Kerap Dianggap Sama, Kepribadian Antisosial dan Introvert Ternyata Berbeda! Begini Penjelasannya!

Introvert merupakan kepribadian yang mampu menemukan frekuensi kenyamanan lebih  ketika melakukan aktivitas seorang diri, namun bukan berarti tidak dapat berbaur dengan orang lain. Hanya saja cara mengumpulkan energi untuk seorang introvert berbeda dengan ekstrovert.

Kepribadian jenis ini juga seringkali disamakan dengan antisosial, padahal keduanya jelas berbeda. Antisosial lebih cenderung dianggap sebagai gangguan kepribadian karena responnya yang berlebih terhadap lingkup sosial.

Dikutip dari Very Well Mind, introvert dan antisosial tidak bisa disamakan begitu saja, Beauties. Meski sama-sama menyukai ketenangan terdapat beberapa perbedaan di antara keduanya, seperti berikut ini:

Dari Penyebabnya

Perbedaan kepribadian antisosial dengan introvert/foto: freepik.com/freepik

Kepribadian introvert terbentuk karena dua faktor, yaitu genetik dan lingkungan. Seseorang yang lahir dari keluarga dengan tingkat kenyamanan tinggi untuk melangsungkan berbagai aktivitas seorang diri tidak menutup kemungkinan akan tumbuh dengan pola yang sama.

Begitu juga pembentukan lingkungan yang menjadi faktor pendukung selanjutnya mengapa seseorang lebih nyaman dan mengutamakan ketenangannya sendiri. Hal-hal yang terjadi di lingkungan membentuk respon seseorang untuk melakukan tindakan.

Sedangkan gangguan kepribadian antisosial dapat terbentuk akibat faktor genetik dan pola asuh. Kebiasaan yang diberikan sejak masa kecil mampu menimbulkan trauma berkepanjangan pada anak dan mendorong pembentukan gangguan kepribadian antisosial sampai tumbuh dewasa.

Dari Cirinya

Perbedaan kepribadian antisosial dengan introvert/foto: freepik.com/tawatchai07

Ciri umum yang dimiliki oleh introvert adalah rasa kurang nyaman ketika berlama-lama melangsungkan aktivitas bersama orang lain, mereka cenderung merasa energinya terkuras habis saat harus meladeni begitu banyak obrolan.

Meski berbeda dengan ekstrovert, mereka tetap memiliki sekelompok teman yang berhasil membuatnya nyaman untuk berbagi kebahagiaan sekaligus beban hidup. Uniknya, mereka mengetahui seberapa besar value dalam diri dan mau untuk terus belajar sekaligus menjadi lebih mandiri.

Pada gangguan kepribadian antisosial ditemukan gejala, seperti seringkali melanggar batasan dan hak orang lain, tingkat agresivitasnya yang tinggi mendorong perlakuannya tanpa menaruh tenggang rasa.

Salah satu gejala yang harus diwasapadi adalah perilaku manipulatifnya, gangguan kepribadian ini tidak hanya mampu merugikan orang lain, tapi juga diri mereka sendiri. Tindakannya yang impulsif jarang sekali dipertimbangkan terlebih dahulu, itu sebabnya mereka gagal dalam memahami konsekuensi.

Dari Cara Mengatasi

Perbedaan kepribadian antisosial dengan introvert/foto: freepik.com/jcomp

Meski bukan sebuah masalah besar, introvert dapat diatasi dengan menjadikannya sebagai kekuatan. Orang introvert yang lebih mandiri tidak perlu merasa bergantung pada orang lain untuk beberapa hal tertentu selama mereka mampu mengatasinya sendiri.

Mencoba keluar dari zona nyaman juga dapat dilakukan dengan sesekali bergaul bersama orang lain, asal tetap mempertimbangkan batasan waktu agar energi tidak terkuras berlebihan. 

Untuk gangguan kepribadian antisosial dapat diatasi melalui psikoterapi dan konsumsi obat pendukung untuk meredakan kecemasan dalam diri mereka. Kepribadian ini dapat membawa dampak negatif berkepanjangan apabila kurang mendapatkan perhatian dari orang sekitar.

Dari tiga hal di atas terlihat jelas seperti apa perbedaan antara introvert dan antisosial. Apabila kamu bertemu mereka atau menjadi salah satunya, jangan pernah ragu untuk tumbuh menjadi lebih positif dengan versimu sendiri. Menghubungi tenaga profesional bisa menjadi salah satu caranya, Beauties.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!