Money Dysmorphia Turunkan Minat Belanja, Apa Itu dan Bagaimana Efeknya pada Mental?

Maura Valysha Carmelie | Beautynesia
Senin, 28 Oct 2024 11:00 WIB
Overthinking
Overthinking/Foto: pexels.com/KATRIN BOLOVTSOVA

"Money dysmorphia" adalah istilah yang mungkin terdengar baru, tetapi fenomenanya dapat dirasakan oleh banyak orang tanpa disadari. Ini mengacu pada gangguan persepsi seseorang terhadap keuangan mereka. Kondisi ini mirip dengan cara body dysmorphia memengaruhi cara kita melihat tubuh kita.

Orang dengan money dysmorphia mungkin merasa cemas atau tidak pernah cukup punya uang, meskipun secara objektif keuangan mereka aman. Kondisi ini dapat memengaruhi kebiasaan belanja, menurunkan minat untuk mengeluarkan uang bahkan untuk kebutuhan sehari-hari, dan berdampak pada kesehatan mental secara keseluruhan. Bagaimana sebenarnya money dysmorphia bekerja dan apa efeknya pada kehidupan kita? Yuk, simak!

Apa Itu Money Dysmorphia

Money Dysmorphia/Foto: freepik.com/kues1

Money dysmorphia adalah ketika seseorang merasa tidak aman atau selalu kurang secara finansial, padahal sebenarnya kondisi keuangannya sedang baik-baik saja. Istilah ini tidak resmi atau medis, tetapi mirip dengan body dysmorphic disorder, yaitu ketika orang terobsesi dengan kekurangan fisik yang tidak terlihat  oleh orang lain.

Perasaan terdistorsi ini dapat muncul karena kecemasan soal uang, pengalaman buruk di masa lalu seperti trauma finansial, atau terus-terusan membandingkan diri dengan orang lain, apalagi di media sosial yang sering menampilkan gaya hidup yang tampak tidak realistis.

Peristiwa traumatis, seperti kehilangan pekerjaan atau putusnya hubungan, juga dapat membuat kecemasan finansial ini semakin parah, kata Smriti Joshi, seorang psikolog, melalui laman Very Well Mind.

Pemicu Perasaan Cemas dan Stres

Cemas dan Stres/Foto: freepik.com/wayhomestudio

Perasaan selalu kurang yang dialami oleh seseorang dengan money dysmorphia memang menjadi pemicu utama kecemasan dan stres. Mereka sering kali merasa khawatir bahwa uang yang dimiliki tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan atau menghadapi situasi darurat, meskipun kondisi keuangan mereka sebenarnya stabil. 

Kecemasan ini muncul karena mereka terus-menerus memikirkan kemungkinan terburuk, seperti kedapatan uang atau tidak mampu menghadapi pengeluaran mendadak. Hal ini akan membuat orang menjadi tidak produktif karena terlalu berfokus pada satu hal. 

Merasa Rendah Diri dan Tidak Berharga

Rendah Diri dan Tidak Berharga/Foto: freepik.com/freepik

Merasa rendah diri dan tidak berharga sering kali menjadi dampak utama dari money dysmorphia. Orang yang mengalaminya merasa bahwa apa pun yang mereka miliki atau capai secara finansial masih belum cukup. Ini membuat mereka terus-menerus membandingkan diri dengan orang lain, terutama di media sosial, di mana gaya hidup mewah terlihat lebih menonjol. Akibatnya, muncul perasaan tidak layak atau gagal, meskipun kenyataannya mereka berada dalam posisi keuangan yang lebih baik daripada yang mereka kira.

Mereka mungkin merasa malu atau takut dihakimi hingga pada akhirnya dapat memperburuk isolasi sosial. Dampaknya, rasa kesepian dan ketidakpuasan hidup pun semakin meningkat, menciptakan lingkaran setan antara perasaan cemas dan rendah diri yang berulang-ulang.

Overthinking

Overthinking/Foto: pexels.com/KATRIN BOLOVTSOVA

Ketakutan akan keuangan ini membuat seseorang terus-terusan memikirkan hal ini dalam waktu yang lama. Hal ini dapat membuat mereka terjebak dalam pola overthinking, di mana mereka menganalisis setiap aspek keuangan secara berlebihan. Misalnya, mereka dapat terpaku pada detail kecil seperti anggaran harian, tagihan, atau bahkan merasa bersalah saat membeli barang yang sebenarnya diperlukan. 

Overthinking ini tidak hanya melelahkan mental, tapi juga dapat mengganggu fokus dan produktivitas, karena pikiran mereka terus-menerus disibukkan dengan kecemasan soal uang. Akibatnya, mereka sulit menikmati momen sekarang dan merasa selalu ada ancaman keuangan di depan mata, meskipun kenyataannya tidak seburuk itu.

Bagaimana? Kamu sudah punya salah satunya, belum?

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang dapat ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE