada, Ini 7 Gejala Gangguan Makan yang Tidak Ada Hubungannya dengan Berat Badan

Retno Anggraini | Beautynesia
Rabu, 19 Apr 2023 09:30 WIB
Gejala gangguan makan yang tidak ada hubungannya dengan berat badan/Foto: Freepik.com

Gangguan makan bisa dialami oleh siapa pun, tanpa memandang usia, etnis, dan jenis kelamin. Kelompok gangguan makan meliputi kondisi seperti anoreksia nervosa, bulimia nervosa, dan olahraga kompulsif. Menurut profesor psikiatri dan ilmu perilaku, Dr. Nancy Zucker, masih ada banyak kesalahpahaman tentang gangguan makan.

Faktanya, gangguan makan dapat berpotensi mengancam jiwa atau memiliki efek jangka panjang pada kesehatan seseorang. Penting untuk diingat bahwa tidak semua gangguan makan menyebabkan penurunan atau penambahan berat badan yang ekstrem, ya.  Melansir Reader's Digest, berikut 7 gejala gangguan makan yang tidak ada hubungannya dengan berat badan.

Mengurangi Jumlah Kelompok Makanan Tertentu


Ilustrasi/Foto: Freepik.com

"Ketika seseorang mengurangi jumlah kelompok makanan tertentu, seperti gula, karbohidrat, susu, daging, atau produk hewani, itu mungkin bisa menjadi tanda gangguan makan," kata Zucker. Kondisi ini disebut orthorexia.

Zucker merasa industri makanan mendorong pemikiran kaku dengan mempromosikan satu jenis makanan di atas yang lain. Pola makan seperti ini dapat memperburuk kondisi seseorang yang memiliki gangguan makan.

Mengabaikan Isyarat Tubuh


Mengabaikan isyarat tubuh/Foto: Freepik.com/benzoix

Pernahkah kamu merasa lapar namun justru mengabaikannya? Hati-hati, Beauties. Ini bisa jadi tanda kamu mengalami gangguan makan.

Ketika orang membuat aturan kaku tentang apa yang mereka konsumsi, mereka mulai mengabaikan sinyal lapar dan kenyang dari tubuh. Dalam sebuah studi tahun 2016 yang diterbitkan di Biological Psychiatry, para peneliti menganalisis fungsi otak pada sampel kecil 23 perempuan yang telah pulih dari anoreksia dan sekelompok 17 perempuan sehat yang tidak pernah mengalami kondisi tersebut.

Para peneliti menemukan bahwa perempuan dengan anoreksia–bahkan mereka yang sedang dalam pemulihan–tidak menanggapi sinyal lapar dengan cara yang sama seperti rekan mereka yang sehat. Respons mereka yang menurun berarti mereka kurang termotivasi untuk makan.

Mengisolasi Diri saat Makan


Ilustrasi makan sendiri/Foto: Freepik.com

Beauties, apakah kamu menyadari bahwa orang yang sedang berjuang dengan gangguan makan cenderung mengasingkan diri? Menghilangkan seluruh kelompok makanan dapat membuat seseorang yang memiliki gangguan makan yang sangat menantang untuk makan di luar dan makan bersama orang lain.

"Ini dapat menciptakan banyak tekanan sosial dan ketidaknyamanan," kata Zucker.

(naq/naq)