Aktivis Palestina-Konsultan Film Pemenang Oscar No Other Land Tewas Ditembak Pemukim Israel
Aktivis Palestina sekaligus konsultan film dokumenter pemenang Oscar No Other Land Odeh Hathalin meninggal dunia setelah ditembak oleh seorang pemukim Israel di Tepi Barat, Senin (28/7). Tersangka, Yinon Levi, ditempatkan dalam tahanan rumah pada Selasa (29/7) setelah Pengadilan Magistrat di Yerusalem menolak untuk menahannya, dikutip dari Al Jazeera.
Peristiwa penembakan Hathalin ini pertama kali dilaporkan oleh Yuval Abraham, jurnalis investigasi Israel yang menjadi sutradara No Other Land. Menurut Abraham, Hathalin "ditembak di tubuh di bagian atas" dan berada dalam kondisi kritis.
Melalui video yang dibagikan Abraham di X (dulu Twitter), terlihat Levi menembakkan senjatanya beberapa kali saat menghadapi penduduk desa Palestina.
Dilansir dari CNN, dalam video tersebut, Levi, yang membawa pistol dan berdiri di depan buldoser, terlihat bergulat dengan seorang penduduk desa dan mendorong pria yang merekamnya. Ia kemudian mulai menembak ke samping dan ke udara, lalu bergerak ke arah sekelompok kecil warga Palestina. Penduduk desa segera mulai melarikan diri.
Tidak jelas dari rekaman tersebut apa yang ditembaki Levi. Video lain yang diperoleh CNN menunjukkan seorang pria yang tampaknya adalah Hathalin terlihat berlumuran darah di tanah. Kementerian Kesehatan Palestina kemudian menyatakan bahwa Hathalin meninggal dunia karena luka-luka yang dialaminya akibat penembakan.
Sosok Yinon Levi, Pemukim Israel yang Tembak Aktivis Palestina hingga Tewas
Sosok Yinon Levi, Pemukim Israel yang Tembak Aktivis Palestina hingga Tewas/Foto: Tangkapan Layar/X
Yinon Levi adalah sosok ekstremis yang sebelumnya dikenai sanksi oleh pemerintahan Biden, Inggris, dan Kanada, menurut laporan media Israel. Levi dijatuhi sanksi oleh pemerintahan Biden dan Uni Eropa tahun lalu, tetapi dihapus dari daftar sanksi AS tak lama setelah Presiden Donald Trump menjabat pada 2025.
Dalam pengumuman sanksi awalnya pada April 2024, Departemen Keuangan AS menyatakan bahwa Levi "secara teratur memimpin kelompok ekstremis brutal yang terlibat dalam tindakan yang menciptakan suasana ketakutan di Tepi Barat." Selain itu, kelompok yang dipimpin oleh Levi menyerang warga sipil Palestina, “mengancam mereka dengan kekerasan tambahan jika mereka tidak meninggalkan rumah mereka, membakar ladang mereka, dan menghancurkan properti mereka."
Abraham mengungkapkan bahwa sementara Yinon menjadi tahanan rumah, keluarga Hathalin justru ditangkap.
"Setelah membunuh Odeh, Yinon menunjuk keluarganya [keluarga Odeh Hathalin] dan memerintahkan tentara untuk menangkap 4 orang dari mereka," ujar Abraham dalam sebuah unggahan di X.
"Mereka masih dipenjara, sementara dia baru saja dibebaskan untuk tahanan rumah. Sebuah sistem yang menghukum para korban (yang berada di bawah hukum militer) dan memberi penghargaan kepada penembak (yang berada di bawah hukum sipil)," tambah Abraham.
Jurnalis Palestina Basel Adra, yang turut menyutradarai No Other Land, juga menulis tentang pembunuhan Odeh Hathalin.
"Sahabatku tersayang, Oden, dibantai malam ini," tulis Adra. "Ia sedang berdiri di depan balai desa ketika seorang pemukim menembakkan peluru yang menembus dadanya dan merenggut nyawanya," ujarnya.
"Beginilah cara Israel menghapus kami—satu nyawa pada satu waktu," tulisnya.
Hathaleen berasal dari Masafer Yatta, serangkaian dusun Palestina yang terletak di perbukitan selatan Hebron, tempat penduduknya telah berjuang selama puluhan tahun untuk tetap tinggal di rumah mereka setelah Israel menyatakan daerah tersebut sebagai zona "tembak" atau latihan militer Israel.
Upaya mereka untuk mencegah pasukan Israel menghancurkan rumah mereka menjadi subjek film dokumenter No Other Land, yang memenangkan penghargaan dokumenter terbaik di Oscar pada Maret 2025.
Bukan Serangan Pertama yang Dialami Kru No Other Land
Hamdan Ballal/Foto: Dok. International Documentary Association
Salah satu sutradara film dokumenter No Other Land, Hamdan Ballal, juga pernah diserang oleh pemukim Israel di Tepi Barat pada Maret 2025. Menurut saksi mata, usai dipukuli, Ballal dibawa pergi oleh tentara Israel.
"Sekelompok pemukim baru saja menghakimi Hamdan Ballal, salah satu sutradara film kami No Other Land. Mereka memukulinya dan dia mengalami luka di kepala dan perutnya, berdarah. Tentara menyerbu ambulans yang dia panggil, dan membawanya. Tidak ada tanda-tanda keberadaannya sejak saat itu," ungkap Abraham di akun X-nya, @yuval_abraham, Selasa (25/3).
Ini bukan serangan pertama yang diterima Ballal. Sebelumnya, ia pernah menjadi sasaran intimidasi dan ancaman oleh para pemukim Israel. Ia menceritakan kepada CNN tahun lalu bagaimana para pemukim meletakkan ternak mereka di tanahnya saat ia sedang tidur.
Ia mengatakan kepada Nic Robertson dari CNN bahwa para pemukim berencana untuk mengambil tanah dan pertaniannya dan bahwa agresi mereka meningkat setelah serangan pada 7 Oktober 2023.
Sebelumnya, Basel Adra juga pernah menjadi korban serangan oleh pemukim Israel. Peristiwa tersebut terjadi ketika ia baru saja memenangkan Oscar.
"Pagi ini, satu hari setelah saya kembali dari Oscar, sekelompok pemukim Israel bertopeng menyerbu rumah tetangga saya, menyerang anggota keluarga, menyemprotkan semprotan merica ke mata mereka, dan menghancurkan telepon aktivis. Kelompok pemukim lain menyerang keluarga lain di daerah tersebut," tulis Adra di akun X-nya, Rabu (12/3).
"Teror terhadap warga Palestina oleh para pemukim dan penghancuran rumah-rumah warga Palestina terus berlanjut. Seminggu yang lalu, saya berdiri di panggung Oscar dengan bangga untuk menyerukan kepada dunia agar menghentikan pembersihan etnis terhadap warga Palestina," ungkapnya.
Sekitar tiga juta warga Palestina tinggal di Tepi Barat yang diduduki, bersama dengan hampir setengah juta warga Israel yang tinggal di permukiman ilegal menurut hukum internasional.
Tentara dan pemukim Israel telah menewaskan lebih dari 1.000 warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki sejak dimulainya genosida Israel di Gaza pada Oktober 2023. Lebih dari 30 warga Israel, termasuk warga sipil dan tentara, telah tewas di Tepi Barat yang diduduki selama periode yang sama.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!