Tidur malam yang nyenyak ternyata dapat meningkatkan ambisi perempuan di tempat kerja dibandingkan dengan pria, lho, Beauties! Dicuplik dari Womens Agenda, hal ini dibuktikan dalam sebuah studi baru di Washington State University, Amerika Serikat, yang menunjukkan bahwa kualitas tidur mempengaruhi suasana hati perempuan dan mengubah perasaan mereka tentang kemajuan karier mereka.
"Ketika perempuan mendapatkan tidur malam yang nyenyak dan suasana hati mereka yang kemudian meningkat, mereka lebih cenderung berorientasi pada niat harian mereka untuk mencapai status dan tanggung jawab di tempat kerja," kata Leah Sheppard, seorang profesor di Carson College of Business WSU.
"Jika tidur mereka buruk dan berakibat pada pengurangan mood yang positif, maka kami melihat bahwa mereka kurang berorientasi pada tujuan tersebut," lanjutnya.
Sedangkan untuk pria, sebuah survei yang dilakukan selama dua minggu terhadap 135 pekerja di Amerika Serikat menunjukkan bahwa adanya aspirasi mereka di tempat kerja yang ambisius tidak dipengaruhi oleh kualitas tidur.
Setiap harinya, peserta dalam survei mencatat seberapa baik mereka tidur, kualitas suasana hati mereka saat itu, dan di kemudian hari bagaimana perasaan mereka tentang berjuang untuk mendapatkan lebih banyak status dan tanggung jawab. Survei ini menghasilkan total 2.272 pengamatan yang dilihat oleh para peneliti melalui lensa gender.
Penyebab Perbedaan Ambisi Akibat Kualitas Tidur antara Pria dan Perempuan
ambisi perempuan di tempat kerja/foto:unsplash |
Para peneliti hanya bisa berspekulasi, tetapi percaya bahwa hasil penelitian tersebut mungkin ada hubungannya dengan kombinasi perbedaan gender dalam regulasi emosi dan ekspektasi masyarakat.
Mereka menunjukkan bahwa perempuan sering menghadapi stereotip budaya bahwa mereka lebih emosional dan cenderung merasakan lebih banyak tekanan untuk menaiki tangga perusahaan.
Oleh karena itu, bisa jadi ketika perempuan kurang tidur, kapasitasnya untuk melakukan lebih banyak pekerjaan berkurang daripada pria. Pada konteks ini pria dinilai menambah keraguan diri pada perempuan karena standar tinggi yang akan dihadapinya.
Penjelasan lainnya adalah bisa jadi pria diajari oleh masyarakat sekitarnya untuk mengubur emosi mereka dan secara inheren dianggap lebih ambisius di dunia korporat. Ini bisa berarti bahwa tidur malam yang buruk tidak berdampak besar pada kemampuan mereka untuk mengambil lebih banyak tanggung jawab di tempat kerja.
perempuan dan pria bekerja/foto:unsplash |
Terlepas dari semua spekulasi seputar "mengapa" dari hasil penelitian, penting juga untuk mengimplikasikan informasi ini terhadap kemajuan karier perempuan.
Para peneliti mencatat bahwa organisasi mungkin mempertimbangkan untuk menawarkan sumber daya dan dukungan tambahan untuk menangkal dampak kualitas tidur yang buruk terhadap perempuan di tempat kerja.
Mereka juga menyarankan agar jadwal kerja yang fleksibel dan fasilitas olahraga dapat membantu perempuan mendapatkan tidur yang lebih baik di antara tanggung jawab kerja yang berlebihan.
Wawasan studi ini juga terbukti bermanfaat bagi perempuan ambisius saat mereka berusaha untuk memajukan karier mereka. Ini adalah pengingat yang bermanfaat tentang pentingnya membina kebiasaan sehari-hari yang memprioritaskan kualitas tidur.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!