5 Isu Sosial Terbesar yang Harus Dihadapi oleh Masyarakat Dunia saat Ini

Dewi Maharani Astutik | Beautynesia
Senin, 25 Nov 2024 07:30 WIB
5 Isu Sosial Terbesar yang Harus Dihadapi oleh Masyarakat Dunia saat Ini
5 Isu Sosial Terbesar yang Harus Dihadapi oleh Masyarakat Dunia saat Ini/Foto: Unsplash.com/Smith Mehta

Isu sosial adalah masalah yang terjadi dalam masyarakat yang dapat memengaruhi kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya. Isu sosial sendiri merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh masyarakat dan pemerintah sehingga dibutuhkan upaya bersama dari berbagai pihak tersebut.

Isu sosial sendiri biasanya sangat banyak jenisnya dan harus diselesaikan secepat mungkin agar tidak memengaruhi kesejahteraan hidup masyarakat. Meskipun begitu, dilansir dari Social Impact Guide, inilah beberapa isu sosial terbesar yang harus dihadapi oleh masyarakat dunia sehingga penting untuk diprioritaskan!

Krisis Perumahan Global

Ilustrasi/Foto: Freepik/evening_tao
Ilustrasi/Foto: Freepik/evening_tao

Memiliki tempat tinggal merupakan hak dasar bagi setiap manusia. Namun, sayangnya, masih ada ratusan juta orang di seluruh dunia yang tidak memiliki akses terhadap tempat tinggal yang layak dan terjangkau. Berdasarkan data dari Bank Dunia, krisis perumahan merupakan masalah global yang diperkirakan akan memengaruhi hingga 1,6 miliar orang pada tahun 2025.

Jumlah tersebut diprediksi akan terus meningkat seiring berjalannya waktu. Diperkirakan pada tahun 2030, dunia membutuhkan pembangunan 96.000 unit rumah baru setiap harinya untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal bagi 3 miliar orang.

Ketidaksetaraan Gender

Ilustrasi/Foto: Freepik

Perjuangan untuk mencapai kesetaraan gender telah berlangsung selama berabad-abad, tetapi masih banyak tantangan yang harus diatasi. Di seluruh dunia, perempuan masih menghadapi ketidakadilan, seperti pendapatan yang lebih rendah dibandingkan pria, akses kesehatan yang terbatas, peluang yang lebih sedikit, dan peningkatan risiko kekerasan berbasis gender.

Data tahun 2023 menunjukkan bahwa kesenjangan gender global diperkirakan baru akan tertutup pada tahun 2154. Bahkan di negara-negara dengan kesetaraan gender yang relatif tinggi seperti Islandia, masih terdapat masalah sosial terkait kesetaraan gender yang perlu ditangani.

Krisis Iklim

Ilustrasi/Foto: Freepik/jcomp

Krisis iklim adalah salah satu isu sosial paling mendesak saat ini. Earth.org mencatat beberapa peristiwa iklim besar pada tahun 2023, seperti kekeringan parah, kebakaran hutan, suhu permukaan laut yang lebih tinggi, dan badai.

Di tahun yang sama, IPCC juga merilis ringkasan dari 5 laporan yang mereka terbitkan sebelumnya, yang menunjukkan bagaimana aktivitas manusia menyebabkan kerusakan serius pada planet ini. Jika tren ini terus berlanjut, beberapa bagian bumi akan menjadi tidak layak huni dalam beberapa dekade ke depan. Dunia perlu secara signifikan mengurangi emisi gas rumah kaca dan beralih ke sumber energi terbarukan untuk melawan krisis iklim.

Overkonsumsi

Ilustrasi/Foto: Freepik

Perubahan iklim memang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca, tetapi konsumsi berlebihan juga merupakan ancaman besar bagi planet kita. Setiap hari, kita membuang begitu banyak makanan, pakaian, plastik, dan barang-barang lainnya ke tempat pembuangan sampah dan lautan tanpa menyadari dampaknya.

Faktanya, hanya segelintir orang yang sebenarnya bertanggung jawab atas sebagian besar konsumsi sumber daya dunia. Penelitian menunjukkan bahwa 20 persen populasi dunia menggunakan 80 persen sumber daya alam global.

Lima ratus juta orang terkaya di dunia menghasilkan separuh emisi gas rumah kaca global. Jika semua orang di dunia mengonsumsi sumber daya seperti di Kanada dan Amerika Serikat, kita akan membutuhkan setidaknya 5 planet Bumi untuk memenuhi kebutuhan kita.

Kelaparan Global

Ilustrasi/Foto: Freepik

Dunia saat ini menghadapi masalah serius berupa kekurangan pangan yang mengancam jutaan orang. Data menunjukkan bahwa hampir 735 juta orang mengalami kelaparan kronis pada tahun 2022 dan situasi ini diperkirakan akan makin sulit diatasi di masa depan. Perubahan iklim, dampak pandemi yang terus berlanjut, dan konflik makin memperburuk masalah ini sehingga membuat target untuk mengakhiri kelaparan pada tahun 2030 menjadi makin sulit dicapai.

Anak-anak adalah kelompok yang paling rentan terhadap masalah kekurangan pangan ini. Ketika anak-anak tidak mendapatkan cukup makanan, mereka menjadi lebih mudah terserang penyakit seperti campak, malaria, dan diare.

Beberapa negara seperti Burkina Faso, Mali, Sudan Selatan, dan Palestina mengalami krisis pangan yang sangat parah dan membutuhkan penanganan segera. Masalah kekurangan pangan ini menuntut perhatian dan tindakan yang komprehensif serta berkelanjutan dari seluruh dunia untuk mengatasi akar penyebabnya dan membangun sistem pangan yang lebih adil dan berkepanjangan.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.