Sering Kita Jumpai Saat Sekolah, Kenali Sejarah Test IQ yang Bikin Deg-degan!
Ketika duduk di bangku sekolah, sekali seumur hidup kamu pasti pernah merasakan tes intelligence quotient (IQ) atau yang dikenal dengan tes IQ. Dikutip dari Very Well Family, secara teoritis, anak usia 2 atau 3 tahun sudah bisa diuji kemampuannya.
Kendati begitu, tidak dianjurkan karena kemampuan anak belum terbilang matang sehingga hasilnya tidak akurat. Jadi, waktu optimal melakukan tes IQ untuk mengukur kemampuan nalar seseorang yaitu ketika usia anak mencapai 5-8 tahun.
Ilustrasi kecerdasan. (Foto: pexels.com/Ivan Samkov) |
Tes IQ sendiri merupakan tes yang bersifat umum. Penilaian ini dilakukan untuk mengukur berbagai kemampuan kognitif melalui hasil skor sebagai ukuran kemampuan dan potensi intelektual individu. Dengan demikian, setiap tes hasilnya berbeda.
Lalu, siapa yang pertama kali mencetuskan tes IQ hingga menjadi salah satu tes yang cukup diperhitungkan untuk mengukur kecerdasan seseorang? Dihimpun dari Very Well Mind, berikut ulasannya.
Sejarah Tes IQ
Ilustrasi kecerdasan. (Foto: pexels.com/ Andrea Piacquadio) |
Tes IQ pertama kali dikembangkan oleh seorang psikolog asal Prancis bernama Alfred Binet dan Theodore Simon. Saat itu, Kementerian Pendidikan Prancis meminta para peneliti untuk mengembangkan tes yang bisa membedakan anak-anak terbelakang mental dan anak-anak cerdas, tetapi malas.
Tes IQ yang dibuat dua peneliti tersebut memiliki beberapa komponen seperti penalaran logis, menemukan kata berima, dan menamai benda. Pengembangan tes kecerdasan ini yang masih digunakan sampai sekarang sebagai tes kecerdasan Stanford-Binet.
Setelah itu, psikolog Charles Spearman mengembangkan konsep kecerdasan mental umum untuk melakukan berbagai kegiatan bersifat kognitif. Lebih lanjut, psikolog Robert Yerkes mengembangkan tes IQ untuk Angkatan Darat AS selama Perang Dunia I. Tes tersebut untuk menguji rekrutan tentara.
Ilustrasi Kecerdasan Seseorang / Foto: Freepik.com/wayhomestudio |
Pada era 50-an, David Wechsler mengembangkan tes IQ yang ditujukan untuk anak-anak dan orang dewasa. Tes ini juga masih populer hingga saat ini.
Sebelumnya, dikutip dari 123 Test, ilmuwan Paul Broca dan Sir Francis Galton memiliki gagasan bahwa kecerdasan bisa ditentukan dengan mengukur ukuran tengkorak manusia. Mereka berpendapat bahwa semakin besar tengkorak, semakin pintar orang tersebut.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Ilustrasi kecerdasan. (Foto: pexels.com/Ivan Samkov)
Ilustrasi kecerdasan. (Foto: pexels.com/ Andrea Piacquadio)
Ilustrasi Kecerdasan Seseorang / Foto: Freepik.com/wayhomestudio