Mumpung Masih Awal Tahun, Yuk Belajar Lebih Bijak Mengambil Keputusan
Hidup senantiasa memberikan pilihan yang tiada habisnya setiap hari. Mulai dari mau makan apa, kegiatan apa saja yang dilakukan, pukul berapa kamu akan melakukannya, dan masih banyak lagi. Saat membuat keputusan, kita membentuk opini dan memilih tindakan melalui proses mental yang dipengaruhi oleh bias, baik alasan, emosi, maupun ingatan.
Terkadang kita memilih untuk mengambil keputusan yang buruk. Suatu pilihan dapat dikatakan salah bila kamu tahu kalau hal itu nggak baik atau nggak sejalan dengan tujuan kamu, tapi tetap kamu lakukan. Penasaran kenapa kita memilih keputusan yang salah? Yuk, simak artikel berikut, ya, Beauties!
1. Kondisi Emosi
![]() Keadaan Emosional./Foto: pexels.com/Masha Raymers |
Dalam jurnal berjudul Risk-Taking and Impulsivity: The Role of Mood States and Interoception, dikatan bahwa emosi mempunyai peran penting dalam pengambilan keputusan. Misalnya kita memilih melakukan sesuatu demi sebuah sensasi, atau bisa juga karena mendapatkan imbalan. Saat emosi sedang positif, kita cenderung untuk berani mengambil keputusan yang riskan sekalipun.
Lain halnya kalau emosi sedang negatif, kita akan lebih impulsif dalam bertindak. Oleh karena itu, waktu paling ideal untuk mengambil keputusan adalah saat emosi kita sedang stabil. Di saat itu kita bisa memikirkan secara menyeluruh mulai dari alasan hingga konsekuensi dari pilihan kita nantinya.
2. Takut Kehilangan
![]() Rasa Takut./Foto: unsplash.com/Caleb Woods |
Dikatakan dalam Psychology Today, semakin banyak memiliki sesuatu maka kita akan semakin takut untuk kehilangan. Hal ini dikarenakan manusia cenderung merasa lebih sedih saat kehilangan daripada rasa bahagia saat mendapatkan. Misalnya saja kamu berada dalam suatu hubungan toxic, tapi karena kamu takut untuk kehilangan, kamu terus bertahan pada kondisi tersebut.
Nah, biar pilihan kamu bisa terlihat lebih jelas, kamu bisa menganalisis beberapa pilihan yang ada. Coba buat bikin daftar hal positif dan negatif apa saja dari keputusan yang mau kamu ambil. Dengan begitu, kamu bisa lebih yakin dan siap menerima konsekuensinya nanti.
3. Pemikiran Bias
![]() Berfikir./Foto: pexels.com/Monstera |
Pasalnya setiap dari kita mampu menentukan pilihan dengan cepat tanpa berpikir panjang dengan informasi apa saja yang melintas di otak kita, atau istilahnya availability heuristic. Melansir dari The Decision Lab, otak kita memang punya kemampuan untuk mengambil jalan pintas agar dapat memilih lebih mudah dan cepat.
Sedangkan dalam mengambil keputusan, apalagi kalau hal tersebut penting, kita perlu menganalisis terlebih dahulu secara mendalam. Buruknya lagi, ketika informasi yang didapat itu negatif, kita jadi bisa merasa takut atau cemas, sehingga menganggu performa pekerjaan. Misalnya, teman kamu mengatakan kalau guru matematika galak, dan hal itu membuat kamu takut bertanya saat belajar di kelas.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!


