STATIC BANNER
160x600
STATIC BANNER
160x600
BILLBOARD
970x250

5 Kebiasaan Sehari-hari yang Ternyata Bisa 'Membunuh' Kecerdasanmu!

Budi Rahmah Panjaitan | Beautynesia
Jumat, 18 Mar 2022 17:00 WIB
5 Kebiasaan Sehari-hari yang Ternyata Bisa 'Membunuh' Kecerdasanmu!

Memiliki kecerdasan tinggi tentu menjadi dambaan banyak orang. Selain adanya faktor internal, kecerdasan juga bisa dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti kebiasaan sehari-hari. Kebiasaan di sini bisa memberikan dampak negatif maupun dampak positif.

Terkhusus untuk dampak negatif, hal ini akan mengarah kepada kebiasaan sehari-hari yang bisa membunuh kecerdasan. Dikutip dari Madisonepting.Medium, berikut adalah kebiasaan sehari-hari yang bisa membunuh kecerdasan.

Multitasking

Ilustrasi multitasking/ Foto: Freepik.com
Ilustrasi multitasking/ Foto: Freepik.com

Kebiasaan pertama yang bisa membunuh kecerdasan adalah multitasking. Multitasking memiliki kecenderungan untuk menurunkan 'materi abu-abu' di otak seseorang, yang mana itu memiliki efek luar biasa pada kontrol kognitif dan emosional.

Orang yang terus-menerus menggunakan gadget seringkali akan mengalami kesulitan berkonsentrasi dan mengingat informasi. Meskipun multitasking tampak diperlukan untuk menyelesaikan beberapa daftar tugas, rupanya hal tersebut bisa membuat seseorang menjadi kurang produktif.

Oleh karenanya penting untuk memfokuskan energi dan perhatian untuk menyelesaikan satu tugas pada satu waktu.

Nutrisi yang Buruk

Ilustrasi makanan/ Foto: Freepik.com
Ilustrasi makanan/ Foto: Freepik.com

Setiap asupan yang dikonsumsi bisa mempengaruhi kinerja otak. Sebaiknya hindarilah makanan yang sudah dimasak dan diproses secara kimia, bila ingin mengurangi bahan berbahaya, yang mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi perilaku dan fungsi kognitif.

Sebaliknya bangunlah pola makan yang berpusat pada makanan yang kaya nutrisi dan antioksidan. Semakin mudah ditemukan di alam maka semakin mudah bagi tubuh untuk mencernanya dan mendapatkan manfaat dari makanan tersebut.

'Sindrom Pakar'

Ilustrasi mencari info di hp/ Foto: Freepik.com
Ilustrasi mencari info di hp/ Foto: Freepik.com

Kemudahan yang dihadirkan dari teknologi pada saat ini, memang memberi kesempatan bagi setiap orang untuk mendapatkan jawaban dari setiap pertanyaan yang ada di pikirannya. Namun ternyata, hal tersebut bisa mempengaruhi otak. Mencari informasi di internet rentan membuat orang langsung percaya begitu saja, seolah telah mengetahui banyak hal.

Saat seseorang mulai menyadari bahwa jawaban untuk hampir setiap pertanyaannya bisa ditemukan dalam pencarian online dengan cepat, maka tidak jarang hal ini membuat mereka berhenti menggunakan otaknya untuk berpikir kritis.

Bahkan jika kamu adalah seorang ahli di bidangmu, psikolog telah mengungkap bahwa orang-orang yang berpikir bahwa mereka tahu banyak tentang suatu subjek, lebih mungkin untuk mengklaim bahkan untuk fakta yang dibuat-buat sebagai kebenaran. Lebih jauh lagi, mereka lebih cenderung memercayai sebagian besar pernyataan yang membuktikan bahwa mereka benar.

Akses informasi yang mudah dapat menyebabkan tidak dapat mengingat dengan baik, yang pada akhirnya mempengaruhi pemikiran kritis. Ketika rutinitas belajar sudah terdiri dari pencarian di Google dengan cepat, kamu telah kehilangan kemampuan untuk menantang informasi yang kamu temukan, memprosesnya secara kritis, dan menarik kesimpulan intelektual kamu sendiri darinya.

Intinya, dalam menggunakan Google untuk mencari tahu banyak hal, sebaiknya tidak langsung ditelan mentah-mentah. Kamu bisa melakukan 'riset' dan membaca dari banyak sumber terpercaya, agar tidak juga mudah terjerat berita hoaks.

Kurang Ataupun Terlalu Banyak Tidur

Ilustrasi tidur/ Foto: Freepik.com
Ilustrasi tidur/ Foto: Freepik.com

Peneliti merekomendasikan seseorang untuk tidur 6 hingga 9 jam setiap malamnya. Apa pun yang kurang dari 6 jam bisa membahayakan kemampuan berpikir. Dengan kata lain, memilih begadang semalaman untuk belajar karena ujian mungkin bukan ide terbaik jika kamu ingin menguasai ujian. Kondisi mengantuk, secara negatif memengaruhi memori jangka pendek dan panjang, perhatian dan planning skill.

Sebaliknya jika tidur terlalu banyak atau lebih dari 9 jam, bisa menyebabkan 'kerusakan pikiran' dan tubuh. Oleh karenanya penting untuk tetap berada pada rentang yang disarankan yaitu 6 hingga 9 jam untuk jadwal tidur yang teratur. Dengan begitu kamu bisa memaksimalkan peluang produktivitas dan juga kekuatan otak.

Menjadi Asosial

Ilustrasi sendirian/ Foto: Freepik.com
Ilustrasi sendirian/ Foto: Freepik.com

Pada dasarnya otak dibuat untuk bersosialisasi. Hal ini sesuai dengan hakikat manusia sebagai makhluk sosial yang membutuhkan interaksi dengan orang lain. Studi menunjukkan bahwa orang yang bersosialisasi tampil lebih baik pada tes kognitif daripada mereka yang tidak.

Memiliki teman yang berinteraksi dengan kamu secara teratur dapat mengurangi stres, pada akhirnya membantu meningkatkan memori dan aktivitas mental. Sebaliknya jika tidak ada interaksi sosial, maka dapat meningkatkan kemungkinan gangguan mental dan psikologis yang berpotensi merusak otak.

---

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(fip/fip)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE