Demi 'Turunkan' Populasi, Pemerintah Jepang Siap Bayar Rp122,7 Juta Tiap Keluarga untuk Pindah dari Tokyo

Retno Anggraini | Beautynesia
Jumat, 24 Mar 2023 17:30 WIB
Demi 'Turunkan' Populasi, Pemerintah Jepang Siap Bayar Rp122,7 Juta Tiap Keluarga untuk Pindah dari Tokyo
Demi turunkan populasi, Jepang siap bayar Rp122,7 juta tiap keluarga untuk pindah dari Tokyo/Foto: Unsplash.com/Jezael Melgoza

Setiap tahun, angka populasi di Jepang selalu alami penyusutan. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah Jepang menawarkan kompensasi sebesar $7.700 atau setara dengan Rp122,7 juta tiap keluarga untuk pindah dari wilayah metropolitan Tokyo. Menurut laporan media lokal Kyodo News, aturan baru ini akan ditetapkan pada bulan April mendatang.

Jepang Siap Bayar Rp122,7 Juta Tiap Keluarga untuk Pindah dari Tokyo
Tokyo/Foto: Unsplash.com/Jezael Melgoza

Penduduk yang tinggal di 23 distrik metropolitan inti Tokyo dan prefektur tetangga seperti Saitama, Chiba, dan Kanagawa, memenuhi syarat untuk mendapatkan dukungan keuangan jika mereka pindah dari Tokyo. Insentif senilai $23 ribu atau setara dengan Rp366,5 juta akan diberikan kepada tiap keluarga jika mereka pindah dan memulai bisnis, bekerja di perusahaan kecil hingga menengah, atau bekerja dari jarak jauh untuk pekerjaan mereka saat ini.

Dilansir dari Insider, ada satu tambahan menarik dari peraturan tersebut. Keluarga yang memenuhi syarat harus tinggal di wilayah baru mereka selama lima tahun dan harus mengembalikan uang jika mereka pindah dari daerah tersebut sebelum menginjak tahun kelima.

Jepang Siap Bayar Rp122,7 Juta Tiap Keluarga untuk Pindah dari Tokyo
Tokyo/Unsplash.com/Jezael Melgoza

Diperkirakan sekitar 35,6 juta orang tinggal di Area Tokyo Raya, yang meliputi Tokyo serta prefektur Saitama, Chiba, dan Kanagawa. Para pemimpin Jepang sedang berjuang untuk menjaga agar penduduk wilayah itu tidak banyak pindah ke Tokyo. Sekitar 92 persen orang Jepang tinggal di Tokyo pada tahun 2021, dibandingkan dengan populasi perkotaan Jepang sebesar 63 persen pada tahun 1960, menurut data World Bank terbaru.

Pemerintah sedang berupaya menghidupkan kembali ekonomi dan populasi regionalnya dengan mengendalikan arus masuk populasi ke ibu kota. Perdana Menteri Fumio Kishida mengutip kekhawatiran bahwa lebih banyak orang pindah ke wilayah metropolitan Tokyo daripada jumlah orang yang pindah, bahkan selama pandemi COVID-19.

Jepang Siap Bayar Rp122,7 Juta Tiap Keluarga untuk Pindah dari Tokyo
Tokyo/Foto: Unsplash.com/Jezael Melgoza

Upaya redistribusi populasi telah membuat pejabat Jepang meramu berbagai insentif untuk mendorong masyarakat pindah ke prefektur pedesaan. Misalnya, pemerintah menawarkan rumah murah seharga $500 atau setara dengan Rp7,9 juta dan keringanan pajak untuk menarik penduduk kota agar pindah ke rumah-rumah kosong di pedesaan yang dijuluki desa hantu.

Salah satu desa yang termasuk dalam desa hantu Jepang adalah desa Nagoro yang memiliki nama lain desa orang-orangan sawah. Desa ini memiliki sekitar 27 penduduk pada tahun 2019 dan yang termuda berusia 50 tahun.

Wah, bagaimana menurutmu, Beauties?

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
CERITA YUK!
Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE