Waspada, Ini 7 Gejala Gangguan Makan yang Tidak Ada Hubungannya dengan Berat Badan
Gangguan makan bisa dialami oleh siapa pun, tanpa memandang usia, etnis, dan jenis kelamin. Kelompok gangguan makan meliputi kondisi seperti anoreksia nervosa, bulimia nervosa, dan olahraga kompulsif. Menurut profesor psikiatri dan ilmu perilaku, Dr. Nancy Zucker, masih ada banyak kesalahpahaman tentang gangguan makan.
Faktanya, gangguan makan dapat berpotensi mengancam jiwa atau memiliki efek jangka panjang pada kesehatan seseorang. Penting untuk diingat bahwa tidak semua gangguan makan menyebabkan penurunan atau penambahan berat badan yang ekstrem, ya. Melansir Reader's Digest, berikut 7 gejala gangguan makan yang tidak ada hubungannya dengan berat badan.
Mengurangi Jumlah Kelompok Makanan Tertentu
![]() Ilustrasi/Foto: Freepik.com |
"Ketika seseorang mengurangi jumlah kelompok makanan tertentu, seperti gula, karbohidrat, susu, daging, atau produk hewani, itu mungkin bisa menjadi tanda gangguan makan," kata Zucker. Kondisi ini disebut orthorexia.
Zucker merasa industri makanan mendorong pemikiran kaku dengan mempromosikan satu jenis makanan di atas yang lain. Pola makan seperti ini dapat memperburuk kondisi seseorang yang memiliki gangguan makan.
Mengabaikan Isyarat Tubuh
![]() Mengabaikan isyarat tubuh/Foto: Freepik.com/benzoix |
Pernahkah kamu merasa lapar namun justru mengabaikannya? Hati-hati, Beauties. Ini bisa jadi tanda kamu mengalami gangguan makan.
Ketika orang membuat aturan kaku tentang apa yang mereka konsumsi, mereka mulai mengabaikan sinyal lapar dan kenyang dari tubuh. Dalam sebuah studi tahun 2016 yang diterbitkan di Biological Psychiatry, para peneliti menganalisis fungsi otak pada sampel kecil 23 perempuan yang telah pulih dari anoreksia dan sekelompok 17 perempuan sehat yang tidak pernah mengalami kondisi tersebut.
Para peneliti menemukan bahwa perempuan dengan anoreksia–bahkan mereka yang sedang dalam pemulihan–tidak menanggapi sinyal lapar dengan cara yang sama seperti rekan mereka yang sehat. Respons mereka yang menurun berarti mereka kurang termotivasi untuk makan.
Mengisolasi Diri saat Makan
![]() Ilustrasi makan sendiri/Foto: Freepik.com |
Beauties, apakah kamu menyadari bahwa orang yang sedang berjuang dengan gangguan makan cenderung mengasingkan diri? Menghilangkan seluruh kelompok makanan dapat membuat seseorang yang memiliki gangguan makan yang sangat menantang untuk makan di luar dan makan bersama orang lain.
"Ini dapat menciptakan banyak tekanan sosial dan ketidaknyamanan," kata Zucker.
Olahraga Setiap Hari Tanpa Istirahat Juga Termasuk Gejala Gangguan Makan
Gejala gangguan makan yang tidak ada hubungannya dengan berat badan/Foto: Freepik.com
Olahraga Berlebihan
![]() Ilustrasi/Foto: Freepik.com/tirachardz |
Menurut Butterfly Foundation, tanda-tanda olahraga kompulsif atau berlebihan dapat mencakup perilaku seperti memprioritaskan olahraga daripada aktivitas penting, menjadwalkan olahraga untuk waktu atau pengaturan yang tidak tepat, atau berolahraga meskipun mengalami cedera atau masalah medis lainnya.
"Olahraga adalah hal luar biasa yang dikaitkan dengan peningkatan depresi dan suasana hati serta kesehatan jantung," kata Zucker. Tetapi bagi orang dengan gangguan makan, gagasan bahwa 'lebih banyak lebih baik' dapat mengambil alih pikiran dan olahraga dapat mulai mendominasi hidup mereka.
Memiliki Pemikiran Olahraga Setiap Hari
![]() Ilustrasi/Foto: Freepik.com/onlyyouqj |
Sekali lagi, ini menunjukkan kita tidak mendengarkan apa yang sinyal tubuh berikan. Tidak bisa melewatkan satu hari pun tanpa olahraga bisa menjadi tanda gangguan makan.
"Jika Anda tidak fleksibel tentang hal itu, ini akan menghalangi hal-hal lain dalam hidup yang berharga," kata Zucker.
“Dan ada hari-hari di mana tubuh Anda dengan jelas memberi tahu Anda bahwa hari ini harus menjadi hari istirahat. Tapi, kekakuan dan aturan tentang olahraga menghalangi Anda untuk melakukannya," lanjutnya.
Aturan Ketat Mencoba Makanan Baru
![]() Ilustrasi/Foto: Freepik.com/wayhomestudio |
Sangat sulit bagi seseorang dengan gangguan makan untuk mengubah pola makannya dan mencoba sesuatu yang bukan bagian dari rutinitasnya. Zucker menjelaskan bahwa mereka memiliki aturan ketat dalam hal keengganan untuk mencicipi sesuatu yang lain atau mencicipi makanan penutup. Ada kekakuan tentang diet yang membuat orang tersebut seperti merasa terancam jika melanggar aturan ketat yang telah dia buat.
Melewatkan Makan Bersama Keluarga
![]() Ilustrasi/Foto: Freepik.com |
Dengan jadwal kesibukan yang berbeda setiap orang, rasanya sulit untuk bisa makan malam bersama keluarga. Namun, melewatkan makan bersama adalah cara untuk menyembunyikan gangguan makan.
Zucker berkata, “Saya pikir satu hal yang harus saya katakan, bagaimana Anda mencegah gangguan makan atau mengetahuinya lebih awal adalah Anda memastikan bahwa Anda memiliki waktu makan malam keluarga yang merupakan bagian dari ritual atau rutinitas keluarga.”
Penting juga untuk dicatat bahwa penelitian telah berulang kali menunjukkan bahwa orang tua berbicara tentang diet atau penurunan berat badan, bahkan hanya di hadapan seorang anak, dapat mempengaruhi anak-anak (dan terutama anak perempuan) dan menimbulkan gejala gangguan makan di masa depan.
Itulah beberapa gejala gangguan makan yang tidak ada kaitannya dengan berat badan, namun tetap harus diwaspadai. Apakah orang terdekat kamu mengalami beberapa gejala di atas, Beauties? Atau mungkin kamu sendiri yang mengalaminya? Jangan ragu untuk segera berkonsultasi ke tenaga ahli, ya!
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!






