Berbagai jenis kecerdasan yang ada di dunia ini, mulai dari kecerdasan intelektual, kecerdasan sosial, kecerdasan spiritual, hingga kecerdasan emosional kerap dipandang sebagai sesuatu yang sangat mengagumkan.
Meskipun begitu, tidak banyak orang yang paham alasan yang membuat kecerdasan-kecerdasan tersebut dipandang spesial, termasuk kecerdasan emosional yang dianggap paling tidak praktis bagi kebanyakan orang.
Padahal, dilansir dari Inc, kecerdasan emosional tinggi memberikan banyak manfaat dalam kehidupan seseorang, mulai dari membuat seseorang mudah menjalin hubungan dan komunikasi yang baik dengan lawan bicara hingga membantu seseorang untuk memecahkan masalah-masalah dalam hidupnya dengan cara yang lebih efektif.
Dilansir dari Inc, berikut ini 3 cara orang dengan kecerdasan emosional tinggi dalam memecahkan masalah, tenang dan bijaksana!
Berpikir Sebelum Bicara
Ilustrasi orang dengan EQ tinggi (Foto: Unsplash/Mimi Thian) |
Komedian Craig Ferguson membagikan tips berguna soal aturan 3 pertanyaan yang harus kamu tanyakan pada diri sendiri sebelum kamu mengatakan apa pun. Tiga pertanyaan itu antara lain:
- apakah kalimat ini perlu diucapkan?
- apakah kalimat ini perlu diucapkan olehku?
- apakah kalimat ini perlu diucapkan olehku saat ini juga?
Dialog mental di atas dapat membuat hubunganmu dengan orang-orang di sekitarmu berkembang ke arah yang lebih baik, mulai dari hubungan dengan rekan kerja, teman, pasangan, anak, hingga orangtua. Hal ini juga akan membantumu untuk tidak gegabah dan memastikan bahwa kamu akan mengatakan kalimat yang tepat di waktu yang tepat.
Selektif Sebelum Menjatuhkan Pilihan
Jika kamu merasa bahwa hidupmu selalu jalan di tempat dan tidak bergerak ke arah mana pun, maka kamu mungkin akan sangat terbantu dengan aturan dari Tom Hanks.
Ilustrasi orang dengan EQ tinggi (Foto: Unsplash/Christina @ wocintechchat.com) |
Dalam sebuah wawancara beberapa tahun lalu, aktor terkenal ini mengungkapkan bahwa ia mencapai sebuah titik di mana ia bisa menarik kesimpulan bahwa jika ia terus mengiyakan semua proyek yang ditawarkan padanya, maka ia akan terus kehilangan proyek yang benar-benar ingin dilakukannya.
Pada kenyataannya, bukan cuma Tom Hanks orang yang kesulitan mengatakan tidak pada orang lain karena takut mengecewakan. Sekalipun pada akhirnya keputusan itu justru juga akan menyakiti dirinya sendiri.
Menerima Kenyataan Alih-Alih Mengharapkan Orang Lain Berubah
Setiap orang, tentu, pernah mengalami masa-masa ketika mereka harus merasakan pahitnya kegagalan atau kekecewaan akibat intervensi orang lain dalam hidupnya. Namun, ada perbedaan mendasar antara sikap yang ditunjukkan oleh orang dengan kecerdasan emosional tinggi dan yang tidak, yakni kemampuan untuk mengalihkan fokus dan membiarkan faktor-faktor atau orang yang tidak bisa mereka kendalikan.
`Ilustrasi orang dengan EQ tinggi (Foto: Unsplash/Bewakoof.com Official) |
Prinsip ini didasari oleh sebuah cerita nyata dari dunia psikologi mengenai seorang suami yang terus-terusan marah karena sang istri berulang kali meninggalkan susu di atas meja dapur alih-alih mengembalikannya ke kulkas.
Pria ini merasakan kemarahan dan frustasi selama bertahun-tahun sebelum akhirnya menyadari bahwa ada cara lain untuk menyelesaikan masalah itu, yakni membeli dua karton susu untuk masing-masing orang.
Intinya, alih-alih berharap seseorang akan mengubah caranya, lebih baik kita yang harus mengubah sudut pandang kita. Sebab, seseorang tidak akan berubah hanya karena kita menginginkannya.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!