Jadi Support System Positif, Simak Tips Ngobrol dengan Teman yang Jadi Mengalami Sexual Abuse

Patricia Astrid Nadia | Beautynesia
Minggu, 27 Apr 2025 20:00 WIB
4. Berikan Kalimat Suportif yang Mendukung
Berikan Kalimat Suportif yang Mendukung/Foto: Freepik.com/thanyakij12

Berada dalam posisi korban yang harus berjuang akibat pelecehan seksual tentu adalah hal yang berat, Beauties. Namun ini bukan berarti masalah itu tidak dapat teratasi.

Sebagai seorang sahabat atau anggota keluarga, tentu kamu bisa mendukungnya selama proses pemulihan. Nggak perlu bingung bagaimana cara berkomunikasi yang tepat agar dia merasa di dengar, ada tips efektif dari situs Verywellmind dan Buku Abnormal Psychology karya Ann Kring, Sheri Johnson, dkk yang bisa kamu terapkan saat berbincang dengan korban kekerasan seksual. Yuk, simak apa saja!

1. Dengarkan Tanpa Menghakimi

Dengarkan tanpa menghakimi/Foto: Freepik/odua
Dengarkan tanpa menghakimi/Foto: Freepik/odua

Hal utama yang perlu kamu lakukan terhadap teman atau anggota keluarga yang menjadi korban pelecehan seksual adalah mendengarkan tanpa memberikan nasihat apalagi menyudutkan. Kamu akan memahami kebutuhan mereka, jika mendengarkan cerita korban secara aktif, tanpa menghakimi dan membandingkan cerita yang mereka alami dengan cerita korban pelecehan seksual lainnya yang serupa, karena tiap orang itu punya keunikan masing-masing, Beauties.

Jadi daripada membandingkan dan memberikan nasihat yang terkesan menggurui, sebaiknya Beauties mendengarkan secara aktif dan memposisikan diri kamu ada pada skenario yang dirasakan atau dialami oleh korban.

2. Memvalidasi Hal yang Dirasakan oleh Korban

Memvalidasi Hal yang DIrasakan oleh Korban/Foto: Freepik.com/Freepik

Sebagai pendengar yang baik, kamu dapat memvalidasi hal yang dirasakan dan dipikirkan oleh korban, termasuk saat korban merasa sedih, kecewa, marah, dan merasa tidak berdaya. Kamu tidak perlu mengungkapkan hal yang seharusnya dirasakan jika hal yang dipikirkan dan dirasakan berlawanan dengan yang sebagaimana harusnya dirasakan oleh kebanyakan korban, karena setiap korban punya cerita dan pengalaman yang sangat berbeda dan tidak bisa dibandingkan dengan yang lainnya.

Ketika kamu memvalidasi hal yang dirasakan oleh korban, maka mereka akan merasa dihargai. Namun ini bukan berarti kamu membiarkan perasaan seperti kecewa, sedih, dan marah terjadi berlarut tanpa ada penyelesaian. Kamu perlu memahami bahwa setiap orang perlu proses yang berbeda.

3. Tawarkan Bantuan dengan Bertanya Bukan Memaksa

Tawarkan Bantuan dengan Bertanya Bukan Memaksa/Foto: Freepik.com/Freepik

Ketika kamu ingin menawarkan bantuan kepada korban yang sedang berjuang akibat pelecehan seksual, daripada memberikan bantuan yang sifatnya memaksa, sebaiknya kamu menawarkannya dengan bertanya. Contohnya, "Kira-kira dengan kondisi kamu saat ini, apa yang kamu butuhkan?" Atau, kamu juga dapat bertanya tentang harapan korban dan dengan cara seperti apa korban merasa nyaman untuk dibantu.

Kamu juga dapat bertanya tentang hal apa saja yang sejauh ini sudah dicoba oleh temanmu untuk mengatasi rasa tertekan dan nggak berdayanya itu. Namun, kamu tidak perlu memaksa korban pelecehan seksual yang tengah berjuang untuk segera menjawab pertanyaanmu, karena bisa jadi mereka masih dalam kondisi penuh tekanan dan belum memungkinkan mereka untuk nyaman bercerita. Jika hal itu terjadi, kamu dapat menemani dan menawarkannya untuk pergi ke profesional bersama, sehingga korban tidak merasa berjuang sendirian.

4. Berikan Kalimat Suportif yang Mendukung

Berikan Kalimat Suportif yang Mendukung/Foto: Freepik.com/thanyakij12

Supaya pejuang dari kasus sexual abuse tidak merasa sendirian, kamu perlu memberikan pernyataan dengan kalimat dukungan. Contohnya, "Aku yakin kalau kamu pasti bisa kembali produktif lagi, dan aku tahu itu memang nggak mudah, tapi aku siap dengerin kamu kok." Perhatikan intonasinya juga ya, Beauties jangan sampai terdengar menghakimi dan memaksa, tapi dengan intonasi pelan tanpa berusaha menginterogasi.

Kamu bisa merangkum atau mengulangi kembali tentang hal yang dirasakan oleh sahabatmu itu, lalu kamu berikan dukungan sebagai bentuk meyakinkan diri sebagai dukungan yang dapat memotivasi korban.

Hal ini penting agar korban merasa bahwa kamu mendengarkan dari sudut pandangnya, tidak hanya memakai sudut pandang atau POV kamu saja. Korban perlu merasa didengarkan, merasa ada orang lain selain dirinya sendiri yang percaya bahwa ia akan mampu melewati masalah yang penuh tekanan, yang bisa saja dianggap memalukan untuk korban. Tapi kamu membuktikan dengan tetap hadir dan mau menjadi teman yang siap mendengarkan.

Oke, Beauties berikut tadi beberapa tips untuk berhenti menyudutkan korban pelecehan seksual, namun memberikan dukungan penuh agar korban merasa didengarkan. Sebab, seringkali masalah utama mereka adalah takut menghadapi momen traumatis ini sendirian.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE