Mengenal 8 Dampak ADHD yang Tidak Diatasi Pengidapnya di Usia Dewasa
Banyak orang, baik dewasa maupun masih anak-anak, tidak menyadari bahwa mereka mengidap gangguan psikologis. Misalnya, ADHD atau Attention Defisit Hyperactivity Disorder. Ketidaktahuan ini dapat berdampak pada perkembangan dan perilaku seseorang.
Maka, penting bagi kita untuk memeriksa keadaan psikologis kita maupun orang-orang terdekat seperti anak-anak sejak dini untuk mendapatkan solusi dan pengobatan sesegera mungkin. Sebab, ADHD dapat berdampak signifikan pada orang dewasa jika mereka tidak menerima pengobatan untuk kondisi tersebut.
Hal ini juga dapat mempengaruhi orang yang tinggal bersama mereka. Berikut dampak ADHD pada orang dewasa, simak!
1. Kesulitan dalam Menjalin Hubungan
Kesulitan dalam menjalin hubungan/Foto: Pexels/Odonata Wellnesscenter
Dilansir dari Medical News Today, sebuah studi tahun 2016 menemukan bahwa pasangan penderita ADHD mungkin merasa lebih diabaikan dan kurang merasa dihargai oleh pengidap ADHD dibandingkan pasangan yang menjalin hubungan dengan orang tanpa gejala ADHD.
Pengidap ADHD juga mudah teralihkan perhatiannya dan mengatakan atau melakukan sesuatu tanpa memikirkan konsekuensinya. Hal ini dapat menyebabkan pertengkaran dan bahkan perpisahan.
Mengutip dari sumber lainnya, orang dengan ADHD juga lebih berpotensi secara tidak sengaja melontarkan pernyataan menyakitkan, melupakan peristiwa penting, suka mengganggu orang lain, dan mungkin mengalami konflik sengit dan kesalahpahaman dengan orang yang mereka cintai, dan ledakan emosi tiba-tiba.
Yang penting adalah belajar berkomunikasi secara efektif dan membangun strategi yang dapat membantu untuk memenuhi komitmen penting. Dengan begitu, pengidap ADHD bisa menjaga hubungan yang sehat dan bahagia dengan teman, keluarga, dan pasangan.
2. Gangguan Kesehatan Mental
Gangguan kesehatan mental/Foto: Pexels/SHVETS Production
Mengutip The Phoenix RC, ADHD yang tidak diobati hingga dewasa dapat menyebabkan kecemasan dan depresi. Gejala ADHD juga dapat menyebabkan masalah fokus, konsentrasi, dan perilaku impulsif.
Jika tidak ditangani secara efektif, maka akan menimbulkan perasaan frustrasi, mudah tersinggung, dan rendah diri pada pengidapnya. Seiring waktu, ADHD juga dapat menyebabkan kecemasan dan depresi.
3. Performa Kerja Buruk
Performa kerja buruk/Foto: Pexels/Energepiccom
ADHD dapat menyebabkan masalah fokus dan dalam hal mengorganisasi sesuatu. Orang dewasa dengan ADHD mungkin akan kesulitan menyelesaikan tugas dan mengikuti instruksi. Mereka juga sulit berinteraksi dengan rekan kerja dan mengatur waktu secara efektif.
Jika tidak ditangani secepat mungkin, maka dapat menyebabkan kinerja yang buruk dan membahayakannya di dunia karier. Â
4. Gangguan Fokus
Gangguan fokus/Foto: Pexels/Alexander Dummer
Orang yang memiliki ADHD mungkin merasa sulit menyelesaikan tugas-tugas seperti proyek berkelanjutan, pekerjaan berulang, suka menunda atau mudah teralihkan perhatiannya. Namun, kadangkala juga bisa terlalu fokus sehingga tidak menyadari keadaan di sekitarnya.
5. Masalah Memori
Masalah memori/Foto: Pexels/cottonbro studio
Seseorang dengan ADHD mungkin mengalami kesulitan mengingat detail atau kejadian-kejadian kecil yang terjadi di hidup mereka. Mereka mungkin lupa tanggal-tanggal penting, peristiwa atau perkataan penting, dan salah meletakkan barang-barang seperti kunci atau barang berharga.
6. Manajemen Waktu yang Buruk
Manajemen waktu yang buruk/Foto: Pexels/jeshootscom
Pengidap ADHD cenderung sering terlambat, sering berbicara dengan tidak berurutan, meremahkan waktu yang berharga, melupakan janji, dan sulit menentukan prioritas. Demikian yang dilansir dari Times of India.
7. Perilaku Impulsif atau Sembrono
Perilaku impulsif atau sembrono/Foto: Pexels/Tara Winstead
Bagi penderita ADHD, seringkali keadaan tidak terkendali bagi mereka. Mereka lebih mungkin bertindak ceroboh. Mereka juga berkemungkinan besar membuat keputusan yang mungkin tidak baik untuk kehidupan pribadi, interpersonal, maupun profesionalnya.
8. Hiperaktif
Hiperaktif/Foto: Pexels/Niko Twisty
Seperti yang ada pada singkatannya, Attention Defisit Hyperactivity Disorder, salah satu gejala ADHD adalah hiperaktif. Ini bukan tindakan yang dibuat-buat atau disengaja. Namun, merupakan kondisi perkembangan saraf yang disebabkan oleh biologis dan genetik. Demikian pernyataan Dr. Pearson via The Healthy.
Kesimpulannya, ADHD adalah suatu kondisi kronis yang mempengaruhi jutaan anak-anak dan terus mengganggu mereka hingga dewasa. Ini adalah kondisi mental yang dapat menyebabkan perilaku hiperaktif dan impulsif di atas normal.
ADHD adalah kondisi seumur hidup yang mungkin tidak dapat disembuhkan, namun gejalanya dapat berkurang seiring bertambahnya usia jika dilakukan tindakan yang tepat. Diagnosis dan pengobatan dini, termasuk pengobatan dan intervensi perilaku, dapat menjadi penanganan yang baik.
Seorang profesional kesehatan mental merupakan pihak yang dapat menentukan rencana perawatan terbaik untuk setiap individu dengan ADHD berdasarkan evaluasi yang komprehensif. Solusi lainnya termasuk lingkungan yang mendukung, pengembangan keterampilan, dan pembinaan dapat membantu pengidap ADHD mengatasi masalahnya.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!