Meski Tak Lulus Kuliah, tapi 3 Pemikiran Bisnis Mark Zuckerberg Ini Bisa Kamu Contoh untuk Meraih Kesuksesan!
Banyak orang menempuh jalur pendidikan kuliah untuk mengasah skill dan mendapatkan pekerjaan dengan mudah setelahnya. Namun, sebagian lainnya memilih untuk hengkang dari sana dan mengejar karier dengan modal passion yang mereka rawat.
Salah satu contoh orang yang meninggalkan bangku kuliah dan mengejar passion-nya adalah bos Facebook, Mark Zuckerberg. Sempat mengenyam pendidikan di Harvard University, pria kelahiran 14 Mei 1984 tersebut memilih fokus pada platform yang ia ciptakan.
Mark Zuckerberg. (Foto: nytimes.com) |
Berkat kerja keras dan kesungguhan, Mark pun kini menuai kesuksesan dari platform tersebut. Namun, modal kerja keras pun tidak cukup, Beauties. Pada banyak kesempatan, suami dari Priscilla Chan ini membagikan kunci sukses berbasis pemikiran dalam membangun bisnis. Dihimpun dari CNBC, berikut tiga di antaranya.
Banyak Explore Sebelum Berkomitmen
Pada 2012, Mark Zuckerberg pernah berbagi di Y Combinator Startup School. Mark mengatakan pada Paul Graham, pendiri sekolah tersebut, bahwa wirausahawan perlu membuat diri sendiri lebih fleksibel dalam setiap pengejaran.
"Kamu pasti bisa melakukan itu dalam kerangka perusahaan, tetapi kamu pasti lelah bekerja di perusahaan dan terkunci," katanya.
Kepada pemegang saham, Zuckerberg berpesan bahwa Facebook tidak pernah dibangun untuk menjadi perusahaan, karena pada awalnya, Facebook hanya hobi yang lama kelamaan berkembang menjadi sebuah bisnis.
Mark Zuckerberg. / Foto: Instagram/zuck |
Dengan demikian, sebagai wirausaha, bisa saja kamu memiliki ide menyelesaikan masalah kecil, tapi Mark percaya bahwa ide saja tidak cukup, kamu juga perlu mengombinasikannya dengan dampak sosial yang besar.
"Kamu akan mengubah apa yang kamu lakukan," kata Mark mendorong generasi muda untuk mengeksplorasi dan menentukan apa yang tidak mereka sukai sehingga mereka dapat berkomitmen pada apa yang mereka nikmati saat mereka menemukannya.
Temukan Support System yang Tepat
Semua orang melakukan kesalahan. Begitu juga seorang pengusaha. Namun, jangan jadikan hal tersebut kegagalan, melainkan jadikan kesalahan sebagai tantangan untuk diatasi agar tidak terulang dan menjadi lebih baik ke depannya.
Ilustrasi support system. / Foto: Getty Images/Pekic |
Mark Zuckerberg pernah ditanya bagaimana cara mengatasi tantangan dalam berbisnis. "Tidak ada orang yang tahu bagaimana menghadapi segalanya, tetapi jika kamu dapat menemukan sekelompok orang, atau teman, atau keluarga ... maka itulah yang benar-benar akan membantu kamu," jawabnya.
Dengan kata lain, Mark Zuckerberg percaya bahwa sistem pendukung dan tim yang kuat dan sejalan dengan visi memungkinkan ruang untuk menghargai kesalahan sesuai nilainya. "Kamu tidak harus menjadi manusia super; kamu harus terus berjalan," kata Mark, dikutip dari CNBC.
Selesai Lebih Baik daripada Sempurna
"Done is better than perfect", tulisan itu terpampang di Menlo Park, California, kantor Facebook HQ berada. Menurut Mark Zuckerberg, "Daripada berdebat selama berhari-hari tentang ide baru atau apa cara terbaik untuk membangun sesuatu, hacker lebih suka membuat prototipe sesuatu dan melihat apa yang berhasil."
Mark Zuckerberg / Foto: Getty Images |
Jadi, kutipan tersebut merupakan sebuah motivasi untuk setiap pekerjanya bekerja dengan budaya optimis dalam mengerjakan sesuatu, bahwa sempurna bisa diusahakan, tapi yang lebih penting adalah memulai lebih dulu dan membuka diri untuk lebih baik.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Pilihan Redaksi |
Mark Zuckerberg. (Foto: nytimes.com)
Mark Zuckerberg. / Foto: Instagram/zuck
Ilustrasi support system. / Foto: Getty Images/Pekic
Mark Zuckerberg / Foto: Getty Images