Bukan Hanya Soal Emansipasi, Ini Deretan Perjuangan RA Kartini untuk Bangsa Indonesia

Riswinanti Pawestri Permatasari | Beautynesia
Jumat, 21 Apr 2023 12:00 WIB
Bukan Hanya Soal Emansipasi, Ini Deretan Perjuangan RA Kartini untuk Bangsa Indonesia
RA Kartini/Foto: wikipedia.org

RA Kartini selama ini dikenal masyarakat sebagai sosok pelopor emansipasi di Indonesia. Sejarah mencatat bahwa dia memang sangat gigih memberdayakan para perempuan melalui sekolah yang didirikannya.

Sayangnya, tidak banyak yang tahu bahwa hal yang diperjuangkan Raden Adjeng Kartini bukan hanya soal meningkatkan kedudukan kaum perempuan. Ada banyak usaha yang telah dilakukan semasa hidup, sehingga dia ditetapkan sebagai salah satu Pahlawan Nasional. Berikut ulasannya menurut berbagai sumber.

1. Kesetaraan Gender

RA Kartini (Paling Tengah) Bersama Orangtua dan Saudara-Saudaranya/Foto: Sekolah Kartini/Foto: wikipedia.org
RA Kartini (Paling Tengah) Bersama Orangtua dan Saudara-Saudaranya/Foto: Sekolah Kartini/Foto: wikipedia.org

Sebagaimana terungkap dalam surat-suratnya, yang salah satunya dirangkum dalam buku “Habis Gelap Terbitlah Terang: Boeah Pikiran”, Kartini mengungkap keresahannya pada banyaknya keterbatasan yang mengekang perempuan Indonesia. Dalam surat yang ditulis pada Estelle “Stella” Zeehandelar, Kartini mengungkapkan keinginan untuk menjadi seperti perempuan muda Eropa yang memiliki kesempatan besar dalam berbagai hal.

Dia juga mengungkapkan keprihatinan pada kungkungan adat Jawa, tempatnya tinggal, yang membatasi akses pendidikan untuk perempuan. Selain itu perempuan juga diharuskan tunduk pada sistem patriarki, mematuhi aturan pingitan, wajib menerima perjodohan, serta dituntut rela hidup dipoligami.

Kartini sendiri merasa beruntung punya kesempatan bersekolah, walau hanya sampai usia 12 tahun. Dia bercita-cita untuk membuka jalan agar perempuan Jawa bisa memiliki kesempatan yang sama dengan dirinya. Melalui surat-suratnya tersebut, dia berharap mendapat pertolongan dari luar.

2. Pendidikan

Kartini Sebagai Salah Satu Tokoh Pendidikan Indonesia/Foto: Istimewa
Kartini Sebagai Salah Satu Tokoh Pendidikan Indonesia/Foto: Istimewa

Berkat darah bangsawan yang diwarisi ayahnya yang seorang Bupati Rembang, Kartini mendapat privilege untuk mengenyam pendidikan di ELS (Europe Lagere School) hingga akhirnya dipingit pada usia 12 tahun. Dilansir dari detikEdu, di sana dia mempelajari berbagai macam hal, termasuk Bahasa Belanda. Bahkan, dia dikenal sebagai sosok yang memiliki kemampuan bahasa luar biasa di antara anak lainnya.

Kemampuan itulah yang kemudian menjadi modalnya untuk menulis surat pada para sahabat di luar negeri, dan berusaha mencari cara memberdayakan perempuan di sekitarnya. Dia bahkan berencana melanjutkan sekolah ke Belanda, namun ditentang oleh ayahnya. Meski demikian, akhirnya sang ayah mengizinkannya untuk menjadi guru di Betawi. Sayangnya, keinginan itu lagi-lagi pupus karena Kartini dijodohkan dengan seorang bangsawan.

Walaupun dikenal sebagai sosok yang menentang patriarki dan poligami, pada akhirnya Kartini menerima perjodohannya dengan K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojoadhiningrat. Untungnya, sang suami ternyata sangat memahami Kartini, dan mendukung cita-citanya untuk menjadi guru.

Pada akhirnya, dia berhasil mendirikan lembaga pendidikan "Sekolah Kartini" oleh Yayasan Kartini di Semarang pada 1912. Sekolah perempuan itu kemudian juga didirikan di Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon dan daerah lain. Yayasan Kartini ini didirikan oleh keluarga tokoh politik Etis bernama Van Deventer.

Perjuangan RA Kartini untuk Kesejahteraan Masyarakat Umum

RA Kartini/Foto: Istimewa

3. Seni dan Budaya Lokal

Monumen RA Kartini/Foto: detik.com
Monumen RA Kartini/Foto: detik.com

Dilansir dari CNN Indonesia, penulis asal Jepara bernama Hadi Priyanto sempat mengungkapkan kecintaan dan kepedulian Kartini pada seni dan kebudyaaan Indonesia. Perempuan kelahiran 21 April 1879 itu diketahui tidak suka berpesta-pesta, namun lebih suka melakukan hal yang bisa memajukan bangsanya.

Hadi mengungkapkan bahwa Kartini sangat menyukai seni asli Jepara, termasuk ukiran dan batik, serta berusaha membuat karya masyarakat lebih dikenal dunia. Saat usianya masih 17 tahun, dia bahkan sempat mengirimkan 21 karya seniman Jepara untuk mengikuti Pameran Nasional Karya Perempuan.

Dia sangat aktif memajukan berbagai hasil seni masyarakat, Dia juga menyebarluaskan tata cara dan prosedur pengerjaan batik, sehingga namanya dikenal sebagai pelopor Batik Lunglungan Bunga yang menjadi ciri khas batik Jepara. Terkenalnya ukiran dan mebel Jepara saat ini juga tidak lepas dari usaha Kartini yang aktif mempromosikan karya-karya para pengrajin.

4. Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat

Potret RA Kartini/Foto: detik.com
Potret RA Kartini/Foto: detik.com

Sebagaimana dijelaskan di atas, Kartini menaruh perhatian besar pada seni dan budaya lokal, khususnya di Jepara. Selain banyak mempromosikan hasil karya para pengrajin, dia juga selalu berusaha mendorong perekonomian para pembuat ukiran. Dia prihatin dengan kondisi ekonomi para pengrajin yang memiliki karya bagus, namun tetap hidup memprihatinkan karena nilai jual rendah.

Dia sering pergi ke berbagai daerah di Jepara, salah satunya Belakang Gunung. Banyak pengrajin berbakat yang kurang mampu mempromosikan karyanya. Dengan dukungan ayah dan saudaranya, Kartini memanggil mereka untuk diberdayakan di bengkel Kartini. Mereka diminta membuat berbagai barang, seperti peti rokok, meja, dan produk lain.

Barang-barang tersebut dijual Kartini ke berbagai daerah, termasuk Batavia dan Semarang, dengan harga tinggi. Keuntungan dari penjualan ini kemudian diberikan pada pengrajin untuk memperbaiki taraf ekonomi mereka. Tercatat, ada hingga 50 pengrajin yang sempat dipanggil bengkel Kartini.

5. Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional

RA Kartini dan Suami/Foto: Istimewa via haibunda.com
RA Kartini dan Suami/Foto: Istimewa via haibunda.com

Berbagai usaha RA Kartini untuk kemajuan perempuan membuatnya dikenal sebagai pelopor emansipasi perempuan. Namun hal paling penting adalah dia juga sangat peduli dengan faktor  lain, termasuk pendidikan, kesejahteraan ekonomi, hingga seni dan kebudayaan Indonesia. Karena itulah dia ditetapkan sebagai salah satu Pahlawan Nasional Indonesia.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE