8 Tanda Pasangan Memiliki Kecerdasan Emosional Rendah

Nindya Putri Hermansyah | Beautynesia
Sabtu, 17 May 2025 15:30 WIB
4. Kesulitan dalam Menyelesaikan Konflik Secara Konstruktif
Ilustrasi kesulitan menyelesaikan konflik/Freepik: freepik

Dalam hubungan romantis, kecerdasan emosional (EQ) memainkan peran penting dalam membangun komunikasi yang sehat, empati, dan keintiman. Namun, tidak semua orang memiliki kemampuan ini secara alami. Pasangan dengan EQ rendah sering kali menunjukkan perilaku yang dapat merusak hubungan, seperti kesulitan memahami perasaan sendiri dan orang lain, serta ketidakmampuan mengelola konflik secara konstruktif.

Mengenali tanda-tanda EQ rendah pada pasangan dapat membantu Beauties memahami dinamika hubungan dan mengambil langkah yang tepat untuk memperbaikinya. Berikut ini adalah beberapa ciri pasangan dengan kecerdasan emosional rendah, berdasarkan wawasan dari para ahli internasional.

1. Sulit Mengelola Emosi dan Sering Meledak

Ilustrasi pasangan yang sulit mengelola emosi/Freepik: cookie_studio

Pasangan dengan EQ rendah sering kali kesulitan mengatur emosi mereka, yang dapat terlihat dari ledakan kemarahan yang tidak proporsional atau perubahan suasana hati yang drastis. Antoinette Bonafede Shine, seorang pekerja sosial klinis berlisensi dan ahli dalam gangguan kepribadian, menjelaskan bahwa ketidakmampuan mengatur emosi seperti marah, sedih, atau takut menunjukkan kurangnya kontrol dan pemahaman terhadap perasaan sendiri. 

Perilaku impulsif ini tidak hanya membuat pasangan sulit berkomunikasi secara produktif, tetapi juga menciptakan ketegangan dalam hubungan. Ketika seseorang tidak dapat mengendalikan emosinya, mereka cenderung bereaksi secara berlebihan terhadap situasi kecil, yang dapat merusak kepercayaan dan rasa aman dalam hubungan.

2. Kurangnya Empati dan Kesulitan Memahami Perasaan Orang Lain

Ilustrasi minim empati/Freepik: pressfoto

Empati adalah kemampuan untuk memahami dan merasakan apa yang dirasakan orang lain. Pasangan dengan EQ rendah sering kali menunjukkan kurangnya empati, yang membuat mereka tampak tidak peduli atau tidak peka terhadap kebutuhan emosional pasangannya.

Menurut Ronald E. Riggio, Ph.D., profesor psikologi organisasi di Claremont McKenna College, individu dengan EQ rendah sering kali tidak dapat membaca isyarat emosional nonverbal, seperti ekspresi wajah atau nada suara, yang penting dalam membangun koneksi emosional. 

Ketidakmampuan ini dapat menyebabkan kesalahpahaman dan konflik, karena pasangan merasa tidak didengar atau dihargai. Dalam jangka panjang, kurangnya empati dapat merusak keintiman dan kepercayaan dalam hubungan.

3. Tidak Mampu Mengakui Kesalahan dan Menolak Tanggung Jawab

Ilustrasi perdebatan dalam sebuah hubungan/freepik: freepik

Mengakui kesalahan dan bertanggung jawab atas tindakan sendiri adalah tanda kedewasaan emosional. Namun, pasangan dengan EQ rendah sering kali enggan mengakui kesalahan mereka dan cenderung menyalahkan orang lain atas masalah yang terjadi. Menurut laman di Verywell Mind, individu dengan EQ rendah sering kali bersikeras bahwa mereka selalu benar dan tidak menyadari dampak dari perilaku mereka terhadap orang lain.

Sikap defensif ini dapat menghambat penyelesaian konflik dan memperburuk masalah dalam hubungan. Ketika seseorang tidak mau bertanggung jawab, pasangannya mungkin merasa frustrasi dan tidak dihargai, yang dapat menyebabkan keretakan dalam hubungan.

4. Kesulitan dalam Menyelesaikan Konflik Secara Konstruktif

Ilustrasi kesulitan menyelesaikan konflik/Freepik: freepik

Kemampuan untuk menyelesaikan konflik secara sehat adalah aspek penting dari kecerdasan emosional. Pasangan dengan EQ rendah sering kali menghindari konfrontasi atau, sebaliknya, bereaksi secara agresif dalam menghadapi konflik.

Menurut Hack Spirit, individu dengan EQ rendah cenderung menghindari percakapan serius atau membuat lelucon saat menghadapi konflik, yang dapat menghambat penyelesaian masalah. Ketidakmampuan untuk menangani konflik secara efektif dapat menyebabkan masalah yang tidak terselesaikan dan meningkatkan ketegangan dalam hubungan. Dalam jangka panjang, ini dapat merusak kepercayaan dan keintiman antara pasangan.

5. Kurangnya Kesadaran Diri dan Sulit Mengenali Emosi Sendiri

Ilustrasi kurang mengenali emosi sendiri/Freepik: KamranAydinov

Kesadaran diri adalah kemampuan untuk mengenali dan memahami emosi sendiri. Pasangan dengan EQ rendah sering kali tidak menyadari perasaan mereka atau kesulitan mengidentifikasi emosi yang mereka alami.

Menurut Simply Psychology, individu dengan EQ rendah cenderung memiliki kosakata emosional yang terbatas dan menggambarkan perasaan mereka dengan istilah umum seperti "sedih" atau "marah," tanpa memahami nuansa di balik emosi tersebut.

Kurangnya kesadaran diri ini dapat menyebabkan reaksi emosional yang tidak tepat dan kesulitan dalam berkomunikasi dengan pasangan. Tanpa pemahaman yang jelas tentang emosi sendiri, seseorang mungkin kesulitan mengekspresikan kebutuhan dan keinginan mereka dalam hubungan.

6. Sulit Beradaptasi dengan Perubahan dan Stres

Ilustrasi sulit mengelola stres/Freepik: freepik

Kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan dan mengelola stres adalah bagian dari kecerdasan emosional. Pasangan dengan EQ rendah sering kali merasa kewalahan oleh perubahan atau situasi stres, yang dapat menyebabkan reaksi negatif dalam hubungan. Mengutip New Trader U, individu dengan EQ rendah cenderung menolak perubahan dan merasa cemas atau stres ketika menghadapi situasi baru, yang dapat mempengaruhi dinamika hubungan.

Ketidakmampuan untuk beradaptasi ini dapat menciptakan ketegangan dalam hubungan, terutama ketika pasangan menghadapi tantangan bersama. Pasangan yang tidak dapat mengelola stres dengan baik mungkin menjadi sumber konflik tambahan dalam hubungan.

7. Kurangnya Keterampilan Sosial dan Kesulitan Menjalin Hubungan

Ilustrasi kurangnya komitmen dalam hubungan/Freepik: freepik

Keterampilan sosial yang baik memungkinkan seseorang untuk membangun dan memelihara hubungan yang sehat. Pasangan dengan EQ rendah sering kali kesulitan dalam berinteraksi dengan orang lain, yang dapat terlihat dari ketidakmampuan mereka untuk mempertahankan persahabatan atau hubungan kerja yang baik.

Individu dengan EQ rendah cenderung tidak peka terhadap perasaan orang lain dan sering kali bersikap tidak sensitif atau tidak sopan dalam interaksi sosial. Kurangnya keterampilan sosial ini dapat mempengaruhi hubungan romantis, karena pasangan mungkin merasa diabaikan atau tidak dihargai. Dalam jangka panjang, ini dapat menyebabkan isolasi emosional dan ketidakpuasan dalam hubungan.

8. Sulit Memaafkan dan Cenderung Menyimpan Dendam

Ilustrasi menyimpan amarah/freepik: freepik

Kemampuan untuk memaafkan adalah bagian penting dari hubungan yang sehat. Pasangan dengan EQ rendah sering kali kesulitan memaafkan kesalahan dan cenderung menyimpan dendam, yang dapat menciptakan lingkungan hubungan yang negatif dan penuh ketegangan.

Individu dengan EQ rendah cenderung mengingat kesalahan masa lalu dan sulit melupakan, yang dapat menghambat pertumbuhan dan kebahagiaan dalam hubungan. Menyimpan dendam dapat menyebabkan akumulasi emosi negatif dan menghambat komunikasi yang sehat. Dalam jangka panjang, ini dapat merusak kepercayaan dan keintiman antara pasangan.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE