
Mengenal Star Syndrome dan Ciri-cirinya, Istilah untuk Melabel Orang yang Viral Mendadak!

Bagi sebagian orang, menjadi idola dan digemari banyak orang adalah sebuah kondisi yang menyenangkan. Tidak jarang, kondisi tersebut membawa perubahan dalam hidup seseorang. Mulai dari perilaku, kebiasaan, hingga gaya hidup. Akibat ketenarannya, sebuah istilah muncul untuk menggambarkan suatu kondisi dimana seseorang melupakan masa lalunya sebagai orang biasa, dan tenggelam dalam tepuk tangan para penggemar, yaitu star syndrome, sebagaimana dikutip dari detikcom.
Star syndrome sering kali dianalogikan sebagai kacang lupa kulit di mana seseorang yang baru saja tenar atau viral kemudian menjadi lupa akan asal-usulnya, bertingkah berlebihan, hingga kerap mencari sensasi agar selalu diberitakan. Yuk, kenalan lebih jauh dengan star syndrome!
Penyebab Timbulnya Star Syndrome
![]() Ilustrai Cari Sensasi/foto: pexels.com/Karley Saagi |
Semakin berkembangnya media sosial, kamu dapat mengetahui informasi terbaru dengan sangat cepat hingga menyebabkan isu yang beredar pun juga bisa tersampaikan dengan sangat mudah. Karena begitu mudahnya, seseorang bisa dengan cepatnya menjadi viral dan dikenal oleh masyarakat.
Belum lagi akun-akun gosip, fanbase, atau video di fyp (For Your Page) TikTok yang gemar menampilkan konten atau berita mengenai siapa saja yang sedang viral secara berlebihan bahkan nyaris tiada henti.
Fenomena tersebut yang akhirnya memunculkan sebuah perasaan bangga dan puas bagi siapapun yang akhirnya berhasil menjadi terkenal. Hasil penelitian yang dilansir dari Elephant Journal menyebutkan bahwa kehidupan yang berpusat pada media sosial membawa perilaku narsisme yang melibatkan rasa percaya diri berlebihan, dan obsesi akan kesuksesan dan tuntutan untuk dikagumi.
Ciri-ciri Star Syndrome
![]() |
Star syndrome atau sindrom bintang biasanya muncul pada orang-orang yang menganggap dirinya sedang bersinar. Tanda-tandanya bisa terlihat dari sifatnya yang menganggap bahwa dirinya seorang superstar yang harus tampil hebat dan sempurna agar tidak mau kalah dari orang lain.
Selain itu, mereka juga menganggap dirinya adalah seorang bintang besar dan hanya mau bergaul dengan orang-orang yang memiliki kedudukan sama, sering mengacuhkan serta menyepelekan orang lain, dan tidak mau menerima kritikan.
Hal yang Bisa Dilakukan untuk Mencegah Star Syndrome
![]() Artis Sosial Media/foto: pexels.com/Dalila Dalprat |
Media sosial memiliki dampak negatif di mana seseorang akan ketakutan apabila ketinggalan info, pemberitaan, bahkan trend yang sedang berlangsung. Hal ini memunculkan gejala kecemasan yang bisa berdampak serius apabila seseorang tidak bisa mengontrolnya.
Bagi orang yang mengalami star syndrome, akan semakin terus menciptakan trend untuk mempertahankan keviralannya. Bahkan tidak jarang, dia akan menikmati segala cibiran-cibiran asal bisa membuatnya tetap terkenal. Selain itu, orang yang mengalami star syndrome akan mudah stres apabila mendapatkan komentar negatif yang dapat menjatuhkan dirinya.
Agar terhindar dari star syndrome, mulai dari sekarang kamu harus bisa mengendalikan diri bahwa ketenaran sifatnya sementara, sehingga kamu tidak perlu mengejar untuk selalu menjadi viral. Apalagi sampai menghalalkan segala cara.
Selain itu, kritikan yang kamu terima tentu saja akan bisa membuatmu lebih baik lagi. Cara lain yang bisa kamu terapkan adalah mulailah untuk memperbaiki diri, cari nilai apa yang bisa kamu gunakan agar kamu bisa terus terkenal namun karena prestasi, bukan sensasi.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!