Ini Alasan Mengapa Usia 20-an Mudah Galau Karena Cinta, Ada yang Lagi Kamu Alami?
Beauties, bagi kamu yang sedang berada pada rentang usia 20-an, mungkin kamu sedang merasakan kebingungan di berbagai aspek kehidupan, salah satunya percintaan. Pertimbangan dan keputusan untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius, tuntutan dari lingkungan serta ketidaksiapan memasuki hubungan ke jenjang yang lebih serius karena beberapa pertimbangan tentunya sangat mengganjal pikiranmu.
Ternyata, hal tersebut memang wajar terjadi di usia 20-an, lho. Sebenarnya, kondisi psikologi seperti apa yang menyebabkan orang berusia 20 tahun menjadi mudah galau karena cinta? Yuk, simak penjelasannya!
Kondisi Psikologis Usia 20-an
![]() Hubungan Komitmen Usia 20-an/foto: pexels.com/kampus-production |
Memasuki usia 20-an, ada serangkaian kondisi psikologis yang menyertaimu. Lepas dari usia remaja, kamu mulai dituntut untuk beralih peran menjadi orang dewasa. Hal tersebut tentunya akan memerlukan waktu untuk beradaptasi. Berdasarkan teori psikososial milik tokoh psikologi Erik Erikson, memasuki usia 20, kamu sedang berada di fase keintiman vs isolasi. Apa itu?
Tahapan ini merupakan tahapan keenam dari perkembangan psikososial dari teori Erik Erikson. Melansir dari Simply Psychology, tahapan ini berada pada fase usia 18 hingga 40 tahun, di mana pada usia ini, kamu akan mulai membentuk hubungan yang lebih dekat atau intim. Kamu akan mulai mengeksplorasi hubungan dan membawanya ke komitmen jangka panjang yang lebih serius. Keberhasilan dari tahapan ini adalah kamu akan menghasilkan sebuah hubungan yang berkomitmen, bahagia, dan berlangsung dalam rentang waktu yang lama.
Sebaliknya, jika pada tahapan ini kamu menghindari keintiman, takut akan komitmen serta hubungan, akan berdampak pada kondisimu yang mengisolasi diri dari hubungan dengan sekitar. Perasaan kesepian, dan terkadang mengarah kepada depresi juga akan berdampak pada kondisimu.
Tuntutan Lingkungan
![]() Tuntutan dari Lingkungan/foto: pexels.com/keira-burton |
Selain dari kondisi psikologis, hal lain yang berperan terhadap kondisimu yang berusia 20-an dan merasa galau karena cinta adalah karena faktor lingkungan. Kondisi tuntutan masyarakat memberi label bahwa memasuki usia 20-an hendaknya sudah menentukan dengan siapa akan memulai hubungan rumah tangga. Anggapan bahwa usia 20-an belum menikah adalah masalah serius yang harus diselesaikan. Pertanyaan “kapan menikah?”, “punya pacar atau belum?” akan menghantui.
Belum lagi jika kamu melihat unggahan teman-temanmu, ada yang sudah menikah, bahkan memiliki anak, akan menambah hawa panas yang membuatmu merasa galau akan kehidupan percintaanmu.
Apa yang Harus Dilakukan?
![]() Cari Tahu yang Bisa Kamu Lakukan/foto: pexels.com/asad-photo-maldives |
Hal terpenting yang bisa kamu lakukan saat berada di kondisi ini adalah, tentukan prioritasmu terlebih dahulu. Manakah yang menurutmu penting, apakah menikah, atau mengembangkan karier, atau bisa juga kamu memiliki cita-cita lain yang ingin kamu wujudkan sebelum menikah.
Jangan berkomitmen jika kamu belum yakin. Fokuslah dengan diri sendiri terlebih dahulu, pahami diri sendiri, apa yang menjadi keinginan dan harapan kamu terhadap sebuah hubungan yang penuh komitmen.
Jangan memaksakan diri untuk terlibat dalam hubungan penuh komitmen jika kamu belum siap. Jangan pula memaksakan diri untuk terlibat dalam komitmen jika kamu sekadar tidak ingin kalah dari temanmu atau hanya karena kamu ingin terlihat memiliki pasangan.
Yang paling memahami kondisimu adalah dirimu sendiri. So, kamu yang bisa menentukan kapan kamu siap untuk berkomitmen dan melanjutkan hubungan yang lebih serius ya, Beauties.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!


