Tahun 1997 bisa jadi menjadi masa-masa terkelam bagi Guo Gantang. Kala itu putranya yang masih berusia 2 tahun, Xinzhen, diculik di depan rumahnya di Shandong, China. Sejak saat itu, Guo bertekad mencari putranya hingga ketemu, tak peduli dengan jalan yang harus ia tempuh. Ya, kisah mengharukan ini berangkat saat Guo memilih menggunakan sepeda motor dan berkendara sejauh 500 ribu km mengelilingi China sambil membawa foto sang anak.
Selama perjalanan, Guo pernah mengalami perampokan, patah tulang, dan harus mengganti motor selama 10 kali. Saat uang tabungannya habis, ia pun terpaksa mengemis untuk mengisi bensin dan terus mencari putranya di 21 provinsi di China.
Dilansir dari Newshub, kisah mengharukan ini sempat diangkat ke layar lebar pada 2015 dengan judul Lost Love yang dibintangi oleh Andy Lau. Ia pun memilih tak menerima bayaran dari aktingnya ini.
Guo membuat website yang bertujuan untuk menemukan keberadaan anaknya/ Foto: Pexels/ Negative Space. |
Pada 2012, Guo membuat website bernama Tianya Xunqin yang secara harfiah berarti 'Cari keluargamu sampai ke ujung dunia'. Menurut South China Morning Post, portal ini membantu puluhan orang menemukan anggota keluarganya yang hilang.
Media pemerintah China, CCTV, melaporkan bahwa anak Guo diculik oleh sepasang suami istri yang kemudian menjualnya. Anak Guo, Xinzhen, kemudian berhasil dilacak keberadaannya setelah Kementerian Keamanan China merilis kampanye nasional yang disebut Operation Reunion pada Januari 2020. Operasi itu bertujuan untuk menangani beberapa kasus, termasuk penculikan anak.
Ilustrasi Operation Reunion yang dilakukan pemerintah China/ Foto: Pexels/Dziana Hasanbekava. |
Media Xinhua melaporkan, pada Juni lalu polisi China berhasil melacak seorang pria yang memiliki ciri-ciri mirip dengan Xinzhen di Provinsi Henan. Setelah dilakukan tes DNA, terkonfirmasi bahwa pria yang ditemukan di Henan itu adalah anak Guo yang telah hilang selama 24 tahun.
"Aku telah menemukan anakku, dan aku ingin kembali hidup normal secepat mungkin," ujar Guo dalam Tiktok miliknya.
South China Morning Post melaporkan, sejak adanya Operation Reunion, sebanyak 2.609 anak yang hilang telah ditemukan, dengan satu kasus paling tua berusia 61 tahun. Operasi ini diketahui telah banyak berjasa bagi banyak kisah mengharukan lainnya.