5 Kesalahan Pria yang Bisa Membuat Perempuan Ilfeel

Dewi Maharani Astutik | Beautynesia
Minggu, 22 Dec 2024 22:00 WIB
Kurangnya Komitmen
Ilustrasi/Foto: Freepik

Kesalahan adalah bagian alami dari kehidupan manusia. Tidak ada orang yang sempurna dan setiap individu pasti pernah melakukan kesalahan dalam berbagai aspek kehidupannya. Namun, tidak semua kesalahan dapat diterima dengan mudah oleh orang lain, terutama dalam konteks hubungan.

Dalam hubungan pria dan perempuan, ada kebiasaan-kebiasaan buruk tertentu yang bisa membuat perempuan merasa kecewa atau bahkan ilfeel. Kebiasaan buruk pria ini sering kali berhubungan dengan sikap atau perilaku yang dianggap tidak sensitif atau tidak menghargai perasaan pasangan.

Dilansir dari Because Mom Says, inilah beberapa kesalahan pria yang bisa membuat perempuan ilfeel!

Berhenti Menunjukkan Usaha Ekstra

Ilustrasi/Foto: Freepik/lookstudio
Ilustrasi/Foto: Freepik/lookstudio

Usaha dan perhatian penting dalam menjaga suatu hubungan, bahkan setelah pasangan merasa nyaman atau hubungan telah berlangsung cukup lama. Salah satu inti dari sebuah hubungan yang sehat adalah kemampuan untuk terus menunjukkan kasih sayang dan perhatian, bukan hanya di awal hubungan, tetapi juga sepanjang waktu.

Sayangnya, banyak orang yang merasa bahwa mereka tidak perlu lagi melakukan usaha ekstra untuk menyenangkan pasangannya, terutama setelah merasa bahwa pasangan tersebut sudah “didapatkan”. Padahal, hal-hal kecil yang tampaknya sederhana dan tidak signifikan justru sebenarnya bisa menunjukkan perhatian dan kasih sayang yang tulus.

Tidak Menghargai Pasangan

Ilustrasi/Foto: Freepik

Salah satu masalah utama yang dapat mengancam keutuhan suatu hubungan adalah tidak menghargai pasangan. Dalam hubungan jangka panjang, seperti pernikahan, terkadang pasangan merasa bahwa rutinitas yang sudah berjalan lama membuat mereka lupa untuk saling mengapresiasi. Hal ini bisa menjadi salah satu penyebab utama perceraian.

Menurut psikologis hubungan, salah satu cara untuk mengatasi masalah ini adalah dengan berkomunikasi secara terbuka dan terus-menerus menunjukkan penghargaan dan kasih sayang terhadap pasangan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pasangan yang saling mengapresiasi dan berterima kasih satu sama lain cenderung memiliki hubungan yang lebih bahagia dan bertahan lebih lama.

Meluangkan waktu untuk berbicara, memberikan pujian yang tulus, dan bahkan memberi kejutan kecil bisa meningkatkan kualitas hubungan dan mengurangi potensi konflik yang disebabkan oleh perasaan diabaikan.

Tidak Mendengarkan dengan Baik

Ilustrasi/Foto: Freepik/pressfoto

Menurut ahli psikologi, komunikasi yang efektif dalam hubungan melibatkan dua elemen utama, yaitu mendengarkan dengan empati dan memberikan dukungan emosional yang memvalidasi perasaan pasangan. Alih-alih memberikan saran yang terlalu sederhana, yang dapat terasa menghakimi, lebih baik memberikan ruang bagi pasangan untuk mengekspresikan perasaan mereka tanpa merasa dihakimi.

Dalam bukunya The Seven Principles for Making Marriage Work, Dr. John Gottman—seorang psikolog yang terkenal dengan penelitian tentang hubungan pernikahan dan pasangan—menyarankan agar pasangan berfokus pada membangun empati, bukan pada “memperbaiki” masalah pasangan yang sedang mengalaminya.

Jadi, pasangan yang baik lebih diharapkan untuk menjadi pendengar yang aktif, memberikan ruang bagi pasangan untuk berbicara tentang perasaan mereka dan tidak terburu-buru menilai atau memberikan solusi yang tidak diminta.

Kurang Komunikasi

Ilustrasi/Foto: Freepik

Salah satu alasan utama kenapa hubungan bisa bermasalah adalah karena kurangnya komunikasi yang efektif. Saat seseorang mengungkapkan perasaan mereka, penting untuk tidak langsung meremehkan atau menganggapnya berlebihan, apalagi dengan mengatakan bahwa mereka terlalu sensitif. Sebaliknya, pendapat mereka seharusnya dihargai dan masalah yang diungkapkan perlu diselesaikan melalui percakapan yang jujur.

Komunikasi yang efektif dan sehat berarti menghindari asumsi. Daripada menebak-nebak apa yang diinginkan atau dibutuhkan pasangan, lebih baik untuk langsung bertanya. Hal ini penting agar pasangan bisa membuka ruang bagi pemahaman yang lebih baik dan mengurangi potensi konflik yang bisa timbul akibat kesalahpahaman.

Kurangnya Komitmen

Ilustrasi/Foto: Freepik

Penting bagi setiap individu dalam hubungan untuk memastikan bahwa mereka dan pasangannya berada pada pemahaman yang sama tentang tujuan dan arah hubungan tersebut. Ketika seseorang memperlakukan hubungan dengan serius sementara pasangannya tidak merasakan hal yang sama, tentu hal ini akan memunculkan perasaan kecewa dan dikhianati.

Seseorang yang merasa sudah serius menjalin hubungan tentu menginginkan komitmen yang jelas dan tidak ingin pasangannya bersikap seolah-olah mereka masih sendiri. Atau yang lebih parah adalah ketika salah satu pihak memberi sinyal yang membingungkan, seperti tindakan atau perkataan yang seolah mengarah pada komitmen, tetapi di kemudian hari mengaku tidak menyadari bahwa pihak lainnya menganggap hubungan itu sudah serius.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE