6 Kebiasaan Buruk Saat Menggunakan Media Sosial, Bisa Bahayakan Data Pribadimu!
Internet dan media sosial tampaknya menjadi suatu ‘alat’ yang memudahkan kehidupan kita sehari-hari. Dengan mudah kita mendapatkan informasi terbaru, berita paling hangat, atau bahkan informasi soal wishlist yang ingin kamu beli.Â
Selain itu, kamu bahkan juga bisa membangun personamu dengan menjadi seorang content creator di media sosial untuk meningkatkan engagement dan meraih banyak followers yang akhirnya memudahkanmu mendapatkan uang dari situ.
Tidak hanya itu, media sosial juga memudahkanmu untuk selalu terhubung baik dengan artis favoritmu atau dengan teman dekat atau teman-teman yang kamu kenal sebelumnya sehingga kamu bisa selalu berbagi soal update kehidupanmu.
Meski begitu, tampaknya kita sering tidak berpikir dua kali saat berbagi informasi di media sosial. Kita bahkan selalu mengutamakan untuk terus berbagi informasi terkini soal diri kita misalnya dengan memposting pekerjaan baru, pindah ke rumah baru, berbagi foto liburan, dan ulang tahun.
Mengingat adanya beberapa kasus kebocoran data yang kerap terjadi, ada baiknya jika kamu sekarang bersikap lebih hati-hati saat membagikan informasi pribadi secara online. Baik itu informasi yang dibagikan di media sosial, aplikasi kencan online, penting untuk mempertimbangkan semua konsekuensinya jika informasi tersebut akhirnya jatuh di tangan penjahat dunia maya.
Membagikan terlalu banyak detail spesifik tentang dirimu akan berisiko dan dapat mengakibatkan pembobolan, kerugian secara finansial, atau dalam beberapa kasus akan membahayakan keselamatan dirimu sendiri.
Maka dari itu, kamu perlu mempertimbangkan kembali agar tidak melakukan beberapa kebiasaan buruk saat di media sosial seperti berikut ini agar tidak menjadi sasaran penjahat di dunia maya.
Tidak Meninjau Pengaturan Privacy
Tidak Meninjau Pengaturan Privacy/ Foto: Freepik.com/karlyukav
Tidak meninjau pengaturan privasi di media sosial dapat berpengaruh soal keamanan data. Maka dari itu, pastikan profil media sosial yang kamu miliki bersifat pribadi.
Tidak ada salahnya untuk meninjau pengaturan privasi dan memeriksa apa yang dapat dilihat orang lain saat melihat profilmu sebagai profil publik. Selain itu, kamu juga dapat membatasi postingan sebelumnya dan pastikan untuk tidak pernah mengaktifkan lokasi langsung.
Seperti yang dilansir dari Information Technology Services University of Kentucky, Jackie Campbell seorang analis keamanan siber ITS mengatakan bahwa pengaturan privasi yang ketat adalah kunci untuk membatasi siapa yang dapat melihat postinganmu.
Meski postingan yang kamu bagikan hanya sebagian kecil, kamu tetap harus berhati-hati, karena hal itu bisa menimbulkan Efek Mozaik. Efek mozaik adalah ketika potongan informasi yang tidak berbahaya dapat dikumpulkan untuk membuat suatu gambaran yang dapat mengungkapkan atau membentuk asumsi tentang dirimu.
Informasi ini setelah diposting juga tidak akan dapat ditarik kembali, bahkan jika postingan tersebut sudah dihapus, tangkapan layar sederhana tetap dapat menyalin dan menyimpan informasi tersebut hanya dalam hitungan detik.
Sembarangan Menerima Request dari Orang Asing
Sembarangan Menerima Request dari Orang Asing/ Foto: Follows.com
Saat menggunakan media sosial, ada baiknya jika kamu tetap berhati-hati dan waspada terhadap orang asing. Kamu juga tidak perlu sembarangan menerima permintaan mengikuti dari orang asing.
Kamu juga tidak perlu mengekspos detail pribadi tentang berapa usiamu sekarang, tempat sekolah, tempat tinggal, apa yang kamu sukai, dan di mana tempat kamu menikmati melakukannya. Informasi yang terkesan sepele tersebut bisa berbahaya untuk keselamatanmu. Maka dari itu, pastikan untuk membatasi media sosial yang kamu miliki hanya untuk orang yang kamu kenal.
Oversharing di Story Instagram atau Snapchat
Oversharing di Story Instagram atau Snapchat/ Foto: Freepik.com
Banyak orang memilih untuk memposting update tentang kehidupan dirinya lewat Story Instagram karena hanya dapat dilihat selama 24 jam saja. Namun, kamu perlu mengingat bahwa setelah kamu mengunggah konten tersebut di Story, konten tersebut tetap bertahan di server perusahaan media sosial.
Contohnya pada kasus Snapchat, foto yang dikirim melalui server Snapchat dan disimpan dalam file tersembunyi. Ketika dilihat, file foto tersebut dapat dihapus, tapi jika tidak dilihat, file foto tersebut akan ada di server Snapchat dalam jangka waktu tertentu. Bahkan, Snapchat memiliki syarat dan ketentuan bahwa mereka memiliki hak untuk menyimpan pesan dari pengguna jika mereka menginginkannya.
Menautkan Akun Media Sosial di Akun Dating Apps
Menautkan Akun Media Sosial di Akun Dating Apps/ Foto: Freepik.com
Jangan pernah menautkan akun media sosial dengan akun di aplikasi kencan online. Penipu yang ada di aplikasi kencan online dapat menggunakan informasi yang berasal dari media sosialmu untuk melakukan serangan romance scam.
Romance scam adalah suatu taktik yang digunakan oleh penipu untuk memperoleh kepercayaanmu lalu kemudian meyakinkan dirimu untuk mengirimkan sejumlah uang kepada mereka. Maka dari itu, waspadalah terhadap orang-orang yang tiba-tiba meminta untuk mengirim pesan kepada Anda di luar platform situs kencan, contohnya lewat aplikasi perpesanan instan atau lewat media sosial.
Mengunggah Foto Ketika di Luar Rumah
Mengunggah Foto Ketika di Luar Rumah/ Foto: Freepik.com
Saat ini tampaknya kita sering melihat postingan orang-orang saat bepergian, business trip ke kota atau negara lain, pergi ke konser, dan sebagainya. Meski begitu, kamu harus mengingat bahwa kamu harus menghindari memposting sesuatu saat berada di luar kota.
Tips ini mungkin terkesan sangat terlalu berhati-hati, tapi bahkan dengan privasi media sosial yang lebih privat, kamu mungkin terkejut mengetahui bahwa foto ternyata berisi informasi yang dapat ditemukan penjahat dunia maya.
Foto-foto yang terkesan biasa saja dari liburanmu ternyata mengandung metadata dengan informasi lokasi GPS. Tidak hanya menimbulkan kemungkinan untuk menguntitmu saat liburan, mereka juga akan tahu bahwa rumahmu kemungkinan besar sedang kosong.
Oleh karena itu, jika kamu ingin benar-benar membagikan foto-foto liburanmu, jauh lebih aman untuk membagikannya setelah kamu pulang ke rumah dan tidak lagi di luar rumah di lokasi liburan tersebut.Â
Tidak Menggunakan Password yang Kuat dan Two-Factor Authentication
Tidak Menggunakan Password yang Kuat dan Two-Factor Authentication/ Foto: Unsplash.com/Plann
Password dan two-factor authentication seperti kunci yang dapat membuka akun media sosialmu. Jika kamu hanya asal-asalan membuat password, apalagi hanya membuatnya berdasarkan namamu, tempat tanggal lahir, nama hewan peliharaan, hal ini tentu sangat berbahaya karena dapat ditebak oleh penjahat berdasarkan informasi yang kamu bagikan di media sosial.
Maka dari itu, pastikan untuk memperkuat kata sandi dengan kata yang panjang dan unik. Hindari mendaur ulang password di berbagai platform dan pertimbangkan untuk menggunakan pengelola password yang aman. Selain itu, pastikan untuk mengaktifkan fitur keamanan tambahan yaitu two-factor authentication melalui aplikasi autentikator untuk mendapatkan lapisan keamanan tambahan sehingga menghindari ketergantungan mendapatkan kode privasi lewat SMS.
Itu tadi Beauties, kebiasaan yang terkesan sepele yang justru berbahaya untuk keselamatanmu. Pastikan kamu selalu menerapkan langkah-langkah keamanan yang diperlukan agar privasi datamu tetap terjaga ya!
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!