Fakta Desa Timbulsloko di Jawa Tengah, Kawasan yang Kini Tenggelam Akibat Krisis Iklim
Krisis iklim bawa banyak bencana, Beauties! Selain gelombang panas yang melanda banyak kawasan di berbagai belahan dunia, kabar daerah-daerah yang juga tenggelam berdatangan, termasuk di wilayah Indonesia.
Kawasan pesisir utara Pulau Jawa menjadi daerah paling rentan akan terjadinya banjir rob atau banjir laut pasang. Ketika pasang, air laut akan memenuhi jalanan dan rumah-rumah yang berdiri di kawasan tersebut.
Sejumlah desa di Demak pun menjadi korban tenggelam di mana jalanan sudah sepenuhnya tertutup oleh air. Misalnya Desa Timbulsloko, Kecamatan Sayung, Demak, Jawa Tengah, yang disebut sebagai Kampung Panggung.
Dahulu Kawasan Pertanian
Sudarto stands at the door of his flooded home as his daughter Turiah looks on at their flooded house in Timbulsloko, Central Java, Indonesia, Sunday, July 31, 2022. With a physical disability that prevents Turiah from normal work in the village, she spends her day sitting in the home's front window on an elevated wooden platform. (AP Photo/Dita Alangkara)/ Foto: AP/Dita Alangkara |
Melansir laman Greenpeace Indonesia, Desa Timbulsloko merupakan desa produktif di bidang pertanian. Naiknya air laut dan menyusutnya garis pantai 3-5 kilometer selama 30 tahun terakhir mendorong para penduduk membuat tambak ikan. Namun, tambak ikan itu pun kini sudah tiada imbas banjir rob ini.
Akses dengan Perahu
Daratan yang tergenang air laut tentu tidak memungkinkan kendaraan beroda untuk melintas, Beauties. Saat ini, satu-satunya cara untuk menuju Desa Timbulsloko adalah menggunakan perahu. Air laut juga tak terbendung menggenangi dalam rumah dan fasilitas publik, seperti banjir yang tak kunjung surut.
Lalu, bagaimana cara penduduk desa tetap tinggal di situ?
Cara Penduduk Desa Beradaptasi
Foto: AP/Dita Alangkara
Cara Penduduk Beradaptasi
Melansir laman Greenpeace, tak semua penduduk meninggalkan desa tenggelam itu. Mayoritas kepala keluarga yang masih bertahan meninggikan rumahnya sekitar 1,5 meter. Namun sisi negatifnya, mereka harus menunduk saat lalu-lalang akibat jarak dengan atap yang semakin pendek pula.
“Selamat” Berkat Panggung Kayu
Dukuh/Desa Timbulsloko, Kecamatan Sayung, Demak, merupakan permukiman yang tergenang air laut atau rob. Untuk mengantisipasi limpasan rob, warga meninggikan rumahnya bak 'rumah panggung' dan membuat jembatan swadaya./ Foto: Mochamad Saifudin/detikcom |
Greenpeace juga menangkap kisah Lebaran di Desa Timbulsloko. Tahun 2021, para penduduk desa membangun geladak kayu yang difungsikan sebagai jalanan. Pembangunan merupakan hasil iuran dan donasi masyarakat setempat. Para penduduk berjalan di atas jalanan kayu yang disusun layaknya panggung untuk menghubungkan dari satu tempat ke tempat lain.
Lantas, apakah ini cara yang berkelanjutan dan layak untuk bertahan hidup? Mitigasi untuk menanggapi ancaman Pulau Jawa yang semakin tenggelam masih harus dilakukan.
Selain sejumlah desa di Kecamatan Sayung, air laut turut menggenangi Kecamatan Bonang, Demak, dan masih akan terus merambat tanpa adanya penanganan yang cepat dan signifikan.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Sudarto stands at the door of his flooded home as his daughter Turiah looks on at their flooded house in Timbulsloko, Central Java, Indonesia, Sunday, July 31, 2022. With a physical disability that prevents Turiah from normal work in the village, she spends her day sitting in the home's front window on an elevated wooden platform. (AP Photo/Dita Alangkara)/ Foto: AP/Dita Alangkara
Dukuh/Desa Timbulsloko, Kecamatan Sayung, Demak, merupakan permukiman yang tergenang air laut atau rob. Untuk mengantisipasi limpasan rob, warga meninggikan rumahnya bak 'rumah panggung' dan membuat jembatan swadaya./ Foto: Mochamad Saifudin/detikcom