Fakta dan Mitos Vagina Kendur, Benarkah Disebabkan oleh Hubungan Seks?

Lulu Lukyani | Beautynesia
Selasa, 01 Jun 2021 19:30 WIB
Fakta dan Mitos Vagina Kendur, Benarkah Disebabkan oleh Hubungan Seks?
Ilustrasi vagina/Freepik

Vagina dikelilingi oleh otot dasar panggul yang dapat melemah seiring waktu dan menyebabkan perasaan kendur pada vagina. Otot dasar panggul yang lemah juga dapat menyebabkan masalah seperti inkontinensia yang menyebabkan kebocoran urin dari tubuh.

Banyak yang percaya bahwa salah satu penyebab otot-otot di sekitar vagina menjadi kurang kuat adalah hubungan seks. Namun, benarkah demikian?

Fakta dan mitos vagina kendur

Ilustrasi wanita yang baru melahirkan
Ilustrasi wanita yang baru melahirkan/Freepik

Dilansir dari Medical News Today, berikut adalah fakta dan mitos seputar vagina kendur yang wajib kamu ketahui.

1. Hubungan seksual

Ada banyak mitos tentang pengaruh seks penetrasi terhadap tubuh wanita, namun tidak ada bukti bahwa seks dapat menyebabkan vagina longgar. Untuk sementara, vagina akan terbuka sebelum, selama, dan setelah berhubungan seks. Ini mirip dengan mulut yang menguap atau makan, lalu kembali ke bentuk semula.

Melakukan seks penetrasi untuk pertama kali dapat meregangkan selaput dara yang membuat vagina terasa sedikit lebih terbuka. Mencoba posisi seksual yang berbeda terkadang dapat mengubah seberapa ketat atau kendurnya vagina. Ini dapat meningkatkan kepuasan seksual bagi kedua pihak.

2. Persalinan

Selama persalinan, otot-otot vagina akan meregang. Kemudian, otot-otot vagina kemungkinan tidak akan terasa sama seperti sebelumnya dan membutuhkan waktu untuk menyesuaikan dengan kondisi ini. Beberapa wanita melaporkan perubahan bentuk atau elastisitas vagina setelah melahirkan. Dalam hal ini, mungkin wanita merasakan sensasi atau kepuasan yang lebih sedikit saat berhubungan seks.

Kerusakan kulit, jaringan, atau otot saat melahirkan juga dapat menyebabkan perubahan pada vulva dan vagina. Hal ini dapat membuat perbedaan pada seberapa kendur atau ketatnya vagina.

3. Penuaan

Tubuh berubah seiring bertambahnya usia. Kulit dan otot secara bertahap menjadi kurang kencang dan lemah yang akhirnya menjelaskan mengapa vagina terasa longgar. Selama menopause, kadar hormon estrogen menurun dan menyebabkan lapisan vagina menjadi lebih kering dan kurang elastis.

Vagina pun bisa menjadi lebih sempit atau lebih pendek setelah menopause. Selain itu, mungkin ada rasa tidak nyaman yang disebabkan oleh berkurangnya pelumasan alami saat berhubungan seks. Berhubungan seks secara teratur selama menopause dapat membantu menjaga ketebalan jaringan di vagina.

(mel/mel)
CERITA YUK!
Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE