Ahli Terapi Bocorkan Curhatan dan Kekhawatiran Anak-anak tentang Orangtuanya, Bikin Hati Pilu dan Sedih!
Hanya orangtua yang tahu betapa sulitnya membesarkan seorang anak. Ini lebih dari sekadar membantu mereka mengerjakan pekerjaan rumah atau memintanya untuk duduk diam dan tidak berlarian ketika sedang berada di tempat umum.
Orangtua yang baik tidak hanya harus memperhatikan mengenai kesejahteraan fisik, tetapi juga kesehatan mental anak-anaknya. Pada nyatanya, dilansir dari Bored Panda, masih banyak orangtua yang melakukan kesalahan dan menimbulkan trauma bagi anak-anaknya. Hal ini terbukti dari curhatan yang disampaikan oleh anak kepada ahli terapi konselingnya.
Hal-Hal yang Diungkapkan Oleh Anak
Ilustrasi ibu dan anak/ Foto: Freepik/prostooleh |
Hal pertama yang paling dikhawatirkan oleh anak ketika mereka menolak pendapat atau permintaan orangtuanya adalah dicap menjadi anak yang tidak berbakti. Padahal yang dipikirkannya hanyalah bahwa ia tidak setuju dengan semua itu.
Anak juga merasa bahwa pernyataan kekecewaan orangtua akan tindakannya hanya akan menyakitinya karena yang ingin mereka lakukan sebenarnya hanyalah belajar, bukannya menyakiti orangtuanya.
Ilustrasi ibu dan anak/Foto: Pexels/Karolina Grabowska |
Anak-anak juga mengkhawatirkan bagaimana orangtuanya lebih mementingkan ponsel ketimbang dirinya, ketika orangtua tidak lagi mengucapkan selamat tidur kepadanya, atau ketika orangtua berhenti menyatakan besarnya rasa cinta mereka kepada anaknya.
Pertengkaran kedua orangtua juga merupakan hal yang tidak luput dari perhatian anak-anak, sekalipun orangtua telah berusaha menyembunyikan fakta tersebut dengan menutup pintu kamar saat bertengkar atau mengatakan bahwa dirinya baik-baik saja ketika anak bertanya.
Hal-Hal yang Ingin Dikatakan oleh Terapis
Ilustrasi Ibu dan anak/Foto:Pexels.com/Ivan Samkov |
Rumah untuk ditinggali dan masakan untuk dimakan hanyalah sebagian kebutuhan yang penting diberikan kepada anak-anak oleh orangtuanya. Namun, di luar kebutuhan lahiriah seperti itu, memenuhi kebutuhan batin anak dengan berkomunikasi dan memperlakukan anak dengan baik juga penting untuk kesejahteraannya.
Meskipun tidak ada orangtua yang sempurna, setidaknya orangtua bisa mencoba untuk memahami bahwa anak cukup berwawasan dan pintar daripada yang dibayangkan oleh orang tuanya dan orang tua akan menyadari hal ini ketika mereka mau benar-benar mendengarkan.
Terapis berkata bahwa meskipun wajar jika orangtua ingin beristirahat setelah seharian sibuk bekerja, tetapi jangan sampai mengabaikan anak menjadi akibat yang timbul gara-gara kesibukan tadi. Orangtua bisa mulai belajar mengenai tanggung jawab dan berusaha memperbaiki diri secara perlahan, tetapi berkepanjangan.
Terapis juga menambahkan bahwa cara terbaik bagi orangtua untuk memulai percakapan terbuka dengan anaknya adalah dengan meminta persetujuan mereka terlebih dahulu. Orangtua harus mengakui terlebih dahulu bahwa mereka juga sama seperti anaknya, yakni selalu harus belajar demi berkembang setiap hari.
Jadi, demi lebih memahami mereka, orangtua harus banyak bertanya pada anaknya. Jika sang anak bersedia terlibat dalam percakapan itu, maka orang tua baru bisa benar-benar memulai percakapan tersebut.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Ilustrasi ibu dan anak/ Foto: Freepik/prostooleh
Ilustrasi ibu dan anak/Foto: Pexels/Karolina Grabowska
Ilustrasi Ibu dan anak/Foto:Pexels.com/Ivan Samkov