
Cara Mencegah dan Atasi Tantrum pada Anak, Orangtua Harus Lakukan Ini Terlebih Dahulu!

Performa anak di sekolah sangat dipengaruhi oleh aspek emosi dan sosial. Jika anak kesulitan meregulasi emosinya, dapat berdampak pada aktivitas akademiknya di sekolah seperti kesulitan bergaul dengan teman-teman, kesulitan bergabung aktivitas di kelas, dan masih banyak lagi.
Ledakan emosi yang terjadi pada anak yang memiliki masalah emosional biasa disebut dengan tantrum. Biasanya ketika anak mengalami tantrum, orangtua bisa panik, bingung, bahkan bisa jadi ikut mengalami tantrum pula. Yup, tantrum tidak hanya terjadi pada anak-anak, namun juga masih bisa terbawa hingga dewasa.
"Tantrum umumnya terminologi yang ditunjukkan oleh anak-anak, dan biasanya berdasarkan teori memang tantrum terjadi karena anak belum tahu cara untuk mengomunikasikan emosinya, karena anak-anak kemampuan bicaranya belum berkembang," ungkap Grace E. Sameve, psikolog anak utama di ekosistem holistik parenting Tentang Anak, dalam webinar bersama Tentang Anak, Rabu (24/8).
![]() |
Oleh karena itu, penting untuk meregulasi emosi orangtua terlebih dahulu sebelum akhirnya bisa mengatasi tantrum pada anak. Menurut Grace, cara agar anak bisa mengenal emosi adalah orangtua harus bisa meregulasi, mengenali, dan memahami emosinya terlebih dahulu sebelum megajarkan hal tersebut ke anak.
"Mulai belajar berlatih untuk mengelola emosi kita itu, jadi bukan cuma kita aja yang akan merasa nyaman, tapi pasti akan berbeda juga dampaknya ke lingkungan kita, saat bersama anak-anak kita, saat kita bersosialisasi dengan orang lain, dan itu harapannya nanti tantrum yang masih kadang-kadang muncul pada orang dewasa akan semakin berkurang," tambahnya.
Setelah mampu meregulasi emosinya, orangtua juga bisa melakukan teknik pernapasan '4-5-6' sebelum berkomunikasi dengan anak yang sedang mengalami tantrum. Fungsinya adalah untuk menenangkan hati dan pikiran orangtua.
"Pengalaman emosi kita itu ternyata kompleks, bukan cuma marah, namun juga merasakan perubahan fisiologis, misalnya detak jantung jadi lebih cepat, pipi menjadi merah, pernapasan jadi tidak teratur. Ada teknik sederhana yang tujuannya meregulasi ulang pernapasan kita agar lebih teratur, dan bisa jadi pertolongan pertama untuk kondisi saat kita mengalami emosi-emosi intens yang tiba-tiba muncul," papar Grace.
Sebelum melakukan teknik pernapasan '4-5-6', pastikan dulu anak dalam situasi aman, bisa dititipkan ke pasangan atau support system lainnya. Cara melakukannya sederhana, orangtua bisa menutup mata, menarik nafas selama 4 detik, menahannya selama 5 detik, dan membuang melalui mulut selama 6 detik. Setelah itu orangtua dapat mengambil keputusan atau aksi berikutnya untuk mengatasi anak tantrum dengan lebih bijak ketika sudah lebih tenang.
Selain itu, komunikasi antara orang tua ke anak juga sangat penting salah satunya dengan cara mengkomunikasikan emosi melalui buku anak dan produk edukasi lainnya. Buku dengan gambar bisa menjadi alat untuk anak meregulasi emosi, anak jadi bisa dengan mudah melihat berbagai situasi, kondisi dan ekspresi jika ada bantuan visualnya melalui buku.
![]() |
Baru-baru ini, Tentang Anak, ekosistem dan aplikasi tumbuh kembang anak sejak kehamilan terlengkap dan terpercaya di Indonesia, yang merupakan mitra resmi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), resmi meluncurkan fitur belanja dan seri buku terbaru, "Kenali Emosi", pada bulan Juli lalu untuk orang tua dan anak Indonesia.
Peluncuran ini dilakukan bersamaan dengan momen perayaan Hari Anak Nasional, bertujuan untuk memudahkan pengalaman parenting orang tua Indonesia dengan didampingi oleh Tentang Anak di setiap fase pertumbuhan si kecil.
Dalam kesempatan yang sama, Tentang Anak juga membagikan karya terbarunya, 500 buku seri "Kenali Emosi" untuk PAUD yang tersebar di DKI Jakarta.
"Pada momen Hari Anak Jakarta Membaca ini, kita sama-sama memahami bahwa kecerdasan literasi adalah salah satu kebutuhan dan keterampilan yang perlu dimiliki anak untuk menghadapi masa depannya. Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas perhatian yang diberikan oleh Tentang Anak kepada anak-anak usia dini di Jakarta. Sebanyak 500 buku yang disumbangkan akan kami distribusikan kepada anak-anak PAUD di Jakarta. Semoga kedepannya, lebih banyak anak-anak Indonesia yang bisa menggemari kegiatan membaca," tutur Fery Farhati Baswedan, S.Psi., M.Sc. selaku Bunda PAUD dan Ketua TP PKK DKI Jakarta di kesempatan yang sama.
![]() |
dr. Mesty Ariotedjo, Sp.A, Dokter Spesialis Anak yang juga Founder & CEO Tentang Anak menambahkan, "Sejak awal 2022, Tentang Anak telah mendampingi lebih dari 53 juta masyarakat melalui edukasi parenting di berbagai platform, seperti melalui media sosial, webinar, support group WA, fitur tanya jawab dengan ahli di aplikasi, dan masih banyak lagi. Kami juga sadar bahwa edukasi, kesehatan fisik dan kesehatan mental itu adalah hak semua anak."
"Hal ini menginspirasi kami untuk terus menjawab kebutuhan orang tua dan anak Indonesia, dengan berinovasi melalui karya edukasi dan aplikasi, hingga berkolaborasi bersama berbagai pihak untuk menghadirkan generasi emas penerus bangsa di kemudian hari. Kami berharap dengan sedikit memberikan dukungan melalui pemberian buku untuk PAUD di Jakarta bersama Bu Fery, buku seri "Kenali Emosi" ini dapat dinikmati oleh lebih banyak anak dan yang paling penting dapat meningkatkan minat baca mereka sejak usia dini," tuturnya.
Berbagai seri buku dari Tentang Anak dapat ditemukan di fitur belanja aplikasi Tentang Anak. Nikmati voucher belanja berkode TAPAYDAY50 dengan diskon Rp 50.000 untuk semua produk yang tersedia (untuk minimum transaksi Rp 150.000) sejak tanggal 26 Agustus 2022. Selain itu, orangtua juga dapat menikmati metode pengiriman terbaru melalui layanan kargo yang sudah tersedia untuk seluruh wilayah Indonesia.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!