8 Kalimat yang Sering Diucapkan oleh Orang Tidak Percaya Diri, Hati-Hati Kamu Jangan Ikutan!
Percaya diri atau tidaknya seseorang dapat terlihat dari kalimat yang sering diucapkannya. Jika kamu sering mendengar orang lain atau bahkan dirimu sendiri sering mengucapkan kalimat yang bernada negatif, itu menandakan ketidakpercayadiriannya.
Nah, kalimat apa saja yang bisa mencerminkan seseorang tidak percaya diri? Simak daftarnya!
1. 'Saya tidak bisa'
Saya tidak bisa/Foto: Pexels/Alex Green
Dikutip dari The Expert Editor, orang yang optimis adalah orang yang benar-benar percaya pada kemampuan diri mereka. Mereka mungkin kesulitan untuk melakukan sesuatu, namun mereka tidak pernah secara langsung menyatakan bahwa mereka tidak bisa menyelesaikannya.
Sebaliknya, mereka lebih memilih mengatakan "Saya akan berusaha semaksimal mungkin", "Saya coba dulu", atau "Saya akan cari cara!"
2. 'Itu tidak mungkin'
Itu tidak mungkin/Foto: Pexels/Liza Summer
Orang yang percaya diri lebih sering berusaha mengubah yang tidak mungkin, menjadi mungkin. Mereka mampu berkembang pesat dengan mendobrak keterbatasan dan mendefinisikan ulang apa yang dapat dicapai.
Selain itu, mereka jarang melihat suatu situasi dan menyatakannya mustahil. Sebaliknya, mereka melihatnya sebagai tantangan yang harus diatasi atau peluang untuk berkembang.
Kata "mustahil" tidak pernah ada di kamus orang-orang yang percaya diri. Mereka lebih mungkin berkata, “Sulit, tetapi bukan tidak mungkin,” atau, “Ini tantangan yang siap saya hadapi.”
3. 'Saya tidak cukup baik'
Saya tidak cukup baik/Foto: Pexels/Liza Summer
Meskipun momen keraguan diri bisa dialami oleh siapa pun, hal itu tidak mendefinisikan mereka yang benar-benar percaya diri. Mereka yang percaya diri cenderung memandang tantangan sebagai peluang untuk memperbaiki diri, bukan tanda ketidakmampuan.
Orang percaya diri tidak berkata "saya tidak cukup baik" karena mereka cukup memahami harga diri dan potensi mereka. Mereka lebih memilih untuk berkata "Saya masih belajar dan berkembang," atau "Saya masih perlu memperbaiki ini" untuk mengakui kekurangan diri.
4. 'Saya ingin semua orang menyukai saya'
Saya ingin semua orang menyukai saya/Foto: Pexels/cottonbro
Orang yang percaya diri tidak mencari validasi dari orang-orang di sekitar mereka. Jika seseorang tidak menyukai mereka, itu tidak apa-apa.
Mereka tidak menganggapnya sebagai serangan langsung terhadap harga diri mereka atau alasan untuk mengubah diri mereka. Bagaimanapun, mereka menghargai perbedaan individu dan memahami bahwa tidak mungkin dan tidak perlu untuk menyenangkan semua orang.
5. 'Itu semua salah mereka'
Itu semua salah mereka/Foto: Pexels/cottonbro
Orang yang benar-benar percaya diri tidak pernah menyalahkan orang lain. Mereka bertanggung jawab atas tindakan dan menelan konsekuensinya sendiri.
Salah satu alasan mengapa mereka memilih untuk tidak mengelak dari tanggung jawab adalah rasa tidak puas yang mereka rasakan ketika mereka benar-benar tahu bahwa mereka bisa melakukan yang lebih baik.
6. 'Saya tahu saya akan gagal'
Saya tahu saya akan gagal/Foto: Pexels/Ann H
Orang yang percaya diri tidak dapat memprediksi masa depan, dan tidak dapat pula memprediksi kegagalan. Mereka mungkin mengantisipasi kesulitan dan mempersiapkannya, tetapi mereka tidak dapat meramalkan bencana. Sebaliknya, orang yang percaya diri tahu bahwa setiap pengalaman, keberhasilan atau kegagalan, membawa pelajaran untuk dipelajari dan dikembangkan.
Jadi, lebih sering daripada tidak mereka akan berkata, "Saya akan mencoba yang terbaik dan melihat apa yang terjadi," atau, "Bahkan jika saya gagal, saya akan belajar sesuatu yang berharga."
7. 'Saya tidak butuh bantuan apa pun'
Saya tidak butuh bantuan/Foto: Pexels/RDNE
Orang yang percaya diri paham tentang kekuatan dan kelemahan mereka sendiri. Mereka tidak takut mencari bantuan saat dibutuhkan. Orang yang percaya diri mengakui bahwa setiap orang memiliki sesuatu untuk disumbangkan.
Ini karena kita semua memiliki pengalaman yang berbeda dalam hidup, baik pribadi maupun profesional. Bersikap terbuka terhadap orang lain akan meningkatkan kemampuan karena mereka dapat belajar dari pengalaman yang tidak mereka alami sendiri.
8. 'Saya seharusnya…'
Saya seharusnya/Foto: Pexels/Tima Miroshnichenko
Meskipun orang yang percaya diri tidak berkutat di masa lalu, itu tidak berarti mereka benar-benar melupakannya. Mereka mengingat masa lalu, tetapi kenangan itu hanya muncul di saat mereka perlu menyegarkan pelajaran dari suatu pengalaman.
Begitu mereka menemukan pembelajaran tu, mereka kembali ke masa kini dan mencoba untuk menjadi lebih baik. Sehingga, mereka cenderung tidak mudah mengatakan "Saya seharusnya" atau "What if..." ketika kenyataan tak berjalan sesuai rencana atau ekspektasinya.
Dari kalimat-kalimat tersebut, mana yang paling sering kamu ucapkan, Beauties?
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!