Pertimbangkan Baik-Baik, Ini Tanda Saatnya Putus dengan Pasangan

Astari Dewi Larasati | Beautynesia
Sabtu, 14 Nov 2020 23:00 WIB
Pertimbangkan Baik-Baik, Ini Tanda Saatnya Putus dengan Pasangan
Tanda Sebaiknya Purus dengan Pasangan/ Foto: Freepik.com

Memiliki hubungan percintaan yang sehat dan membahagiakan adalah impian setiap orang. Kamu pasti ingin menemukan pasangan yang cocok, memiliki tujuan yang sama, saling memahami, hingga selalu ada untuk satu sama lain. Masalahnya, kenyataan tak selalu sesuai harapan.

Setiap hubungan yang awalnya baik-baik saja pasti seiring waktu akan menghadapi gejala. Semua tergantung kebijaksanaanmu untuk tetap mempertahankan hubungan atau memilih putus.

Biar enggak salah ambil keputusan, kali ini Beautynesia sudah rangkum informasi tentang tanda-tanda kamu dan pasangan sebaiknya putus. Ini untuk kebaikanmu dan si dia, mungkin cinta kalian cukup sampai di sini saja. 

Tidak diprioritaskan

Pasangan tidak menghargai hubungan sehingga tidak bisa memenuhi kebutuhan emosional.
Tidak Diprioritaskan/ Foto: Freepik.com

Memprioritaskan orang yang tidak memprioritaskanmu tentu saja menyakitkan. Kamu mungkin sering merasa diabaikan, tidak penting, hingga tidak diperhatikan dalam hubungan.

Pasangan yang sibuk tapi berkomitmen berbeda dengan pasangan yang tidak menyediakan waktu untukmu. Kamu harus tahu perbedaan itu agar tidak tenggelam dalam hubungan yang merugikan dan menguras waktu dan energimu.

Jika pasangan secara konsisten lalai dan mengabaikan kebutuhan serta keinginanmu, terlepas dari usahamu untuk mempertahankan hubungan, kamu mungkin perlu berpikir ulang. Memiliki pasangan yang tidak menghargaimu hanya akan membuatmu letih secara emosional. Jika sudah begini, ujungnya lebih baik kamu sendiri.

Berpikir tentang masa depan membuatmu ketakutan

Jika memang ingin hubungan dipertahankan sebaiknya bicarakan terlebih dahulu dengan serius.
Takut Memikirkan Masa Depan dengan Pasangan/ Foto: Freepik.com

Untuk apa sih memiliki hubungan jika kamu tidak punya rencana ke depan? Mulai memikirkan masa depan dengan pasangan yang sudah lama kamu pacari adalah hal yang wajar, yang tidak wajar adalah saat memikirkan masa depan bersama, kamu justru ketakutan.

Coba pikirkan dengan matang kenapa kamu merasa takut. Apakah karena kamu belum yakin dengan keseriusannya? Apakah kamu belum yakin terhadap dirimu sendiri? Apapun itu, kamu harus benar-benar menetapkan hatimu agar tidak menyesal di kemudian hari.

Merasa terlalu melekat

Jangan anggap hal ini wajar berlandaskan rasa cinta.
Merasa Terlalu Melekat/ Foto: Freepik.com

Memiliki pasangan yang perhatian tentu baik, tapi jangan sampai berlebihan. Jika kamu dan pasangan terlalu dekat hingga dia selalu melarangmu untuk membangun dan mempertahankan hubungan dengan orang lain, seperti meluangkan waktu untuk bertemu teman-teman, mungkin kamu sedang berada dalam hubungan yang tidak sehat.

Melindungi bukan berarti mengekang. Meskipun dia adalah pasanganmu, kamu berhak untuk memiliki kehidupan lain dengan keluarga dan teman-teman yang sudah kamu miliki sebelum kehadirannya.

Jika hal-hal seperti ini tidak bisa kamu komunikasikan dengan baik, itu bisa jadi tanda bahwa pasanganmu terlalu posesif. Ini bisa berujung menjadi hubungan toxic yang tidak kamu butuhkan. 

Merasa ­stuck dan bosan dalam hubungan

Biasanya jika tidak diselesaikan dengan baik, kejadian ini akan menjadi awal dari perselisihan.
Merasa Stuck dan Bosan dalam Hubungan/ Foto: Freepik.com

Sesekali merasa bosan dengan pasangan itu wajar mengingat banyaknya waktu yang kalian habiskan bersama. Namun, jika rasanya sampai membuatmu muak dan tidak lagi merasa sedikitpun bahagia bersamanya, kamu perlu bertanya pada dirimu sendiri apa yang salah.

Komunikasi adalah kunci dalam setiap hubungan, terutama percintaan. Jika ada satu dua hal yang membuatmu bosan terhadap pasangan dan menurutmu bisa diubah, ungkapkan secara jujur. Memendam ekspektasi yang tidak bisa kamu cari sendiri solusinya hanya akan menyebabkan perselisihan.

Semakin sering kamu berselisih dengan pasangan, semakin besar potensi hubunganmu usai. Jadi, coba pikirkan dengan matang.

Lebih memilih teman daripada pasangan

Biasanya hal ini jika sudah menghindari dan tidak ingin bertemu dengan pasangan.
Lebih Memilih Teman daripada Pasangan/ Foto: Freepik.com

Ini sebenarnya kembali ke soal prioritas. Kamu tidak ingin membatasi pasanganmu untuk bertemu dengan teman-temannya, namun itu bukan berarti kamu harus menjadi opsi kedua, atau ketiga, atau mungkin terakhir ketika pasanganmu harus memilih siapa yang perlu didahulukan.

Jika dia memilih hang out dengan teman-temannya saat kamu sedang sedih karena ada anggota keluargamu yang sakit misalnya, ini adalah tanda mutlak kamu dan dia sebaiknya putus. Kamu tidak akan bahagia memiliki pasangan yang tidak cukup memperhatikan dan peduli denganmu.

(hld/hld)
CERITA YUK!
Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE