Alasan yang Mendorong Seseorang Jadi Oversharing, Kamu Pernah Mengalaminya Juga?
Munculnya fenomena oversharing atau berbagi cerita secara berlebihan tentu memiliki faktor pendorong. Faktor ini perlu diketahui agar nantinya bisa mengontrol diri secara lebih baik ketika akan melakukan sharing kepada orang lain.
Terlebih lagi untuk tindakan oversharing yang memang tidak disengaja. Dikutip dari laman Harleytherapy, berikut adalah beberapa faktornya:
Kesepian
![]() Ilustrasi merasa sepi/ Foto: Freepik.com/jcomp |
Mengapa sih kesepian bisa menjadi salah satu faktor pendorong seseorang melakukan oversharing? Ternyata hal ini ada kaitannya dengan perasaan kurangya koneksi dalam diri seseorang yang merasa kesepian.
Kesepian bisa membuat seseorang kekurangan koneksi dan di sisi lain, otak memahami bahwa koneksi itu penting untuk kelangsungan hidup. Alhasil, saat seseorang akan memahami bahwa dirinya perlu terhubung dengan orang lain, tidak menutup kemungkinan salah satu caranya dengan oversharing.
Kecemasan
![]() Ilustrasi merasa cemas/ Foto: Freepik.com/jcomp |
Siapa sangka bahwa kecemasan juga bisa menjadi faktor pendorong terjadinya oversharing lho, Beauties. Semakin banyak berbagi cerita atau oversharing dapat menjadi pertanda bahwa seseorang sedang dalam keadaan cemas. Sehingga, ia cukup sulit untuk menghentikan ocehannya.
Semakin cemas seseorang, semakin sulit untuk melakukan kontrol terhadap diri. Hal ini berpotensi memunculkan perilaku impulsif. Salah satunya mungkin dapat hadir dari perilaku oversharing.
Ingin Menghindar
![]() Ilustrasi menelpo/ Foto: Freepik.com/user25451090 |
Secara umum, kemungkinan kita kerap menilai bahwa seseorang yang oversharing ingin mendapatkan pengakuan atau disukai oleh orang lain. Namun ternyata, selain itu oversharing juga bisa terjadi karena adanya upaya untuk menghindar.
Kapan hal ini terjadi? Ketika hal yang dibagi sengaja dibuat rumit sehingga pada akhirnya orang yang mendengarkan cerita tersebut tidak merasa relate lagi dan kemudian menjauh.
Mentalitas Korban
![]() Ilustrasi merasa sedih/ Foto: Freepik.com/shisuka |
Apa sih maksud dari mentalitas korban? Maksudnya adalah seseorang yang punya kecenderungan untuk memposisikan diri sebagai korban. Biasanya orang yang demikian ini bisa melakukan oversharing dengan tujuan berbagi kisah hidup yang bisa mendatangkan empati maupun rasa kasihan dari orang lain.
Hal ini juga erat kaitannya dengan kemungkinan trauma masa kecil yang mungkin saja pernah dialami. Padahal ketika proses oversharing terjadi, seseorang tersebut mungkin sudah menjadi dewasa, namun dirinya terjebak dalam luka batin masa lalu yang mendorongnya ingin bercerita dan mendapatkan empati.
---
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!



