5 Jurnalis Al Jazeera Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza

Dimitrie Hardjo | Beautynesia
Senin, 11 Aug 2025 17:15 WIB
5 Jurnalis Al Jazeera Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza
Foto: x.com/AnasAlSharif0

Kabar duka terus berdatangan dari Gaza. Serangan Israel dekat Rumah Sakit Al-Shifa pada hari Minggu (10/8/2025) menewaskan 5 jurnalis media Al Jazeera. Serangan mengenai tenda kru jurnalis yang terletak di depan gerbang rumah sakit.

Berdasarkan laporan Al Jazeera, ada total 7 korban tewas dalam serangan tersebut, Beauties. Lima orang kru Al Jazeera yang tewas di antaranya adalah koresponden Mohammed Qreiqeh, Anas al-Sharif, dan tim operator kamera yaitu Ibrahim Zaher, Mohammed Noufal, dan Moamen Aliwa.

Momen Terakhir Sebelum Tewas

Anas Al-Sharif

Anas Al-Sharif/ Foto: instagram.com/committeetoprotectjournalists/Courtesy of Anas Al-Sharif

Momen terakhir Al-sharif, jurnalis Al Jazeera usia 28 tahun yang telah meliput perang sejak Oktober 2024, tertulis dalam akun X miliknya, @AnasAlSharif0. Tertulis dalam bahasa Arab, Al-sharif melaporkan dari wilayah utara Gaza, Israel telah melancarkan pemboman yang intens dan terkonsentrasi (fire belt) di bagian timur dan selatan Kota Gaza selama 2 jam terakhir. Bersama dengan cuitan tersebut, Al-sharif menyematkan sebuah video langit gelap dengan cahaya oranye serta ledakan rudal Israel terdengar.

Pesan terakhirnya yang ditulis Al-sharif pada 6 April lalu yang dipublikasikan jika ia meninggal menunjukkan dedikasinya untuk mewartakan kebenaran. Dia telah merasakan kepedihan secara menyeluruh, duka dan kehilangan berulang kali. 

“Meskipun demikian, saya tidak pernah ragu untuk menyampaikan kebenaran apa adanya, tanpa distorsi atau misrepresentasi, berharap Tuhan akan menyaksikan mereka yang tetap diam, mereka yang menerima pembunuhan kami, dan mereka yang mencekik napas kami," tulisnya, dikutip dari Al Jazeera.

Israel yang Menargetkan Jurnalis

Ilustrasi Israel

Ilustrasi/ Foto: Pexels.com/cottonbro studio

Tewasnya kru jurnalis Al Jazeera, termasuk Al-sharif, jadi bukti lain bagaimana kebebasan pers hanya kiasan di mata tentara Israel, bahkan pembunuhan jadi aksi pembungkaman. Mengutip BBC, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengonfirmasi bahwa mereka telah menargetkan Anas al-Sharif, dengan tuduhan bahwa dia "bertugas sebagai kepala sel teroris di Hamas". Namun, tuduhan tersebut tidak didukung oleh barang bukti.

Al Jazeera Media Network turut memberikan pernyataan, “Perintah untuk membunuh Anas Al Sharif, salah satu jurnalis paling berani di Gaza, dan rekan-rekannya, merupakan upaya putus asa untuk membungkam suara-suara yang mengungkap rencana perebutan dan pendudukan Gaza.”

Al Jazeera mengecam perbuatan tersebut dan menyerukan kepada komunitas internasional dan semua organisasi terkait untuk “mengambil langkah-langkah tegas untuk menghentikan genosida yang sedang berlangsung ini dan mengakhiri penargetan yang disengaja terhadap jurnalis”.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE