Bekas Jerawat Ternyata Ada Jenisnya, Cek Untuk Tahu Bedanya!
Sehabis jerawat, terbitlah bekas jerawat. Sebetulnya, problem itu sangat wajar dialami pada kulit pasca mengalami peradangan jerawat. Satu hal yang perlu kamu pahami adalah, setiap bekas jerawat memerlukan penanganan yang berbeda. Kalau kamu perhatikan baik-baik, bekas jerawat ada yang berwarna kecokelatan juga kemerahan, bukan?
![]() Noda bekas jerawat punya warna berbeda/Foto: Pinterest.com/allure |
Ternyata, bekas jerawat ada jenisnya juga, loh, namanya Post Inflammatory Hyperpigmentation dan Post Inflammatory Erythema. Selain itu, ada juga Atrophic Scars, yakni bekas jerawat yang menimbulkan lekukan atau bopeng pada kulit.
Biar kamu lebih jelas, yuk, kenali tentang Post Inflammatory Hyperpigmentation dan Post Inflammatory Erythema!
Post Inflammatory Hyperpigmentation (PIH)
![]() Post Inflammatory Hyperpigmentationn/Foto: Pinterest.com/refinery29 |
Post Inflammatory Hyperpigmentation adalah bekas jerawat yang menimbulkan noda-noda berwarna kecokelatan atau kehitaman. Hal itu disebabkan oleh produksi melanin berlebih akibat inflamasi. As we know, sel melanin atau pigmen pemberi warna pada tubuh secara alami akan muncul pada area kulit yang mengalami peradangan, luka atau cedera. PIH sering ditemui pada kulit orang Asia atau kulit yang berwarna sedang hingga gelap, karena mereka umumnya memiliki lebih banyak melanin.
Sesungguhnya, PIH tidak dapat dihilangkan secara langsung, melainkan butuh proses setidaknya berbulan-bulan. Eits, jangan sedih! Ada beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk mempercepat proses memudarnya pigmentasi. Lakukan chemical exfoliation 2-3 kali seminggu menggunakan produk mengandung AHA (glycolic acid atau lactic acid) guna mendorong proses regenerasi sel-sel kulit baru yang lebih sehat.
![]() Skincare yang mengandung licorice, azelaic acid, dan AHA/Foto: Instagram.com/haple.id/avoskinbeauty/somethincofficial |
Cara lainnya, gunakan produk dengan kandungan yang mampu memperlambat produksi melanin seperti azelaic acid atau kojic acid. Kamu pun bisa memanfaatkan kandungan pencerah seperti licorice, niacinamide, retinoid, arbutin, dan vitamin E. Terakhir, jangan pernah skip memakai sunscreen minimal SPF 30 dengan PA+++ di pagi hari, baik di luar maupun di dalam rumah. Pasalnya, sinar matahari juga menjadi faktor pemicu terjadinya PIH pada bekas jerawat.
Post Inflammatory Erythema (PIE)
![]() Post Inflammatory Erythema/Foto: Pinterest.com/heyomag |
Bekas jerawatmu tetap meninggalkan noda kemerahan padahal sudah kempes? Mungkin kamu mengalami Post Inflammatory Erythema. Ini ialah bekas jerawat berwarna kemerahan, merah muda, dan keunguan akibat melebarnya pembuluh darah yang berdekatan dengan kulit pasca inflamasi. Faktor pemicunya bisa karena jerawat yang meradang, kebiasaan memencet jerawat, ataupun terkena paparan sinar matahari.
Berbeda dengan PIH, PIE justru sering terjadi pada orang yang berkulit terang. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan jika PIH dan PIE bisa terjadi pada warna kulit apapun. PIE membutuhkan waktu pemulihan yang lebih lama daripada PIH. Kamu tidak bisa menggunakan cara eksfoliasi kulit yang sama dengan PIH lantaran masalahnya berada pada pembuluh darah. Alih-alih memudar, eksfoliasi berlebihan malah berpotensi membuat kulit iritasi dan semakin sensitif sehingga memperburuk kondisi PIE.
![]() Produk dengan kandungan witch hazel, mugwort, green tea, dan licorice/Foto: Instagram.com/itrustnature.id/naturbeautyid/imfrom_id |
Lalu, bagaimana cara meredakan kemerahan di wajah? Gunakan produk yang bersifat soothing dan calming seperti pada bahan Centella asiatica, mugwort, green tea, witch hazel, Aloe vera, dan allantoin. Kandungan vitamin C dan niacinamide juga dapat meratakan warna kulit kemerahan. Mau cara yang lebih cepat? Mintalah bantuan dokter kulit melalui perawatan khusus dengan bantuan laser di klinik kecantikan.




