Miris, Ketika Content Creator Edukatif untuk Anak Malah Jadi Korban Pelecehan Seksual oleh Netizen: di Mana Ruang Aman?
Sangat disayangkan ketika konten yang dibuat dengan tujuan untuk mengedukasi anak-anak, malah menjadi wadah bagi orang-orang tak bertanggung jawab untuk melecehkan orang lain.
Itulah yang baru-baru ini terjadi pada Kinderflix, kanal YouTube yang mengunggah video edukasi untuk anak-anak dan dikemas dengan visual yang menarik. Salah satu host bernama Kak Nisa, menjadi korban pelecehan seksual oleh netizen di media sosial.
"Tontonan anak-anak yang bikin bapak-bapak betah," tulis seorang netizen di kolom komentar akun Instagram Kinderflix yang mengunggah foto Kak Nisa.
"Targetnya bukan buat anak2 aja, tapi buat bapak2 juga karena sangat bagus buat tumbuh kembang anak dan bapak," komentar netizen lainnya.
"Akhir-akhir ini tisu abis terus," tulis seorang netizen lainnya.
Menyangkal Hanya 'Bercanda'
Miris, Ketika Content Creator Edukatif untuk Anak Malah Jadi Korban Pelecehan Seksual oleh Netizen: di Mana Ruang Aman?/Foto: Tangkapan Layar
Mereka yang melontarkan komentar bernada pelecehan tersebut malah berusaha membela diri dan bertanya, "Di mana letak pelecehan seksualnya?". Tak sedikit yang mengaku juga hanya bercanda.
Netizen lain pun geram dan mengkritik netizen tak bertanggung jawab itu.
"Gregetan kok bisa2nya konten EDUKASI ANAK malah di sexualize sama orang2 gaada otak," tulis netizen.
"Bisa2nya konten begini masih diseksualisasi. Gak ada ruang aman buat perempuan," komentar netizen lainnya.
Bahkan, ada pula netizen yang menyarankan tim Kinderflix untuk melaporkan komentar tidak pantas tersebut ke pihak berwajib menggunakan UU TPKS dan UU ITE.
"Jika masih meresahkan mendapat komentar negatif yg berbau mengarah pelecehan secara tertulis dikolom komentar kakak @kinderflix.idn bisa perkarakan pelaku ini menggunakan pasal UU ITE pencemaran nama baik dan pasal UU TPKS (Tindak Pidana Kekerasan Seksual) pasal yg mengenai melecehkan secara pelecehan seksual dimedia sosial, semangat kakak dan semoga pelaku pelecehan seksual secara tertulis dikolom komentar bisa jera jika kakak mau perkarakan ini ke ranah hukum," saran netizen lainnya.
Di Mana Ruang Aman?
Kak Nisa, host Kinderflix/Foto: Instagram/kinderflix.idn
Fenomena semacam ini tentu membuat kita bertanya-tanya, di mana kah ruang aman, dalam konteks ini, bagi content creator?
Kinderflix bertujuan membuat konten edukasi untuk anak-anak dan membantu orangtua. Dikemas dengan visual yang menarik serta dipandu oleh para host yang ceria dari Kinderflix, membuat anak-anak antusias belajar sembari bermain. Tak sedikit orangtua yang memberikan komentar positif atas konten-konten yang disuguhkan Kinderflix.
Namun miris, ketika content creator yang telah berdedikasi mengedukasi anak-anak malah dihadapkan dengan komentar-komentar tak senonoh dari sejumlah orang yang tidak bertanggung jawab. Maka, di mana ruang aman bagi para creator dan para insan kreatif untuk berkreasi?
"Please lah ini tuh tayangan bocil bukan aki"/anak genZ/remaja tanggung/bpk" gak ada pikiran.. Baru aja ada diindo tayangan buat edukasi bayi dan balita,eh udh kalian manfaatin dgn kebodohan.. Please atuh jgn ganggu kesenangan anak" kami.. Emaknya udh seneng ini ada yg bantu dikehidupan kesibukan emak" biar anaknya anteng dan termotivasi agar lancar berbicara.. *Semangat ka nisa💪💕..kita para emak" bakal bantu serang org" yg gak berpendidikan," tulis netizen.
Pelecehan Seksual Tidak Memandang Pakaian
Ilustrasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/bymuratdeniz
Tak hanya itu, netizen juga mengomentari bahwa pelecehan sesungguhnya tidak memandang pakaian korban.Â
Ketika ada kasus pelecehan seksual menyeruak ke permukaan, respon pertama yang masih sering dilontarkan oleh publik adalah, "baju apa yang dikenakan korban?". Jika korban mengenakan pakaian terbuka atau seksi, maka publik langsung percaya bahwa itu adalah kesalahan korban. Menurut mereka, berpakaian terbuka artinya 'mengundang' nafsu sehingga terjadi pelecehan seksual.
Padahal, penelitian menemukan bahwa korban pelecehan seksual bervariasi dalam penampilan, jenis pakaian, usia, dan perilaku. Faktanya, pakaian bukanlah penyebab pelecehan seksual. Kesalahan sepenuhnya ada pada pelaku.
Dalam kasus ini, para host Kinderflix menggunakan pakaian tertutup. Namun, pelecehan seksual tetap terjadi. Hal ini membuktikan, kesalahan bukan pada korban, melainkan pada pelaku.
"Kaya mau marah deh bacanya, jiji bgt bacain komen2nya. Kalo msh ada yg blg, klo gk mau dilecehin bajunya yg bener. Nih lu liat, konten edukasi buat anak kecil, orgnya udh pake baju ketutup. MASIH KENA PELECEHAN YG MENJIJIKAN. Cowo skrng makin bnyk yg gk pnya otak, otaknya ada di kaki bukan dikepala. Makanya gk dipake keknya. Emosi dan miris bgt," ungkap seorang netizen.
Yuk, stop pelecehan seksual dan bersama-sama membangun ruang aman di media sosial!
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!