Perlu Waspada! Ini 5 Tanda Kamu Terjebak dalam Toxic Positivity

Riswinanti Pawestri Permatasari | Beautynesia
Senin, 07 Mar 2022 07:15 WIB
Perlu Waspada! Ini 5 Tanda Kamu Terjebak dalam Toxic Positivity
Tanda-tanda terjebak toxic positivity/Foto: Pexel.com/Polina Zimmerman

Selama beberapa dekade, masyarakat percaya bahwa positive thinking adalah salah satu cara untuk meningkatkan kepercayaan diri dan mencegah gangguan mental. Namun pernahkah kamu menjumpai dirimu atau orang lain justru merasa tertekan karena berusaha berpikir positif? Jika demikian, mungkin kamu sedang mengalami toxic positivity.

Dilansir dari Very Well Mind, toxic positivity adalah kondisi di mana seseorang terobsesi dengan pemikiran positif. Apapun masalah yang dihadapi dan setragis apapun cobaan yang dialami, dia akan menghadapinya dengan senyuman tanpa berusaha menunjukkan empati apalagi usaha menyelesaikan masalah.

Lalu, apa saja tanda-tanda jika kamu terjebak toxic positivity? Berikut penjelasannya.

Menyangkal Emosi Negatif

Toxic Positivity/Foto: Pexels.com/cottonbro
Toxic Positivity/Foto: Pexels.com/cottonbro

Tak bisa dipungkiri bahwa rasa sedih, kehilangan, dan berbagai emosi negatif adalah bagian dari kehidupan manusia. Perasaan ini adalah manusiawi dan tak perlu disangkal. 

Namun hal itu tidak berlaku untuk penderita toxic positvity. Mereka menganggap bahwa kesedihan adalah aib yang harus ditutupi. Menunjukkan emosi negatif dianggap sebagai ancaman besar yang harus dihancurkan.

Suka Menghindar atau Lari dari Masalah

Toxic Positivity/Foto: Pexels.com/Andres Ayrton
Toxic Positivity/Foto: Pexels.com/Andres Ayrton

Di dunia ini tidak ada manusia yang hidup tanpa masalah. Problematika akan selalu muncul dan menunggu untuk diselesaikan. Namun bagi pengidap toxic positivity, masalah bukan hal yang perlu dipusingkan. Daripada repot-repot mencari solusi, kebanyakan penderitanya justru memilih lari dan tak mempedulikan penyelesaiannya.

Kurang Berpikir Kritis

Toxic Positivity/Foto: Pexels.com/RODNAE Productions
Toxic Positivity/Foto: Pexels.com/RODNAE Productions

Mindset positif pada akhirnya juga diartikan sebagai bentuk kepasrahan. Jika kamu sudah terjebak sindrom ini, maka segala hal yang terjadi bukan hal yang penting sehingga tak perlu dikaji. Kamu takkan mau repot memikirkan sebab akibat, serta cara penanggulannya.

Terus Membandingkan Hidup dengan Orang Lain

Toxic Positivity/Foto: Pexels.com/Andrea Piacquadio
Toxic Positivity/Foto: Pexels.com/Andrea Piacquadio

Penderita sindrom ini pada dasarnya hanya menutupi perasaan hancur, takut, dan cemas di dalam dirinya. Dalam diri mereka sebenarnya dipenuhi hujatan, penolakan, dan berbagai tanda tanya yang tak terjawab. Penderita menganggap dirinya sebagai sosok malang yang tak dicintai oleh semesta. 

Alhasil, pemikiran ini membuat mereka terus membandingkan diri dengan orang lain. Mereka begitu mudah melontarkan kritik pedas jika ada seseorang yang tak sesuai dengan standar personalnya. Toxic positivity memaksa mereka terus merasa paling beruntung di tengah kondisi paling buruk sekalipun.

Menyemangati dengan Ironi

Toxic Positivity/Foto: Pexels.com/cottonbro
Toxic Positivity/Foto: Pexels.com/cottonbro

Pada akhirnya, sindrom ini juga terlihat saat penderitanya bersosialisasi dengan orang lain. Saat orang di sekitarnya menghadapi masalah, penderita toxic positivity akan dengan mudah memberikan kata-kata penghiburan, namun dengan cara negatif.

Misalnya, saat menghadapi orang tua yang kehilangan anak, penderita sindrom ini akan mengatakan bahwa semua baik-baik saja, dan mengingatkan setidaknya orang yang kehilangan itu sempat punya anak.

Itulah beberapa tanda-tanda toxic positivity yang perlu kamu waspadai. Sekilas, sikap mereka memang terlihat baik karena menebar aura positif. Namun faktanya, penderita gangguan ini cenderung menutupi masalah, menyangkal semua kesedihan, dan justru merasa bersalah jika menunjukkan rasa sedih. 

Jika dibiarkan, penderita toxic positivity akan kehilangan empati terhadap kesedihan orang lain, dan memilih untuk lari dari masalah. Hal ini akan berimbas kurang baik untuk segala aspek kehidupan orang tersebut.

***

[Gambas:Video Beautynesia]

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
CERITA YUK!
Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE