Sikap Geram dan Upaya PM Malaysia saat Warganya Diculik Israel dalam Misi Kemanusiaan untuk Gaza
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim geram dan mengecam keras aksi Israel yang menangkap ratusan aktivis dan relawan, termasuk warga Malaysia, dalam rombongan armada kapal Global Sumud Flotilla (GSF) yang membawa bantuan ke Jalur Gaza.
Seperti diketahui, ratusan aktivis dari berbagai negara bergabung dalam misi kemanusiaan GSF. Mereka berlajar menuju Gaza demi memberikan bantuan kepada warga Gaza yang kelaparan dan menderita akibat blokade dan serangan Israel.
Namun, Israel mencegat kapal-kapal yang membawa bantuan tersebut di perairan internasional hingga dilaporkan menculik sejumlah aktivis dari berbagai negara.
"Saya mengutuk keras pencegatan Armada Global Sumud oleh Israel. Kapal-kapal ini membawa warga sipil tak bersenjata dan pasokan kemanusiaan yang menyelamatkan nyawa untuk Gaza, namun mereka justru menghadapi intimidasi dan paksaan," tulis Anwar Ibrahim di akun Instagramnya, menanggapi pencegatan dan penculikan rombongan GSF, termasuk warga Malaysia, Jumat (3/10).
"Dengan menghalangi misi kemanusiaan, Israel telah menunjukkan penghinaan total tidak hanya terhadap hak-hak rakyat Palestina tetapi juga terhadap hati nurani dunia. Armada tersebut mewujudkan solidaritas, kasih sayang, dan harapan akan kelegaan bagi mereka yang diblokade.
Malaysia akan menggunakan segala cara yang sah dan sesuai hukum yang kami miliki untuk memastikan pertanggungjawaban Israel, terutama dalam hal-hal yang menyangkut warga negara Malaysia. Keselamatan dan martabat rakyat kami adalah yang terpenting, dan kami tidak akan membiarkan mereka dikompromikan tanpa hukuman.
Selama rakyat Palestina diingkari hak-hak dan aspirasi fundamental mereka, Malaysia akan teguh berdiri bersama mereka. Kami tidak akan menyerah dalam menuntut diakhirinya ketidakadilan dan perampasan yang telah menjangkiti Palestina selama beberapa generasi," tegasnya.
Segala Upaya Pemerintah Malaysia Selamatkan Warganya yang Diculik Israel
Segala Upaya Pemerintah Malaysia Selamatkan Warganya yang Diculik Israel/Foto: Instagram/anwaribrahim_my
Berbagai cara dilakukan Anwar Ibrahim demi membebaskan dan menyelamatkan aktivis Malaysia yang diculik Israel. Salah satu upaya yang dilakukan Anwar adalah menghubungi sejumlah pemimpin dunia, seperti Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan hingga Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi.
"Hingga sore ini, saya telah mengadakan diskusi langsung dengan Perdana Menteri Qatar, Presiden Türkiye, dan Presiden Mesir untuk mendapatkan dukungan mereka dalam menuntut pembebasan segera relawan dan aktivis Malaysia yang ditahan secara tidak adil," tulis Anwar melalui akun Instagramnya, Jumat (3/10).
"Saya dan tim juga tetap berhubungan erat dengan mitra-mitra penting lainnya, termasuk Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, untuk mendesak dilakukannya intervensi segera tanpa penundaan. Saya tegaskan kembali, dengan tegas, bahwa kekejaman dan tindakan agresi yang dilakukan oleh rezim Israel harus segera dihentikan.
Kami menuntut pembebasan segera dan tanpa syarat semua tahanan, dan agar bantuan kemanusiaan diizinkan menjangkau saudara-saudari kami di Gaza dengan cepat dan tanpa hambatan," ungkapnya.
Aktivis Malaysia Sudah Dibebaskan Israel
Aktivis Malaysia Sudah Dibebaskan Israel/Foto: Instagram/anwaribrahim_my
Anwar lalu mengumumkan pada Sabtu (4/10), sebanyak 23 aktivis GSF yang merupakan warga Malaysia telah dibebaskan. Mereka dalam proses dibawa keluar dari selatan Israel untuk menaiki pesawat ke Istanbul.
"Mereka akan menjalani pemeriksaan kesihatan di sana sebelum pulang ke tanah air dalam masa terdekat. Teruslah kita mendoakan agar segala urusan dipermudahkan dan mereka kembali ke pangkuan keluarga dengan selamat, Insya-Allah," tulis Anwar Ibrahim.
Anwar mengucapkan terima kasih kepada Presiden Erdogen dan pimpinan negara lain yang membantu memudahkan urusan pembebasan aktivis Malaysia yang ditahan Israel. Para aktivis Malaysia tersebut sampai dengan selamat di Istanbul. Menurut penuturan Anwar, semuanya dalam keadaan sehat.
"Saya sempat berinteraksi dengan para aktivis Malaysia di Istanbul bagi bertanya khabar sebaik dibebaskan dari tahanan rejim Zionis. Alhamdulillah, semuanya berada dalam keadaan baik dan semangat mereka masih kental.
Saya menzahirkan penghargaan atas keberanian, kecekalan dan pengorbanan mereka dalam memperjuangkan nasib rakyat Gaza yang terus dizalimi. Mereka adalah lambang keberanian rakyat Malaysia yang menjunjung nilai kemanusiaan tanpa mengenal sempadan.
Insya-Allah, saya menantikan ketibaan mereka di Kuala Lumpur kelak. Kita juga akan menganjurkan satu himpunan khas bagi meraikan kepulangan para wira dan wirawati kemanusiaan ini, selain terus menyemarakkan solidariti rakyat Malaysia bersama saudara-saudara kita di Gaza," paparnya.
Pencegatan kapal-kapal GSF oleh Israel dilakukan saat rombongan mendekati perairan Gaza. Berdasarkan unggahan GSF di media sosial, 13 kapal GSF dicegat dalam aksi ini, termasuk kapal yang membawa aktivis Greta Thunberg.
Menurut laporan Adalah, sebuah organisasi hukum untuk hak-hak minoritas Arab di Israel, para aktivis GSF mengalami beragam siksaan dalam tahanan Israel, di antaranya melakukan kekerasan fisik hingga melarang akses terhadap obat-obatan.
Informasi penyiksaan ini muncul beberapa hari setelah Adalah mengatakan beberapa aktivis yang ditahan dipaksa berlutut dengan tangan terikat kabel selama setidaknya lima jam. Tak hanya itu, sejumlah aktivis yang dideportasi dari Israel, juga menuduh pasukan Israel memperlakukan Thunberg secara buruk.
Jurnalis Turki sekaligus peserta Armada Gaza Sumud, Ersin Celik, mengatakan kepada media lokal bahwa ia menyaksikan pasukan Israel "menyiksa Greta Thunberg". Celik bahkan menggambarkan bagaimana Thunberg "diseret di tanah" dan "dipaksa mencium bendera Israel" oleh tentara Israel.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Pilihan Redaksi |