
Iran Tangkap Jurnalis Perempuan yang Wawancarai Ayah Mahsa Amini

Beauties, masih ingat dengan Mahsa Amini? Ia adalah perempuan berusia 22 tahun yang ditangkap oleh polisi moral Iran karena diduga melanggar aturan hijab. Tak lama usai ditangkap, Amini meninggal dunia pada 16 September 2022 lalu.
Pasca kematiannya, protes terus bergejolak di Iran. Baru-baru ini, pasukan keamanan Iran telah menangkap seorang jurnalis perempuan yang mewawancarai ayah Mahsa Amini.
Adalah Nazila Maroufian, seorang jurnalis yang berbasis di Teheran dari kampung halaman Amini di Saqqez di provinsi Kurdistan. Ia ditahan pada hari Minggu (30/10), kata kelompok hak asasi Hengaw yang berbasis di Norwegia, sebagaimana dikutip dari Alarabiya News.
Nazila ditangkap di salah satu rumah kerabatnya di Teheran. Ia kemudian dipindahkan ke penjara Evin di ibukota. Penjara Evin sendiri sering dituduh sebagai tempat pemerkosaan dan penyiksaan terhadap para tahanan.
![]() |
Nazila bekerja untuk situs berita Ruydad 24. Ia telah mempublikasikan hasil wawancaranya dengan ayah Mahsa Amini, Amjad, di situs berita Mostaghel Online pada 19 Oktober lalu.
"Saya tidak berniat untuk bunuh diri atau memiliki penyakit yang mendasarinya," komentarnya kecut ketika dia mengunggah tautan artikel tersebut, menyinggung bahaya yang dihadapi oleh jurnalis di Iran yang meliput berita tersebut.
Nazila mengaku bahwa ia tidak dapat mempublikasikan hasil wawancara tersebut selama berhari-hari. Bahkan, keluarganya mendapat ancaman.
![]() |
Dia juga mengatakan bahwa dia tidak dapat mempublikasikan wawancara selama berhari-hari, dan bahwa keluarganya diancam. Artikel yang dipublikasikan Nazila berjudul 'Ayah Mahsa Amini: Mereka berbohong!", kini telah dihapus. Namun, beberapa potongan artikel tersebut tersebar dan ayah Mahsa Amini menyangkal putrinya memiliki kondisi kesehatan.
Keluarga Amini berpendapat bahwa putrinya mendapat pukulan fatal dalam tahanan polisi. Pihak berwenang Iran membantah hal ini, tetapi kemarahan atas kematiannya memicu gelombang protes.
Amjad Amini mengatakan dia telah diberitahu oleh seorang pejabat kesehatan bahwa pihak tersebut akan menulis dalam laporan akhir "apa pun yang saya suka, itu bukan urusan Anda."
Tidak hanya Nazila, dua jurnalis di Iran yang membuat kisah Mahsa Amini menjadi perhatian dunia juga telah ditangkap dan ditahan di penjara Evin. Sebelumnya, jurnalis perempuan bernama Niloofar Hamedi yang mengungkap kematian Mahsa Amini dikabarkan telah ditangkap oleh polisi setempat. Ia ditangkap pada 20 september, 4 hari setelah kematian Mahsa Amini.
![]() |
Selain itu, Elahe Mohammadi, seorang reporter untuk surat kabar Ham Mihan, pergi ke Saqqez untuk melaporkan pemakaman Amini, yang berubah menjadi salah satu aksi protes pertama. Dia ditahan pada 29 September lalu.
Menurut Komite untuk Melindungi Jurnalis (CPJ) yang berbasis di New York, 54 jurnalis telah ditangkap dalam gejolak protes kematian Mahsa Amini. Sekitar 12 jurnalis dikonfirmasi bebas dengan jaminan sejauh ini.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!