
Pertama Kalinya dalam Sejarah, Kini Penjara Hawaii Kosong dari Remaja Perempuan yang Jadi Tahanan

Untuk pertama kalinya dalam sejarah Hawaii, kini tidak ada remaja perempuan yang jadi tahanan di penjara Hawaii. Pengumuman itu disampaikan oleh Komisi Negara Bagian Hawaii untuk Status Perempuan pada Jumat (17/6).
"Tidak ada remaja perempuan yang dipenjara di Hawaii. Untuk pertama kalinya dalam sejarah Lembaga Pemasyarakatan Pemuda Hawaii (HYCF) kosong dari anak perempuan. Ini bukan kebetulan atau kecelakaan. HYCF telah kosong selama berminggu-minggu setelah bertahun-tahun bekerja untuk menggantikan 'borgol' dengan penyembuhan," tulis akun @HawaiiCSW di Twitter.
Hawaii sendiri diketahui menjadi salah satu negara dengan tingkat penahanan tertinggi di dunia. Dikutip dari AJ+, dari tahun 1978 hingga 2015, penahanan di Hawaii meningkat 709 persen. Sekitar 15 ribu orang ditempatkan di penjara lokal setiap tahunnya.
Salah satu faktor mengapa tidak ada tahanan remaja perempuan adalah hadirnya program komunitas untuk mendukung kesehatan mental para tahanan remaja. Sebelumnya, Hawaii memprioritaskan biaya penahanan yang mahal, seperti mengeluarkan sekitar 200 ribu USD setiap tahun untuk tempat tidur di penjara.
Namun, pendanaan tersebut kemudian diubah untuk perawatan kesehatan mental dan penyalahgunaan zat. Diketahui Hawaii telah menerapkan pelatihan informasi trauma, terapi restoratif, dan layanan transisi bagi mereka yang keluar dari fasilitas remaja. Ini semua berkontribusi pada penurunan jumlah remaja yang sebelumnya pernah menjadi tahanan, kembali menjadi tahanan.
Dikutip dari AJ+, dua tahun setelah peraturan tersebut dilaksanakan, Hawaii melihat adanya penurunan sebesar 28 persen remaja yang didakwa di pengadilan karena pelanggaran hukum. Penerimaan percobaan tahanan juga berkurang setengahnya.
![]() |
Tahun ini, untuk pertama kalinya dalam sejarah, HYCF di Kailua merayakan tidak ada lagi remaja perempuan yang menjadi tahanan. Remaja perempuan terakhir yang dipenjara sudah pergi meninggalkan tahanan dua minggu lalu.
Para pejabat mengatakan penurunan anak perempuan yang dipenjara di fasilitas Kailua turun 42 persen dari 2018 hingga 2022.
"[Ini] pernyataan bahwa kita peduli dengan anak-anak kita, bahwa anak-anak kita adalah milik kita semua, dan bahwa kita, sebagai sebuah komunitas, memiliki tanggung jawab, kewajiban moral, untuk membantu mereka, dan bahwa pemenjaraan bukanlah hanya jawaban," ucap Hakim R. Mark Browning, Ketua Kelompok Kerja Peradilan Remaja Hawaii.
![]() |
Remaja perempuan yang datang ke HYCF memiliki trauma yang parah, disebabkan oleh kemiskinan, tunawisma, pelecehan, viktimisasasi, kecanduan narkoba, hingga masalah kesehatan mental.
Dilansir dari Hawaii News Now, menurut Hannah Green, manajer program untuk Inisiatif Vera Institute of Justice untuk Mengakhiri Penahanan Anak Perempuan, alih-alih hukuman, solusi berbentuk penyembuhan dan dukungan sangat dibutuhkan oleh para remaja yang menjadi tahanan.
Sejalan dengan Green, Shawn Kanaiaupuni, presiden dan CEO di Partners in Development Foundation, mengungkapkan bahwa berita ini menjadi pertanda bahwa sistem di Hawaii menuju ke arah yang benar.
"Penelitian telah menunjukkan bahwa mengurung pemuda di sel penjara menghasilkan lebih banyak pelanggaran ulang dan kemungkinan lebih tinggi berakhir di penjara orang dewasa," ungkapnya.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!