10 Gejala Fisik Paling Umum dari Gangguan Kecemasan, Jantung Berdebar hingga Gangguan Pencernaan
Mengalami kecemasan berlebih atau gangguan kecemasan dapat menimbulkan berbagai gejala yang menyusahkan pada fisik. Namun, banyak juga orang yang tidak menyadari bahwa gejala yang mereka alami disebabkan oleh rasa cemas yang berlebihan.Â
Melansir dari Intrepid Mental Wellness, PLLC, berikut 10 gejala fisik paling umum dari gangguan kecemasan. Simak!
1. Kelelahan
Kelelahan/Foto: Pexels.com/Andrea Piacquadio
Kelelahan merupakan salah satu gejala paling umum yang berkaitan dengan kecemasan, gangguan panik, stres kronis, depresi, dan gangguan kesehatan mental lainnya.Â
Kecemasan kronis membuat tubuh dan pikiran terus-menerus berada dalam ketegangan dan kewaspadaan tinggi. Keadaan kewaspadaan tinggi yang terus-menerus dapat menyebabkan kelelahan mental dan fisik, yang sering kali tetap ada bahkan setelah tidur panjang.Â
2. Peningkatan Denyut Jantung
Peningkatan denyut jantung/Foto: Pexels.com
Kecemasan merupakan respon alami terhadap bahaya dan diperlukan manusia untuk bertahan hidup. Tingkat kecemasan yang tinggi memicu perubahan pada tubuh untuk membantu mempersiapkan diri menghadapi ancaman dan bahaya, yang disebut juga dengan respons fight or flight.Â
Namun, jika seseorang hidup dengan kecemasan kronis, tubuh dan pikiran sering kali tidak dapat membedakan antara bahaya nyata dan bahaya yang dibayangkan, yang berarti respons fight or flight mungkin terus aktif. Salah satu perubahan pertama yang terjadi selama respons fight or flight adalah peningkatan denyut jantung.Â
3. Palpitasi Jantung
Palpitasi jantung/Foto: Pexels.com/Luan Rezende
Jantung berdebar sering kali merupakan salah satu gejala paling menyusahkan yang berkaitan dengan kecemasan. Karena hal ini terasa menakutkan bagi kebanyakan orang yang khawatir mengalami serangan jantung, terutama jika jantung berdebar disertai nyeri dada.Â
Jantung berdebar bisa terasa seperti jantung berdebar kencang, berdebar-debar, berdetak terlalu cepat, atau detaknya hilang. Beberapa orang bahkan dapat merasakan jantungnya berdetak di tenggorokan, leher, atau kepala.
Meskipun jantung berdebar-debar terasa tampak menakutkan, namun biasanya akan hilang dalam beberapa detik.Â
4. Sesak Napas
Sesak napas/Foto: Pexels.com/Julia Larson
Sesak napas merupakan gejala menyusahkan lainnya yang membuat banyak orang khawatir mengalami serangan jantung, tersedak, atau mengalami masalah pada paru-paru.Â
Sesak napas biasanya disebabkan oleh pernapasan yang terlalu cepat (hiperventilasi), karena tubuh terlalu banyak menghirup oksigen dan terlalu banyak mengeluarkan karbon dioksida.
Hiperventilasi tidak akan membahayakan seseorang, tetapi mungkin dapat membuat seseorang merasa seperti tersedak, tenggorokan tercekat, atau tidak dapat menghirup cukup udara.
5. Pusing
Pusing/Foto: Pexels.com/Claudia Barbosa
Merasa pusing, pingsan, atau tidak stabil sering kali disebabkan oleh hiperventilasi. Namun, bisa juga disebabkan oleh masalah lain yang berhubungan dengan kecemasan, seperti ketegangan otot di leher dan bahu.
Banyak orang merasa pusing dan khawatir akan pingsan saat serangan panik. Namun, beberapa orang dengan gangguan kecemasan juga mengalami pusing kronis dan masalah keseimbangan.Â
6. Kelemahan Otot
Kelemahan otot/Foto: Pexels.com/Karolina Grabowska
Gejala umum lainnya dari kecemasan kronis ialah kelemahan otot. Hal ini paling sering dialami pada kaki dan terkadang pada lengan.
Selama respons figth or flight, tubuh bersiap untuk mengambil tindakan melawan bahaya. Salah satu cara tubuh mempersiapkan tindakan ini adalah dengan mengarahkan aliran darah ke area yang paling dibutuhkan, termasuk kaki, yang diperlukan untuk melarikan diri dari bahaya.
Peningkatan aliran darah ke kaki bisa membuat kaki terasa lemas, kesemutan, atau seperti agar-agar.Â
7. Sakit Kepala
Sakit kepala/Foto: Pexels.com/Mental Health America (MHA)
Sakit kepala dan migrain sering kali disebabkan oleh ketegangan, terutama pada leher dan bahu. Menggeretakkan gigi, wajah tegang, postur tubuh yang buruk, dan hiperventilasi juga dapat menyebabkan sakit kepala dan migrain.Â
Nyeri tajam, nyeri tumpul, atau perasaan tertekan di sekitar kepala dan mata adalah gejala umum yang berhubungan dengan kecemasan. Karena kecemasan juga dapat mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh.Â
Beberapa perempuan mengalami peningkatan serangan migrain, karena hal ini dapat dipicu oleh perubahan hormon.Â
8. Ketidaknyamanan Pencernaan
Ketidaknyamanan pencernaan/Foto: Pexels.com/Sora Shimazaki
Stres dan kecemasan bisa menyebabkan gas berlebih, kembung, kram perut, asam lambung, mulas, sembelit, dan diare.Â
Beberapa masalah pencernaan, termasuk sindrom iritasi usus besar (IBS) telah dikaitkan dengan stres kronis dan masalah kesehatan mental.Â
Selain itu, kecemasan juga dapat meningkatkan gejala intoleransi dan kepekaan terhadap makanan pada beberapa orang.
9. Nyeri Otot
Nyeri otot/Foto: Pexels.com/Towfiqu barbhuiya
Nyeri otot dan nyeri sendi dapat disebabkan oleh ketegangan, serta kesehatan yang buruk secara umum. Kecemasan menyebabkan otot-otot tegang, sehingga menyebabkan rasa sakit dan kaku di hampir semua area tubuh.
Stres dan kekhawatiran yang terus-menerus juga dapat menghalangi sistem kekebalan tubuh untuk bekerja dengan baik, sehingga menyebabkan penurunan resistensi terhadap infeksi dan penyakit.Â
Infeksi meningkatkan peradangan pada tubuh, sehingga dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk nyeri sendi.Â
10. Sensasi Kesemutan
Sensasi kesemutan/Foto: Pexels.com/Katya Wolf
Kesemutan dan mati rasa merupakan gejala umum yang sebagian besar menyerang ekstremitas, namun bisa juga dialami di bagian tubuh mana pun.Â
Kesemutan pada bibir, wajah, dan lengan bisa sangat menyusahkan bagi kebanyakan orang, karena mereka khawatir terkena stroke.
Sensasi aneh pada tubuh, termasuk kesemutan dan mati rasa, biasanya disebabkan oleh hiperventilasi. Namun, bisa juga disebabkan oleh ketegangan fisik.Â
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!