Kalimat yang Wajib Diucapkan Orang Tua agar Anak Bebas dari Rasa Cemas

Patricia Astrid Nadia | Beautynesia
Minggu, 26 Oct 2025 12:30 WIB
3. Tanyakan tentang Harapan Anak
Ketika orangtua berhasil dan mau terbuka untuk menanyakan harapan anak, maka anak merasa dihargai dan dinilai cita-citanya penting/Foto: Freepik/Jcomp

Cemas yang dirasakan oleh anak dalam hal bercerita ke orang tua bisa datang dari dua hal. Pertama, karena kepribadian anak yang mudah cemas. Kedua, bisa jadi karena gaya berkomunikasi orangtua yang kurang pas.

Bayangkan jika kalimat yang dilontarkan oleh orang tua cenderung menyudutkan atau menghakimi anak. Pasti anak jadi cemas, bukan, Beauties?

Namun Beauties nggak perlu panik! Gaya komunikasi dalam parenting ini telah dijelaskan dalam penelitian oleh James Brewer, Ned Herrmann, dan Dr. William Moulton Marston. Simak kalimat yang patut diucapkan orang tua supaya anak merasa aman dan cerdas kelola kecemasan, Beauties!

1. Selipkan Kalimat yang Challenging

Dengan menyelipkan kalimat yang challenging anak dapat menumbuhkan rasa percaya pada diri sendiri/Foto: Freepik.com/Freepik
Selipkan Kalimat yang Challenging/Foto: Freepik.com/Freepik

Beauties, setiap anak punya karakter yang berbeda. Maka dari itu, orang tua harus cerdas dalam mengenali gaya komunikasi anak yang berbeda. Berusahalah untuk berkomunikasi sambil memberi sedikit tantangan untuk anakmu, Beauties. Kalau selama ini, kamu mengamati anak tampil dan selalu sulit mengontrol kecemasannya, inilah saatnya kamu memberikan challenge atau tantangan.

"Kamu sebenarnya bisa lho! Mama dan papa lihat kamu punya potensi, gimana kalau kamu coba ikut lomba dulu? Apa pun hasilnya tidak apa-apa, yang penting kamu sudah berani mencoba." Sedikit tantangan sesuai dengan kondisi anak, Beauties akan membuat anak merasa punya hal yang dibanggakan, perlahan ia mampu mengelola kecemasannya dengan lebih baik.

2. Ungkapkan Kalimat yang Mengajak Anak Bercerita

Kalimat yang mengajak anak untuk bercerita, biasanya akan membuat anak yakin ia punya ruang curhat yang aman. Orangtua perlu mencoba lewat kalimat kecil ini/Foto: Freepik.com/Frolopiaton

Saat orang tua berusaha membuka obrolan dengan ingin mendengarkan anak bercerita dahulu tanpa menghakimi, maka anak akan timbul rasa percaya kepada orang tuanya. Kalau selama ini, Beauties cenderung melihat hanya dari satu sisi, misalnya mengatakan ke anak tentang kejadian dan aktivitas yang dilakukan anak di sekolah hanya berdasarkan cerita dari guru dan teman sekolah anak, maka anak akan merasa orang tuanya tidak mempercayai dirinya.

Cobalah untuk buka dengan pertanyaan dan tunjukkan diri kamu siap mendengarkan sebagai orang tua. "Tadi gimana di sekolah, mama mau dengar dong cerita dari kamu tentang acara tour hari ini? Kamu senang nggak?" Biarkan anak bercerita, tanpa kamu memberikan kesimpulan dari satu pihak saja. 

3. Tanyakan tentang Harapan Anak

Ketika orangtua berhasil dan mau terbuka untuk menanyakan harapan anak, maka anak merasa dihargai dan dinilai cita-citanya penting/Foto: Freepik/Jcomp

Saat anak ditanya mengenai cita-cita atau harapannya mungkin kebanyakan orang tua masih terpaku pada hasil akhir. Bukan fokus pada usahanya terlebih dahulu. Jika orang tua punya keterbukaan dalam memperbolehkan anak mengutarakan harapannya, sekalipun rasanya tidak masuk akal, tapi setidaknya orangtua dapat lebih mengenal anak dengan baik.

Sebagai orang tua juga boleh mengutarakan sudut pandang sebagai saran, namun bukan sebuah paksaan. Beri apresiasi untuk harapan anak, sambil memberikan referensi dan contoh dari cerita yang diketahui orangtua untuk jadi semangat dan inspirasi anak mewujudkan harapannya.

"Oh jadi kamu mau punya cita-cita jadi content creator, nah kamu tertariknya di bidang apa? Mama pernah lihat nih di media sosial, ada yang mulai dari konten yang isinya keseharian dia, terus cerita tentang hobinya." Tanpa bermaksud memaksakan anak, mereka tetap perlu divalidasi dan dianggap punya kemampuan untuk mewujudkan harapan dengan sedikit saran dari orang tua.

4. Berikan Motivasi Penghargaan Tentang Proses

Anak akan merasa termotivasi jika proses yang ia lakukan dihargai oleh orangtuanya. Perbanyak menghargai keberhasilan anak, bukan mengkritik hal yang belum dicapai/Foto/Freepik.com/EyeEm

Mengajak anak untuk memiliki target memang penting, tapi memberi motivasi atas proses yang telah dilakukan anak juga tak kalah penting. Sebagai orang tua, kamu dapat memberikan penghargaan untuk usaha yang dilakukan anak. Misalnya dengan bertanya sudah sejauh mana anak mencoba mewujudkan berbagai keinginannya atau mencoba untuk mengatasi masalahnya di sekolah dengan teman.

"Mama dengar kamu kemarin lagi ada miskomunikasi ya sama teman kamu, tapi akhirnya gimana? Apa yang kamu udah coba lakukan?" Beauties dapat mencoba bertanya tentang hal yang anak lakukan, kemudian apresiasi atau beri pujian sebagai bentuk penghargaan atas usaha yang telah dilakukan oleh anak.

Dengan begitu, anak tidak berada dalam tekanan untuk selalu berhasil dalam waktu yang cepat. Cemas akan sesuatu tentu wajar, tapi jika berlebihan dan terus-menerus akan mengganggu keseharian anak, Beauties!

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE