Gempa Maroko-Banjir Libya, Ini 7 Bencana Alam Terkini di Seluruh Dunia! Dampak Perubahan Iklim dan Kerusakan Alam?

Riswinanti Pawestri Permatasari | Beautynesia
Jumat, 15 Sep 2023 12:00 WIB
Gempa Maroko-Banjir Libya, Ini 7 Bencana Alam Terkini di Seluruh Dunia! Dampak Perubahan Iklim dan Kerusakan Alam?
Ilustrasi Bencana Alam/Foto: Freepik.com/wirestock

Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merangkum bahwa Indonesia telah mengalami hampir 3.000 musibah sejak Januari hingga September 2023. Bukan hanya di Tanah Air, rentetan musibah memilukan juga terjadi di seluruh penjuru dunia. Banyak di antaranya yang memakan korban jiwa dan menimbulkan kerugian besar.

Rentetan musibah yang cukup dahsyat bahkan terjadi secara bertubi-tubi dalam satu bulan terakhir. Dilansir dari USA Today, sebagian wilayah di dunia mengalami cuaca ekstrim, badai, hingga banjir bandang.

Berikut ini adalah beberapa bencana alam terkini yang melanda seluruh dunia, termasuk Indonesia:

1. Rangkaian Bencana di China

Banjir di China/Foto: Reuters/Aly Song
Banjir di China/Foto: Reuters/Aly Song

China menjadi salah satu negara dengan bencana terburuk tahun ini. Pada (2/8/2023), negara ini dilanda banjir bandang paling parah sejak 140 tahun terakhir. Setidaknya 33 orang dinyatakan meninggal dunia.

Seolah belum cukup, awal September 2023 lalu Reuters melaporkan bahwa China dihantam topan Haikui yang memicu setidaknya 100 bencana lain. Banjir bandang melanda Beijing pada (12/9/2023) dan membuat ribuan orang terjebak. Selain itu, muncul tanah longsor, angin kencang, hingga lepasnya puluhan buaya yang berpotensi membahayakan manusia.

2. Gempa Maroko

Gempa Maroko/Foto: Reuters

Pada (10/8/2023), Maroko mengalami badai pasir yang membuat banyak pohon tumbang dan menewaskan satu orang. Langit berubah warna menjadi orange karena tertutup kabut merah, serta muncul gelombang panas hingga 48 derajat celcius yang membuat kondisi kota semakin tidak nyaman. Namun itu belum seberapa!

Jumat (8/9/2023) gempa berkekuatan 6,8 skala richter telah memporak-porandakan Maroko. Reuters melaporkan bahwa kejadian ini telah merenggut hampir 3.000 nyawa, sementara lebih dari 2.500 orang mengalami luka-luka. Gempa ini juga menyebabkan kerusakan pada Masjid Tinmel, salah satu bangunan bersejarah yang dibangun pada abad ke-12.

3. Kebakaran Hutan di Maui, Hawaii

Kebakaran Hutan di Maui Hawaii/Foto: TikTok.com

Pulau Maui, Hawaii, dilanda kebakaran hutan pada Kamis (17/8/2023). Sebagian Maui Barat hangus sedangkan Kota Lahania mengalami kerusakan parah. CNN melaporkan bahwa setidaknya 110 orang meninggal dunia dalam kejadian ini. Kebakaran ini juga mengubah kawasan Maui layaknya kota mati serta menghanguskan sejumlah aset budaya di sana.

Penyebab kebakaran tidak diketahui pasti, namun seorang netizen sempat mengunggah foto yang diduga diambil sesaat sebelum kebakaran terjadi. Gambar tersebut menunjukkan adanya garis api horizontal di pulau tersebut. Dugaan pun muncul bahwa ada pihak yang sedang melakukan penelitian/uji coba dan kemudian berimbas pada kebakaran.

4. Badai Pasir di Iran

Ilustrasi Badai Pasir di Iran/Foto: Freepik.com/Eleni_sait

Selain Maroko, badai pasir juga menyerang Iran pada pertengahan Agustus 2023 lalu. Direktur Meteorologi Sistan-Baluchestan Muhsin Haydari, sebagaimana dilansir dari IRNA, mengungkapkan bahwa badai tersebut menyebabkan peningkatan debu di udara. Selain mengganggu jarak pandang, kondisi ini juga menyebabkan lebih dari 1.000 orang mengalami masalah pernapasan sehingga mencari pertolongan medis.

Direktur Jenderal Pusat Lingkungan di Kementerian Kesehatan Iran, Jafar Jandaqi, juga mengungkapkan bahwa badai ini diperparah dengan perubahan iklim dan pemanasan global. Suhu bumi yang meningkat menyebabkan penguapan yang berimbas pada penurunan aliran sungai. Hal ini membuat lahan menjadi kering dan muncul lebih banyak debu di kawasan Iran.

5. Banjir di Hong Kong

Banjir di Hong Kong/Foto: Euters/Tyrone Siu

Melansir CNN, curah hujan di Hong Kong mencapai lebih dari 158 milimeter per jam pada Kamis (7/9/2023) tengah malam. Angka ini terhitung paling tinggi selama 140 tahun terakhir, serta memicu banjir bandang. Sejumlah wilayah terendam dan infrastruktur lumpuh, mulai dari stasiun, jalanan, dan perumahan. Bahkan beberapa jalanan di area dataran rendah berubah menjadi sungai deras dengan air berwarna coklat keruh.

Segala aktivitas terganggu dan pemerintah mengeluarkan peringatan hujan badai level “hitam”. Warga diminta tetap berada di dalam rumah dan mencari perlindungan. Tragisnya, Konsulat Jenderal Republik Indonesia untuk Hong Kong memberikan konfirmasi bahwa seorang WNI meninggal dunia dalam bencana tersebut.

6. Banjir di Libya

Banjir di Libya/Foto: Reuters

Banjir bandang yang dipicu oleh hujan dan badai Daniel menimpa Libya pada Minggu (10/9/2023) malam. Dilansir dari CNN pada Kamis (14/9/2023), jumlah korban tewas mencapai 6.000 orang, sedangkan 10.000 orang diperkirakan hilang. Jumlah korban cukup banyak dikarenakan banjir membuat tanggul jebol dan menghanyutkan banyak orang, terutama di kawasan Kota Derna.

7. Kebakaran Hutan di Bromo

Kebakaran Hutan di Bromo/Foto: Detikcom

Kebakaran di area padang savana Gunung Bromo menjadi salah satu peristiwa paling disorot di Indonesia. Kebakaran membuat TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru) ditutup pada Minggu (3/9/2023). Namun tak lama setelah api padam, kebakaran yang lebih besar kembali melanda.

Bukit Teletubbies Bromo kembali terbakar hebat akibat aktivitas prewedding yang menggunakan flare di lokasi tersebut. Sempat terjadi fenomena menakutkan di mana angin tornado sempat muncul di tengah kobaran api. Kondisi ini diduga akibat angin kencang, yang juga menjadi alasan sulitnya melakukan pemadaman.

Api baru padam 6 hari kemudian setelah dilakukan berbagai upaya pemadaman, termasuk water bombing. Oknum yang dituding memicu kebakaran dikabarkan dituntut denda hingga Rp1,5 miliar atas kebakaran yang ditaksir telah melahap 500 hektar lahan tersebut.

Bencana Terus Meningkat Beberapa Tahun Terakhir

Ilustrasi Bencana Alam/Foto: Freepik.com/wirestock

Selain bencana-bencana di atas, masih banyak peristiwa lain yang menunjukkan bahwa bumi sedang tidak baik-baik saja. NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration), sebagaimana dilansir dari USA Today, mengungkapkan bahwa 2023 menjadi tahun yang penuh bencana dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Data dari BNPB juga mengungkap bahwa banjir menjadi bencana yang paling banyak terjadi di Indonesia. Berdasarkan analisa terhadap bencana yang terjadi, sebagian besar diperburuk oleh kerusakan lingkungan dan perubahan iklim.

Agen Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (EPA) mengungkapkan bahwa kerusakan alam terjadi karena aktivitas manusia yang terlalu tinggi sehingga melepaskan banyak gas metana dan karbon dioksida ke atmosfer, sehingga menimbulkan efek rumah kaca. Hal ini menimbulkan pemanasan global yang membuat suhu bumi meningkat sehingga potensi bencana juga semakin besar.

Jadi, mau sampai kapan kita bersikap acuh pada alam?

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE