Standar Ganda: Perempuan yang Ambisius Dinilai Bossy hingga Egois, Ini Kata Meghan Markle
Menilik Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ambisius diartikan sebagai keinginan yang kuat untuk mencapai suatu tujuan, harapan, atau cita-cita. Semua manusia berhak untuk menjadi ambisius dalam menggapai mimpi-mimpinya. Namun yang sering kali ditemui di lapangan, ketika perempuan ingin menjadi ambisius, masyarakat justru menganggapnya sebagai hal negatif.
Mereka akan dicap sombong, bossy, haus kekuasaan, bahkan egois. Sangat ironis ketika sukses dan ambisius berkorelasi positif dengan pria, namun tidak halnya dengan perempuan. Padahal, terlepas dari gender, semua memiliki hak untuk menjadi ambisius.
Hal tersebut menjadi sorotan bagi Meghan Markle, aktris sekaligus aktivis yang namanya sudah tidak asing lagi di telinga warga dunia. Dalam episode pertama podcastnya, Meghan Markle berbicara tentang kesalahpahaman yang berbahaya seputar ambisi perempuan.
Standar Ganda yang Dialami Perempuan Ambisius
Meghan Markle/ Foto: Getty Images/Jeff Spicer/BFC |
Di podcast tersebut, ia berbincang dengan petenis dunia Serena Williams. Ia menceritakan bagaimana ia dikritik karena ambisinya ketika ia mulai berkencan dengan Pangeran Harry dan dipandang sebagai sesuatu yang 'mengerikan'.
Episode berjudul 'The Misconception of Ambition with Serena Williams', merupakan episode pertama dari podcast Archetypes Meghan, yang dirilis di Spotify pada Selasa (23/8). Menurut deskripsi, podcast tersebut mengungkapkan bagaimana Meghan Markle menyelami berbagai 'label' yang mencoba menghambat kemajuan perempuan.
Dalam episode tersebut, Meghan Markle menjelaskan bagaimana sekolah Katolik khusus perempuan di Los Angeles yang dia hadiri saat remaja selalu memberdayakannya untuk mengejar apa yang dia inginkan dalam hidup.
"Ideologi feminis ini meresap ke hampir setiap aspek pendidikan saya, bahkan ke dalam setiap aspek kehidupan saya. Pesan ini kepada saya dan teman sekelas saya sangat jelas: masa depan kita sebagai perempuan muda tidak terbatas. Ambisi? Itulah intinya!" ungkapnya, seperti dilansir dari Glamour.
Meghan Markle dan Pangeran Harry/Foto: Instagram.com/sussexroyal |
Meghan merasa tidak ada konotasi negatif dari kata ambisius sampai akhirnya ia mulai berkencan dengan Pangeran Harry yang kini menjadi suaminya.
"Saya tidak ingat secara pribadi merasakan konotasi negatif di balik kata ambisius sampai saya mulai berkencan dengan suami saya sekarang, dan tampaknya, ambisi adalah hal yang mengerikan untuk perempuan," bebernya.
"Karena saya merasakan hal negatif di baliknya, sangat sulit untuk tidak merasakannya. Saya tidak bisa melupakannya baik dalam jutaan anak perempuan dan perempuan yang membuat diri mereka lebih kecil, jauh lebih kecil secara teratur," tambahnya.
Meghan lalu menggambarkan Serena Williams sebagai sosok perempuan yang mampu mewujudkan semangat dari ambisi. Menurut Serena, sering kali perempuan seakan ditempatkan dalam kotak yang berbeda ketika mereka ambisius mengejar tujuan hidup.
"Seringkali perempuan pasti ditempatkan di kotak yang berbeda ketika kita ambisius atau ketika kita memiliki tujuan dan ingin menggapainya, itu adalah konotasi negatif tentang bagaimana kita mencapai tujuan," papar Serena.
Meghan juga menyorot efek standar ganda atau double standard ini kepada perempuan muda. Mereka bisa jadi berkecil hati untuk menunjukkan ambisinya sejak usia dini karena adanya label dari masyarakat bahwa perempuan yang ambisius itu 'bossy'.
Standar Ganda yang Dialami Perempuan Usai Memiliki Anak
Serena Williams/Foto: Instagram/@serenawilliams |
Serena dan Meghan juga membahas standar ganda antara bagaimana pria dan perempuan diperlakukan setelah memiliki anak. Keduanya pun mengalami hal tersebut.
"Standar ganda antara bagaimana pria dan perempuan diperlakukan setelah memiliki anak sangat, sangat nyata. Aku sudah merasakannya. Dan itu pasti menjadi bagian besar dari cerita Serena juga," tutur Meghan.
Sebelumnya, Serena Williams mengumumkan gantung raket di usianya yang menginjak 40 tahun. Ia mengatakan kepada Vogue bahwa ia ingin menyibukkan diri di luar dunia tenis, termasuk salah satunya mengurus keluarga. Sebagai seorang ibu dengan satu putri, Serena mengaku kesulitan menemukan keseimbangan memaksimalkan peran keduanya.
Ia juga sempat menyinggung bagaimana posisinya sebagai perempuan membuatnya dilema, tidak seperti pria yang bisa menjalankan peran publik tanpa beban domestik.
Serena Williams/ Foto: Getty Images/Robert Prange |
"Saya tidak pernah ingin harus memilih antara tenis dan keluarga. Jika saya seorang pria, saya akan bermain tenis dan menang, sementara istri saya mengurus rumah dan keluarga," tuturnya.
Meghan mengakhiri podcast dengan pesan yang kuat tentang ambisi perempuan, ia mengatakan, "Kesalahpahaman bahwa jika Anda seorang perempuan yang ambisius, maka Anda memiliki agenda, Anda harus menghitung, atau Anda egois atau agresif, dan jika Anda sekuat itu atau berani, maka entah bagaimana Anda pantas mendapatkan apa pun yang dilemparkan kepada Anda," tutupnya.
Mewujudkan keinginan adalah hak setiap orang selama tidak merugikan pihak tertentu. Rasa kompetitif dan ambisius yang dimiliki oleh perempuan juga bukan karena ingin adu kuat atau kepintaran. Ia akan menjalankan apa yang ia yakini dan mengusahakan hal terbaik menurut versinya.
Bagaimana menurutmu soal standar ganda ini, Beauties?
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Pilihan Redaksi |
Meghan Markle/ Foto: Getty Images/Jeff Spicer/BFC
Meghan Markle dan Pangeran Harry/Foto: Instagram.com/sussexroyal
Serena Williams/Foto: Instagram/@serenawilliams
Serena Williams/ Foto: Getty Images/Robert Prange