6 Cara Menghadapi Kritik dengan Elegan, Bukan Langsung Marah!

Regitha Mandasari Putri Suryana | Beautynesia
Kamis, 16 Oct 2025 06:45 WIB
4. Evaluasi Diri dengan Tenang
Evaluasi diri dengan tenang/ Foto : Freepik/Benzoix

Tidak ada yang benar-benar suka dikritik, apalagi kalau disampaikan dengan nada tinggi atau kata-kata yang menyakitkan. Namun, kritik adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan, baik di pekerjaan, hubungan, maupun pertemanan.

Cara kita merespons kritik bisa menunjukkan kedewasaan dan kepribadian sebenarnya. Alih-alih tersinggung atau membalas, belajar menghadapi kritik dengan elegan akan membuatmu terlihat lebih tenang, berwibawa, dan disegani.

Elegan bukan berarti diam tanpa reaksi, tapi tahu kapan harus berbicara, kapan harus mendengarkan, dan bagaimana menjaga harga diri tanpa drama. Kalau kamu ingin tahu bagaimana caranya menghadapi kritik tanpa kehilangan kendali, yuk simak langkah-langkah sederhana untuk belajar cara menghadapi kritik dengan elegan berikut ini.

1. Dengarkan Tanpa Menyela

Dengarkan tanpa menyela/ Foto : Freepik/ Freepik

Langkah paling dasar namun paling sulit saat dikritik adalah diam dan mendengarkan. Ego sering kali langsung bereaksi, ingin membela diri atau menjelaskan alasan. Namun, orang yang benar-benar elegan tahu kapan harus bicara dan kapan mendengar.

Dengarkan dengan kepala tegak, tatapan tenang, dan tanpa menyela. Biarkan orang lain menyampaikan seluruh maksudnya. Kadang kritik yang terdengar menyakitkan justru mengandung kebenaran yang tidak akan kamu sadari kalau langsung menutup telinga. Dengan mendengarkan tanpa reaktif, kamu menunjukkan kedewasaan emosional dan rasa percaya diri yang matang.

2. Tahan Emosi

Tahan emosi/ Foto : Freepik/ Freepik

Kritik sering kali memicu refleks defensif. Muka panas, dada sesak, lidah ingin membalas. Namun, justru di momen seperti itulah, elegansi diuji.

Menahan emosi bukan berarti pasif, melainkan memilih untuk tidak membiarkan amarah mengendalikan tindakanmu. Ambil napas panjang, hitung sampai lima, atau alihkan fokus sejenak sebelum merespons.

Ketika kamu menahan diri untuk tidak bereaksi spontan, kamu sedang menunjukkan kekuatan. Orang yang mampu mengontrol dirinya saat diserang tidak sedang kalah, justru sedang menang.

3. Bedakan Kritik dari Serangan Pribadi

Bedakan kritik dari serangan pribadi/ Foto : Freepik/ Freepik

Tidak semua orang bisa menyampaikan kritik dengan cara yang enak didengar. Kadang maksudnya baik, tapi cara bicaranya bikin sakit hati. Nah, di sinilah pentingnya belajar memilah antara isi kritik dan cara orang menyampaikannya.

Coba tanya ke diri sendiri, “Ada nggak sih hal benar yang bisa aku pelajari dari omongannya?” Kalau ada, ambil intinya dan abaikan nada atau sikap yang tidak menyenangkan. Jangan biarkan emosi orang lain memengaruhi perasaanmu. Orang yang bijak akan tetap tenang, mendengar dengan kepala dingin, dan fokus pada pesan yang bermanfaat.

4. Evaluasi Diri dengan Tenang

Evaluasi diri dengan tenang/ Foto : Freepik/Benzoix

Setelah menerima kritik, jangan langsung defensif atau merasa gagal. Tarik napas dulu, beri waktu buat diri sendiri merenung. Tanyakan dengan jujur, “Apa benar ada hal yang bisa aku perbaiki?” Kalau iya, catat dan pelan-pelan ubah cara kamu bersikap atau bekerja.

Evaluasi diri bukan berarti menyalahkan diri sendiri, tapi belajar melihat situasi secara jernih. Orang yang elegan tahu kapan harus mengakui kesalahan, dan kapan harus tetap percaya pada pendiriannya. Dari proses inilah kepercayaan diri tumbuh, bukan karena selalu benar, tapi karena mau belajar dari pengalaman. 

5. Tanggapi dengan Santun dan Diplomatis

Tanggapi dengan santun dan diplomatis/ Foto : Freepik/ Freepik

Cara kamu merespons kritik sering kali lebih diingat daripada isi kritiknya. Jadi, jaga nada bicara agar tetap tenang dan sopan. Jangan langsung membalas dengan nada tinggi atau menyindir balik, misalnya dengan kalimat seperti, “Tapi kamu juga salah.”

Sebaliknya, kamu bisa berkata dengan lembut, “Terima kasih ya atas masukannya, nanti saya pertimbangkan lagi.” Kalimat sederhana tapi berkelas ini menunjukkan bahwa kamu orang yang dewasa dan bisa mengendalikan diri. Dengan cara seperti ini, kamu tidak hanya menjaga harga diri, tapi juga membangun citra sebagai pribadi yang profesional dan matang dalam menghadapi situasi apa pun.

6. Jangan Membalas dengan Kritik Balik

Jangan membalas dengan kritik balik/ Foto : Freepik/ Freepik

Kalau seseorang mengkritikmu, jangan langsung terpancing untuk menyerang balik. Membalas dengan kritik hanya akan membuatmu terlihat defensif dan tidak dewasa. Biarkan orang itu bicara dulu sampai selesai, dengarkan tanpa memotong.

Kalau kamu memang merasa perlu menjelaskan, tunggu sampai suasananya tenang. Saat emosi masih tinggi, apa pun yang kamu ucapkan biasanya hanya menambah masalah. Dengan memilih diam atau menanggapi dengan nada tenang, kamu menunjukkan bahwa kamu bisa mengendalikan diri. Dan di situlah letak elegansinya, tetap tenang ketika diserang, tanpa harus membuktikan siapa yang benar. 

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE