
Katedral Inggris Jadi Sorotan Karena Dugaan Pesta Seks, Ini Deretan Skandal yang Melibatkan Pemuka Agama

Baru-baru ini masyarakat dunia dihebohkan dengan kabar bahwa Katedral Newcastle Inggris, Saint Mary, diduga menjadi tempat berlangsungnya pesta seks beberapa tahun lalu. Dilansir dari Sunday Times, saat ini Vatikan sedang melakukan investigasi lebih lanjut, terlebih karena klaim bahwa pesta tersebut diselenggarakan oleh salah satu pendeta yang menjabat saat itu, yaitu Pastor Michael McCoy.
Pastor Michael McCoy sendiri dilaporkan sudah meninggal dunia pada April 2021 karena bunuh diri. Sementara itu, Uskup Hexam dan Newcastle, Robert Byrne yang baru-baru ini mengajukan pengunduran diri juga tak luput dari investigasi.
Faktanya, kasus yang melibatkan pemuka agama bukan pertama kalinya. Alberto Melloni, ahli sejarah gereja di Universitas Modena and Reggio Emilia, dilansir dari USA Today, mengatakan bahwa skandal di kalangan pendeta bukan lagi hal mengejutkan.
Sebelum kasus Katedral Inggris, ada beberapa skandal yang melibatkan pemuka agama yang juga cukup menghebohkan. Berikut rangkumannya!
1. Video Panas Ulama di Kirgistan
Sebuah video panas yang menampilkan Dewan Ulama Kirgistan, Mufti Rahmatulla Egemberdiev, sempat jadi perbincangan pada tahun 2014. Namun dia mengungkapkan bahwa perempuan dalam video itu adalah istri keduanya yang sah. Poligami bukan hal yang legal di Kirgistan, namun tetap dilakukan oleh sejumlah orang di negara mayoritas Muslim ini.
Selain menyangkal telah berzina, dia juga mengaku selama ini telah banyak disudutkan karena tidak dipilih secara resmi sebagai Dewan Ulama, namun menggantikan Chubak Ajy Jalilov yang sebelumnya sudah mengundurkan diri. Sebagai buntut dari kasus ini, Egemberdiev akhirnya mengundurkan diri pada 7 Januari 2014.
2. Pemerkosaan dan Pembunuhan oleh Pendeta Hindu
![]() Unjuk Rasa untuk Korban di New Delhi/Foto: Alamy via The Sun |
Sebuah peristiwa mengerikan terjadi di New Delhi pada 1 Agustus 2021. Seorang anak perempuan berusia 9 tahun ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di lantai sebuah krematorium. Jenazah dalam kondisi mengenakan baju basah, hidung berdarah, lebam pada tangan dan lengan, serta bibir yang membiru.
Dilansir dari The Sun, korban yang tidak disebutkan namanya itu ditemukan setelah 1 jam tidak kembali pasca disuruh ibunya mengambil air. Namun saat itu ibu korban justru mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari pihak krematorium. Tiga orang, termasuk seorang Pendeta Hindu, menutup pintu dan tidak mengizinkan keluarga membawa jenazah.
Pada akhirnya jenazah dikremasi secara paksa oleh oknum krematorium. Keluarga berusaha menggagalkannya namun hanya bagian kaki korban yang selamat dari api. Alhasil, sulit membuktikan bahwa dia telah diperkosa. Meski demikian, para terduga pelaku kemudian ditangkap dan menjalani proses hukum.