Mengenal Pikiran Intrusif, Pikiran yang Mengganggu Kesehatan Mental dan Cara Mengatasinya

Ade Irma Suryani | Beautynesia
Rabu, 11 Oct 2023 06:45 WIB
Mengenal Pikiran Intrusif, Pikiran yang Mengganggu Kesehatan Mental dan Cara Mengatasinya
Mengenal Pikiran Intrusif/Foto: Pexels.com/Andrea Piacquadio

Beauties, pernahkah di saat tertentu dalam otakmu muncul pikiran-pikiran acak atau imajinasi yang mengganggu? Nah, jika iya bisa jadi itu adalah pikiran intrusif. 

Pikiran intrusif merupakan pikiran yang mengganggu yang tak diinginkan dan muncul tiba-tiba. Pikiran ini bisa muncul dalam bentuk yang bermacam-macam, seperti pikiran berupa kekerasan yang ingin menyakiti diri sendiri atau orang lain, pikiran seksual, ketakutan akan kecelakaan atau bencana.

Apapun bentuknya, pikiran yang mengganggu ini bisa sangat menyusahkan seseorang dan mengganggu kesehatan mentalnya. Apalagi jika pikiran tersebut bertentangan dengan karakter dan keyakinan seseorang. 

Penyebab Pikiran Intrusif Terjadi

Penyebab pikiran intrusif terjadi/Foto: Pexels.com/MART PRODUCTION

Dilansir dari Health, rata-rata orang mempunyai lebih dari 6.200 pikiran setiap hari, dan hampir setiap orang kadang-kadang mempunyai pikiran yang mengganggu.

Pikiran yang mengganggu bisa jadi adanya indikasi masalah kesehatan mental. Penyebab pikiran mengganggu yang terjadi pada setiap orang pun bisa berbeda-beda. Berikut beberapa penyebabnya:

- Stres: Saat kamu mengalami stres yang meningkat, atau merasa cemas terhadap peristiwa traumatis, kamu bisa saja mungkin mengalami pikiran yang lebih mengganggu daripada biasanya. 

- Perubahan hormonal: Fluktuasi hormonal selama kehamilan dan pascapersalinan dapat memicu pikiran yang mengganggu. Orang tua baru mungkin tiba-tiba berpikir takut akan menjatuhkan bayinya atau pikiran khawatir akan menyakiti bayinya. 

- Gangguan kecemasan: Kecemasan dapat membuat seseorang lebih sensitif terhadap potensi ancaman atau bahaya, sehingga menyebabkan respons rasa takut terlalu aktif. Hal ini dapat menimbulkan pikiran mengganggu yang mencerminkan ketakutan dan kekhawatiran terburuk, seperti kecelakaan, penyakit, atau situasi sosial.

- Depresi: Orang yang mengalami depresi dapat mengalami pemikiran negatif dan mengganggu yang terus-menerus tentang diri mereka sendiri, dunia, dan masa depan. 

- Gangguan obsesif-kompulsif (OCD): OCD ditandai dengan pikiran yang mengganggu (obsesi) dan perilaku berulang (kompulsif), yang dilakukan untuk menghilangkan tekanan yang disebabkan oleh pikiran tersebut. Bagi penderita OCD, pikiran yang mengganggu dapat mendominasi kehidupan sehari-hari dan berdampak signifikan pada kualitas hidup mereka. 

- Gangguan makan: Banyak orang dengan gangguan makan seperti anoreksia nervosa atau bulimia, mengalami pikiran yang mengganggu tentang citra tubuh, berat badan, dan makanan. 

- Gangguan stres pascatrauma (PTSD): Trauma atau pengalaman masa lalu dapat menimbulkan pikiran intrusif terkait peristiwa traumatis tersebut. Pengingat akan peristiwa atau mengalami situasi serupa dapat memicu pemikiran ini. 

Contoh-contoh Pikiran Intrusif

Contoh-contoh pikiran intrusif/Foto: Pexels.com/David Garrison

Pikiran yang mengganggu memang dapat muncul begitu saja di kepala. Pikiran tersebut dapat bermanifestasi dalam berbagai cara, mulai dari tidak masuk akal hingga menakutkan. 

Kebanyakan pikiran yang mengganggu tidak didasarkan pada kenyataan, dan sering kali tidak sejalan dengan kepribadian, keyakinan, atau nilai-nilai seseorang. Akibatnya, seseorang mungkin merasa bersalah, malu, jijik, dan tekanan emosional ketika pikiran-pikiran tersebut memasuki pikiran.

Berikut ini beberapa contoh pikiran intrusif secara umum:

  • Menyakiti diri sendiri atau orang lain, meskipun tidak berniat melakukannya
  • Tindakan atau skenario seksual yang tidak pantas atau tabu
  • Pemikiran tentang agama yang menghujat
  • Takut akan kuman dan kontaminasi
  • Kekhawatiran atau keraguan tentang identitas, hubungan, dan keputusan yang dibuat
  • Melakukan sesuatu yang ilegal atau tidak dapat diterima secara sosial
  • Pembicaraan diri sendiri yang negatif (misalnya menganggap diri sendiri tidak berharga, tidak mampu, atau bodoh)
  • Kenangan trauma masa lalu
  • Ide atau gambaran yang tidak masuk akal

Cara Mengatasi Pikiran Intrusif

Cara mengatasi pikiran intrusif/Foto: Pexels.com/Liza Summer

Bagi sebagian orang, pikiran yang mengganggu bisa hilang secepat kemunculannya. Namun bagi sebagian yang lain, munculnya pikiran tersebut bisa sangat terasa menjengkelkan, sehingga bertanya-tanya dari mana pikiran tersebut berasal, atau apakah pikiran tersebut mencerminkan diri yang sebenarnya.

Bagi kamu yang kerap mengalami pikiran yang mengganggu, penting untuk meyakinkan diri sendiri, bahwa pikiran tersebut tidaklah benar dan juga tidak mencerminkan karakter kamu yang sesungguhnya. 

Penelitian juga menunjukkan, bahwa pikiran yang mengganggu akan hilang lebih cepat jika kamu tidak berusaha mengusirnya atau memberinya terlalu banyak perhatian. 

Semakin kamu terpaku pada pemikiran mengganggu yang tidak diinginkan, maka semakin besar kemungkinan pikiran tersebut bertahan. Cara paling efektif untuk mengelola pikiran-pikiran yang mengganggu adalah dengan mengakuinya sebagai pikiran yang berlalu begitu saja dan tidak lebih. 

Sementara itu, mencari tahu dan memahami akar penyebab pikiran yang mengganggu dapat membantu mengelolanya secara efektif. Selain itu, untuk membantu mengatasi pikiran yang tidak diinginkan tersebut, kamu juga dapat melakukan manajemen stres, tidur yang nyenyak, dan mencari bantuan ahli kesehatan mental jika sudah sangat mengganggu hingga berdampak pada kehidupan sehari-hari. 

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE