Dulu Tajir Sekarang Miskin, Ini Kisah Bandar Kripto Berharta Rp150 Triliiun Kini Tinggal Kenangan

Tim Redaksi CNBC | Beautynesia
Jumat, 15 Jul 2022 16:00 WIB
Dulu Tajir Sekarang Miskin, Ini Kisah Bandar Kripto Berharta Rp150 Triliiun Kini Tinggal Kenangan
Seorang bandar kripto mengalami kerugian hingga di titik Rp0. Kok bisa? (Foto: Getty Images/iStockphoto/oatawa)

Hidup bagai roda yang berputar. Hal ini mungkin akan dialami oleh semua orang di dunia, termasuk bandar kripto pemilik Three Arrows Capital (3AC), yang pada Maret 2022 ini disebut hedge fund kripto (cryptocurrency) menonjol di dunia.

Bagaimana tidak, mereka mampu mengelola aset US$10 miliar atau setara Rp150 triliun. Namun, kejayaan itu kini tinggal mimpi. Pasalnya, 3AC kini alami kebangkrutan karena beberapa masalah.

Ilustrasi Cryptocurrency atau kriptoIlustrasi Cryptocurrency atau kripto. / Foto: Getty Images/iStockphoto/guvendemir

Dikutip dari CNBC Indonesia, masalah tersebut adalah anjloknya harga kripto, strategi perdagangan yang berisiko, dan kebijakan penghapusan aset bermasalah dan membuatnya tidak dapat membayar kembali pemberi pinjaman.

Tak hanya jadi masalah bagi satu perusahaan, masalah tersebut bisa berdampak luas pada perusahaan lainnya. Apalagi 3AC memiliki daftar rekanan yang banyak. Pasar kripto yang turun lebih dari US$ 1 triliun sejak April lalu, pasti membuat perusahaan seperti 3AC bakal menderita.

"Kredit sedang dihancurkan dan ditarik, standar penjaminan diperketat, solvabilitas sedang diuji, jadi semua orang menarik likuiditas dari pemberi pinjaman kripto," kata Nic Carter, direktur Castle Island Ventures, seperti dikutip dari CNBC International, Selasa (12/7/2022).

Cryptocurrency/ sumber: freepik.comCryptocurrency/ sumber: freepik.com/ Foto: Cynthia Claudia

Strategi Three Arrows dinilai cukup berbahaya. Pasalnya, mereka melibatkan peminjaman uang dari banyak perusahaan untuk kemudian diinvestasikan ke proyek kripto, yang masih baru dan belum teruji. Padahal firma ini telah ada selama satu dekade (10 tahun).

"3AC seharusnya menjadi bijaksana dalam investasi kripto," ungkap Nik Bhatia, seorang profesor keuangan dan ekonomi bisnis di University of Southern California.

Kejatuhan Three Capital Arrow

Kisah kebangkurtan 3AC bisa dilihat dari runtuhnya harga terraUSD (UST) pada bulan Mei. TerraUSD merupakan salah satu proyek stablecoin yang dipatok dolar AS yang paling populer.

LONDON, ENGLAND - APRIL 25: In this photo illustration of the litecoin, ripple and ethereum cryptocurrency 'altcoins' sit arranged for a photograph beside a smartphone displaying the current price chart for ethereum on April 25, 2018 in London, England. Cryptocurrency markets began to recover this month following a massive crash during the first quarter of 2018, seeing more than $550 billion wiped from the total market capitalisation. (Photo by Jack Taylor/Getty Images)Ilustrasi crypotocurrency. / Foto: Jack Taylor/Getty Images

"Koreksi aset berisiko ditambah dengan likuiditas yang lebih sedikit telah mengekspos proyek-proyek yang menjanjikan imbal hasil tinggi tidak berkelanjutan, yang mengakibatkan keruntuhan harga, seperti UST," kata Alkesh Shah, ahli strategi aset digital dan kripto global di Bank of America.

Dengan jatuhnya terraUSDT dan token saudara Terra LUNA, maka jatuh pula para investor. Pasalnya, mereka mengalami kerugian sebesar US$60 miliar.

"Keruntuhan terraUSD dan luna adalah titik nol," kata Bhatia dari USC. Dia menggambarkan kehancuran itu sebagai domino pertama yang jatuh dalam "rantai panjang dan mimpi buruk dari pengaruh dan penipuan."

Simak selengkapnya di SINI.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(fer/fer)
CERITA YUK!
Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE