Keren! Inilah Inovasi Bioplastik Jepang, Alternatif Plastik yang Bisa Larut Sempurna dalam Laut

Budi Rahmah Panjaitan | Beautynesia
Kamis, 08 May 2025 11:00 WIB
Potensi Penggunaan
Penggunaan bioplastik/ Foto: riken.jp

Plastik telah menjadi simbol kemajuan sekaligus krisis lingkungan global. Hampir semua aspek kehidupan modern bergantung pada plastik. Meski begitu, dampaknya terhadap bumi sangat sulit diabaikan.

Berbagai sumber menunjukkan bahwa setiap menit, setidaknya satu truk sampah plastik dibuang ke lautan. Environmental Literacy Council menyebutkan bahwa jika dibiarkan, jumlah plastik diprediksi akan melebihi jumlah ikan di laut pada tahun 2050.

Di tengah kekhawatiran atas pencemaran plastik ini, Jepang melalui RIKEN Centre for Emergent Matter Science bawa secercah harapan lewat pengembangan plastik biodegradable inovatif yang kuat, larut di laut dalam hitungan jam, dan menyuburkan tanah. Seperti apa?

Permasalahan Plastik Konvensional

Plastik konvensional/ Foto: Freepik.com/rawpixel.com
Plastik konvensional/ Foto: Freepik.com/rawpixel.com

Lebih dari 90% plastik dunia tidak didaur ulang, menumpuk di TPA, dibakar, atau mencemari alam. Bahkan plastik yang “terurai” pun tidak benar-benar hilang, mereka hanya berubah menjadi mikroplastik yang berukuran kurang dari 5 mm, mencemari ekosistem laut, tubuh satwa, dan akhirnya, manusia.

Mengutip dari Texspacetoday, mikroplastik dari plastik konvensional telah masuk ke dalam rantai makanan manusia, mengancam kesehatan jangka panjang dan keseimbangan ekosistem. Sayangnya, plastik biodegradable yang selama ini beredar seperti PLA tidak efektif terurai di laut karena tidak larut dalam air asin.

Pengembangan Bioplastik RIKEN yang Multifungsi

Plastik konvensional/ Foto: Freepik.com/rawpixel.com

Belum lama ini, bioplastik buatan tim ilmuwan RIKEN bekerja sama dengan Universitas Tokyo hadir dengan memanfaatkan dua bahan utama berupa sodium hexametaphosphate (zat aditif makanan) dan monomer berbasis ion guanidinium. Kombinasi ini membentuk jembatan garam silang (cross-linked salt bridges) yang menjadikan plastik ini kuat, fleksibel, dan tidak mudah terbakar. Hebatnya, plastik ini bisa dicetak ulang seperti termoplastik biasa saat dipanaskan di atas 120°C.

Mengutip dari laman Riken, plastik ini akan larut dalam air laut dalam beberapa jam, dan terurai sempurna di tanah dalam waktu 10 hari, sambil memberikan fosfor dan nitrogen bagi tanah, layaknya pupuk alami. Sifat ini membuatnya ramah lingkungan tanpa menghasilkan mikroplastik atau gas karbon dioksida saat hancur.

Keunggulan Plastik Biodegradable RIKEN

Bioplastik/ Foto: riken.jp

Salah satu hal paling menarik dari bioplastik RIKEN adalah kemampuan daur ulangnya yang tinggi. Setelah larut di air laut, hingga 91% komponen hexametaphosphate dan 82% guanidinium dapat dipulihkan dan digunakan kembali.

Artinya, plastik ini bukan hanya dapat hancur di lingkungan, tapi juga bisa mendukung ekonomi sirkular yang minim limbah. Proses "desalting" menjadi kunci penting dalam menciptakan plastik yang kuat namun mudah diurai. Tanpa proses ini, bahan justru mengeras seperti kristal rapuh yang tak bisa dipakai.

Potensi Penggunaan

Penggunaan bioplastik/ Foto: riken.jp

Bioplastik RIKEN ini sangat fleksibel dalam hal penggunaan. Di bidang kemasan, ia dapat menggantikan plastik sekali pakai. Di bidang kesehatan, sifatnya yang tidak beracun dan bisa terurai membuatnya ideal untuk alat medis sekali pakai.

Dunia pertanian pun bisa memanfaatkannya sebagai film pelapis biodegradable yang akan menyuburkan tanah setelah terurai. Tak hanya itu, kompatibilitasnya dengan teknologi 3D printing membuka peluang besar di industri manufaktur.

Tantangan dan Harapan ke Depan

Potensi bioplastik/ Foto: Freepik.com/freepik

Meski menjanjikan, sejumlah tantangan tetap membersamai kehadiran terobosan baru ini. Salah satu tantangan paling besar adalah terkait dengan “mampukah bioplastik ini diproduksi secara massal dan ekonomis?” Proses skalabilitas industri dan regulasi untuk penggunaan luas juga masih perlu ditempuh.

Uji jangka panjang terhadap dampaknya di berbagai lingkungan juga perlu dilakukan. Namun demikian, suara optimisme datang dari berbagai penjuru. Peneliti utama dalam pengembangan ini yaitu Takuzo Aida menyatakan bahwa dengan hadirnya material baru ini, mereka telah membuat keluarga plastik baru yang kuat, stabil, dapat didaur ulang, serta yang paling penting adalah tidak menghasilkan mikroplastik.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE